Share

Home Stories

Stories 12 Juli 2024

Lansia Harus Bergaya Hidup Aktif

Rentan terkena osteoporosis

Lansia

Context.id, JAKARTA - Kaum lanjut usia disarankan untuk terus aktif beraktivitas agar tidak gampang terkena penyakit, termasuk kepikunan. 

Anita Hutagalung, Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia  (Perwatusi) mengatakan, secara global, penduduk dunia tengah mengalami tren ageing population, yakni jumlah populasi lansia terus meningkat.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, menurunnya angka kelahiran yang mengurangi penduduk usia muda, meningkatnya layanan kesehatan termasuk akses pada faskes, obat-obatan, teknologi medis, hingga edukasi sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan.

“Di Indonesia, total persentase populasi warga lansia mencapai 11,75 persen pada 2023, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 10,48 persen,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/7/2024).

Lanjutnya, hal ini berarti, satu dari 10 orang di Indonesia adalah seorang lansia, yang mengalami berbagai perubahan penurunan kondisi fisik, berkurangnya aktivitas dan kegiatan yang akhirnya juga memicu perubahan secara psikologis dan mental.



Menurutnya, dalam menjaga kesehatan, penting bagi seorang lansia untuk juga memiliki gaya hidup yang aktif, dalam hal ini, berolah raga secara rutin dan teratur.

Salah satu kondisi kesehatan dengan prevalensi tinggi pada lansia adalah osteoporosis dan yang paling sering mengalaminya adalah wanita.

Data Kemenkes  mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 23% pada wanita usia 50 – 80 tahun dan lebih dari dua kali lipat, yaitu 53% pada wanita berusia 80 tahun ke atas.

“Tulang yang sehat adalah harta yang berharga, terutama bagi kaum lansia. Kami di Perwatusi memiliki visi untuk Indonesia melawan osteoporosis. Bagi warga lansia, kami merancang program senam yang dapat dilakukan dengan mudah oleh para warga lansia dari rumah.” katanya.

Jumlah populasi lansia  yang signifikan juga menjadi perhatian pemerintah, serta pertimbangan dalam merumuskan kebijakan, peraturan dan undang-undang yang mendukung peningkatan kualitas hidup lansia.

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Kementerian Kesehatan pada kegiatan Senior Expo, Kamis (11/7/2024) menyatakan melalui peraturan Menteri Kesehatan No 6/2024 mengatur standar pelayanan minimal bidang kesehatan bagi warga lansia yang mencakup edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta skrining faktor risiko seperti pengukuran tekanan, gula darah, dan lainnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Home Stories

Stories 12 Juli 2024

Lansia Harus Bergaya Hidup Aktif

Rentan terkena osteoporosis

Lansia

Context.id, JAKARTA - Kaum lanjut usia disarankan untuk terus aktif beraktivitas agar tidak gampang terkena penyakit, termasuk kepikunan. 

Anita Hutagalung, Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia  (Perwatusi) mengatakan, secara global, penduduk dunia tengah mengalami tren ageing population, yakni jumlah populasi lansia terus meningkat.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, menurunnya angka kelahiran yang mengurangi penduduk usia muda, meningkatnya layanan kesehatan termasuk akses pada faskes, obat-obatan, teknologi medis, hingga edukasi sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan.

“Di Indonesia, total persentase populasi warga lansia mencapai 11,75 persen pada 2023, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 10,48 persen,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/7/2024).

Lanjutnya, hal ini berarti, satu dari 10 orang di Indonesia adalah seorang lansia, yang mengalami berbagai perubahan penurunan kondisi fisik, berkurangnya aktivitas dan kegiatan yang akhirnya juga memicu perubahan secara psikologis dan mental.



Menurutnya, dalam menjaga kesehatan, penting bagi seorang lansia untuk juga memiliki gaya hidup yang aktif, dalam hal ini, berolah raga secara rutin dan teratur.

Salah satu kondisi kesehatan dengan prevalensi tinggi pada lansia adalah osteoporosis dan yang paling sering mengalaminya adalah wanita.

Data Kemenkes  mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 23% pada wanita usia 50 – 80 tahun dan lebih dari dua kali lipat, yaitu 53% pada wanita berusia 80 tahun ke atas.

“Tulang yang sehat adalah harta yang berharga, terutama bagi kaum lansia. Kami di Perwatusi memiliki visi untuk Indonesia melawan osteoporosis. Bagi warga lansia, kami merancang program senam yang dapat dilakukan dengan mudah oleh para warga lansia dari rumah.” katanya.

Jumlah populasi lansia  yang signifikan juga menjadi perhatian pemerintah, serta pertimbangan dalam merumuskan kebijakan, peraturan dan undang-undang yang mendukung peningkatan kualitas hidup lansia.

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Kementerian Kesehatan pada kegiatan Senior Expo, Kamis (11/7/2024) menyatakan melalui peraturan Menteri Kesehatan No 6/2024 mengatur standar pelayanan minimal bidang kesehatan bagi warga lansia yang mencakup edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta skrining faktor risiko seperti pengukuran tekanan, gula darah, dan lainnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Konidin X Nobrands Luncurkan Sepatu Kekinian untuk Generasi Aktif

Konidin gandeng Nobrands luncurkan sepatu edisi terbatas \"The Unstoppable Step \" 14 April 2025, dorong semangat generasi muda terus maju tanpa batas

Media Digital . 17 April 2025

Bagaimana Efek Tarif Trump ke Pekerja Muda?

Tarif resiprokal atau tarif Trump tidak hanya berdampak pada pengusaha, namun juga pekerja muda. Seperti apa?

Renita Sukma . 16 April 2025

Trump Mau AI Ditenagai Batu Bara Indah dan Bersih, Apa Bisa?

Di mata Trump dan Amerika, batu bara adalah energi bersih yang ramah lingkungan

Noviarizal Fernandez . 15 April 2025

Google Gemini Kini Bisa Ubah Dokumen Jadi Podcast

Gemini bakal membacakan isi artikel atau laporan kamu, lengkap dengan intonasi ala penyiar podcast

Noviarizal Fernandez . 14 April 2025