Bca Life Proyeksi Pembayaran Premi Tahun Ini Capai Rp1,9 T
Ada sejumlah tantangan terkait kondisi pasar yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi
Context.id, JAKARTA- Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menetapkan proyeksi pendapatan premi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024.
Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan proyeksi itu merupakan target optimis untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif, berkaca dari capaian tahun lalu.
“Proyeksi ini mencerminkan komitmen BCA Life untuk terus meningkatkan kinerja keuangannya, dengan harapan mencapai peningkatan sebesar 15% dibandingkan dengan capaian tahun 2023 yang luar biasa,” katanya dalam keterangan tertulis Selasa (16/4/2024).
Tahun ini, tuturnya, BCA Life akan terus berfokus kepada pengembangan dan pertumbuhan produk tradisional melalui jalur penjualan face-to-face dan telemarketing.
Di sisi lain, BCA Life juga berfokus dalam mengembangkan inovasi digital yang juga menjadi inti dari strategi bisnis perusahaan.
Perusahaan ini mencatat tren kinerja keuangan yang positif sepanjang 2023. Capaian itu ditopang oleh kontribusi pertumbuhan penjualan dari kanal bancassurance, agency, telemarketing, corporate business, serta digital di tengah momentum positif meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki proteksi jiwa pasca pandemi Covid-19.
BCA Life sukses menjaga tren kinerja keuangan yang positif diantaranya dengan membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,6 triliun, tumbuh signifikan sebesar 15% secara year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp71,22 miliar, tumbuh kuat sebesar 38% yoy.
Dengan total nasabah tertanggung mencapai 454.968 jiwa, BCA Life memenuhi kewajibannya untuk membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp737,61 miliar, meningkat 13% yoy sejalan dengan total uang pertanggungan yang mencapai Rp112,2 triliun.
Perusahaan ini juga mempertahankan posisi keuangan yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasional bisnis dengan rasio pencapaian tingkat solvabilitas (risk-based capital/RBC) sebesar 436,6%, RBC ini jauh di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 120%.
Christine mengatakan, total aset BCA Life mengalami peningkatan positif menjadi Rp2,87 triliun, tumbuh 23% yoy sejalan dengan total investasi yang bertumbuh.
Selain itu, didukung dengan cadangan teknis kuat sebesar Rp2,01 triliun dimana naik 28% yoy semakin memantapkan posisi perseroan untuk mengarungi tahun 2024 yang penuh tantangan.
“Dengan bekal capaian kinerja keuangan yang positif selama beberapa tahun terakhir, kami optimis dapat mempertahankan kinerja baik di tahun ini dengan mempersiapkan strategi bisnis yang tentunya mengedepankan kebutuhan dan kepentingan nasabah untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Meskipun demikian, dia menilai ada sejumlah tantangan terkait kondisi pasar yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi.
Akan tetapi, dia optimistis pemerintahan yang baru dapat memberikan sentimen positif bagi perindustrian asuransi jiwa Tanah Air.
RELATED ARTICLES
Bca Life Proyeksi Pembayaran Premi Tahun Ini Capai Rp1,9 T
Ada sejumlah tantangan terkait kondisi pasar yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi
Context.id, JAKARTA- Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menetapkan proyeksi pendapatan premi sebesar Rp1,9 triliun pada 2024.
Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan proyeksi itu merupakan target optimis untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif, berkaca dari capaian tahun lalu.
“Proyeksi ini mencerminkan komitmen BCA Life untuk terus meningkatkan kinerja keuangannya, dengan harapan mencapai peningkatan sebesar 15% dibandingkan dengan capaian tahun 2023 yang luar biasa,” katanya dalam keterangan tertulis Selasa (16/4/2024).
Tahun ini, tuturnya, BCA Life akan terus berfokus kepada pengembangan dan pertumbuhan produk tradisional melalui jalur penjualan face-to-face dan telemarketing.
Di sisi lain, BCA Life juga berfokus dalam mengembangkan inovasi digital yang juga menjadi inti dari strategi bisnis perusahaan.
Perusahaan ini mencatat tren kinerja keuangan yang positif sepanjang 2023. Capaian itu ditopang oleh kontribusi pertumbuhan penjualan dari kanal bancassurance, agency, telemarketing, corporate business, serta digital di tengah momentum positif meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki proteksi jiwa pasca pandemi Covid-19.
BCA Life sukses menjaga tren kinerja keuangan yang positif diantaranya dengan membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,6 triliun, tumbuh signifikan sebesar 15% secara year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp71,22 miliar, tumbuh kuat sebesar 38% yoy.
Dengan total nasabah tertanggung mencapai 454.968 jiwa, BCA Life memenuhi kewajibannya untuk membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp737,61 miliar, meningkat 13% yoy sejalan dengan total uang pertanggungan yang mencapai Rp112,2 triliun.
Perusahaan ini juga mempertahankan posisi keuangan yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasional bisnis dengan rasio pencapaian tingkat solvabilitas (risk-based capital/RBC) sebesar 436,6%, RBC ini jauh di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 120%.
Christine mengatakan, total aset BCA Life mengalami peningkatan positif menjadi Rp2,87 triliun, tumbuh 23% yoy sejalan dengan total investasi yang bertumbuh.
Selain itu, didukung dengan cadangan teknis kuat sebesar Rp2,01 triliun dimana naik 28% yoy semakin memantapkan posisi perseroan untuk mengarungi tahun 2024 yang penuh tantangan.
“Dengan bekal capaian kinerja keuangan yang positif selama beberapa tahun terakhir, kami optimis dapat mempertahankan kinerja baik di tahun ini dengan mempersiapkan strategi bisnis yang tentunya mengedepankan kebutuhan dan kepentingan nasabah untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Meskipun demikian, dia menilai ada sejumlah tantangan terkait kondisi pasar yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi.
Akan tetapi, dia optimistis pemerintahan yang baru dapat memberikan sentimen positif bagi perindustrian asuransi jiwa Tanah Air.
POPULAR
RELATED ARTICLES