Habis Pemilu, Terbitlah PESD
Merupakan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas atau takut setelah berakhirnya pemilu.
Context.id, JAKARTA - Seusai pemilihan umum, kita patut diwaspadai terkena post election stress disorder alias PESD. Apa itu?
Post election stress disorder atau stres pascapemilu merupakan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas atau takut setelah berakhirnya pemilu.
Namun, stres ini bukan penyakit mental yang didefinisikan dalam manual diagnostik dan statistik gangguan mental ya, tapi lebih ke respons lazim terhadap pemilu.
PESD baru-baru muncul lantaran ramainya pemberitaan soal pemilu 2024 di media sosial.
Adapun istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Steven Stosny pada 2016, dalam kolomnya di The Washington Post terkait Pilpres AS.
BACA JUGA
Saat itu, Sreven Stosny mengaku agak kewalahan menangani pasiennya yang mengeluhkan kecemasan soal hasil pemilu.
“Berita yang terus menerus tentang pemilu berpengaruh pada pasien bahkan mengganggu kehidupan pribadinya,” tulis dia.
Pendapat itu didukung oleh Thea Gallagher, seorang Psikolog di Pennsylvania, Amerika Serikat.
“Banyak tema negatif muncul, termasuk serangan pribadi dan perasaan negatif secara umum,” kata Thea Gallagher yang kala itu menjabat sebagai Direktur Klinik di Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan Universitas Pennsylvania.
Ingin tahu mengenai PESD ini? Yuk simak di youtube Context ID.
RELATED ARTICLES
Habis Pemilu, Terbitlah PESD
Merupakan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas atau takut setelah berakhirnya pemilu.
Context.id, JAKARTA - Seusai pemilihan umum, kita patut diwaspadai terkena post election stress disorder alias PESD. Apa itu?
Post election stress disorder atau stres pascapemilu merupakan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas atau takut setelah berakhirnya pemilu.
Namun, stres ini bukan penyakit mental yang didefinisikan dalam manual diagnostik dan statistik gangguan mental ya, tapi lebih ke respons lazim terhadap pemilu.
PESD baru-baru muncul lantaran ramainya pemberitaan soal pemilu 2024 di media sosial.
Adapun istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Steven Stosny pada 2016, dalam kolomnya di The Washington Post terkait Pilpres AS.
BACA JUGA
Saat itu, Sreven Stosny mengaku agak kewalahan menangani pasiennya yang mengeluhkan kecemasan soal hasil pemilu.
“Berita yang terus menerus tentang pemilu berpengaruh pada pasien bahkan mengganggu kehidupan pribadinya,” tulis dia.
Pendapat itu didukung oleh Thea Gallagher, seorang Psikolog di Pennsylvania, Amerika Serikat.
“Banyak tema negatif muncul, termasuk serangan pribadi dan perasaan negatif secara umum,” kata Thea Gallagher yang kala itu menjabat sebagai Direktur Klinik di Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan Universitas Pennsylvania.
Ingin tahu mengenai PESD ini? Yuk simak di youtube Context ID.
POPULAR
RELATED ARTICLES