Share

Stories 22 Januari 2024

Majukan UMKM Tanah Air, Pemerintah Kolaborasi dengan Fintech

Berbagai pihak terus berupaya melakukan pembiayaan mikro yang sejalan dengan visi Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM.

Ilustrasi Kolaborasi - Jihan Aldiza

Context.id,JAKARTA- Berbagai pihak terus berupaya melakukan pembiayaan mikro yang sejalan dengan visi Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM.

Seperti diketahui, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penguatan UMKM menjadi penting. Terkait dengan UMKM, berbagai studi menunjukkan bahwa sebagian usaha mikro menghadapi permasalahan dan kendala dalam mengakses permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan.

Berdasarkan data Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, sekitar 44 juta UMKM di Indonesia masih belum memiliki akses pada perbankan. Masih banyaknya UMKM yang kesulitan dalam mengakses modal dari lembaga kuangan formal dikarenakan persyaratan-persyaratan pengajuan peminjaman yang belum dapat dipenuhi. Hal ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers, dimana 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.

Menyikapi fenomena itu, Amartha, salah satu perusahaan fitnech berkolaborasi dengan organisasi nirlaba global Accion dan Mastercard Center for Inclusive Growth, badan amal dari Mastercard, untuk meningkatkan pembiayaan digital bagi para pelaku usaha mikro.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan, pihaknya menyediakan lebih dari Rp15,5 triliun kepada lebih dari 2 juta perempuan pengusaha mikro di 72.000 desa sejak 2010. Jajarannya bertujuan untuk memperluas layanan keuangan yang bertanggung jawab kepada jutaan orang lainnya dalam tiga tahun ke depan.

"Kolaborasi ini akan mempercepat inklusi keuangan digital di seluruh wilayah, dengan memanfaatkan pengalaman Amartha dalam membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif untuk menjangkau jutaan orang. Bersama-sama, kami akan menggunakan teknologi untuk menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput di Indonesia dan memperluas manfaat layanan keuangan digital lebih dari sekadar pembiayaan, membuat perbedaan besar di tingkat lokal,” ujarnya, Senin (22/1/2024).

Kemitraan ini, tuturnya, menandai langkah selanjutnya dalam kolaborasi berkelanjutan Mastercard Center for Inclusive Growth dengan Accion, yang telah membantu 12,8 juta orang secara global, termasuk hampir enam juta UKM, telah mendapatkan manfaat dari layanan keuangan digital antara 2019 dan 2022.

Ke depan, terangnya, kedua organisasi ini bertujuan untuk membantu lima juta UKM lainnya, termasuk setidaknya satu juta UKM yang dimiliki perempuan, untuk aktif menggunakan layanan keuangan digital dan meningkatkan keuangan mereka. Layanan yang disediakan dalam kemitraan ini diharapkan dapat mencapai total 10,5 juta orang dalam empat tahun ke depan.

 Vice President, Social Impact, Asia Pasific, Mastercard Center for Inclusive Growth Subhashini Chandran mengatakan sejak 2014, pihaknya telah memanfaatkan kompetensi Mastercard untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan serta inklusi keuangan di seluruh dunia.

 

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Putri Dewi

Stories 22 Januari 2024

Majukan UMKM Tanah Air, Pemerintah Kolaborasi dengan Fintech

Berbagai pihak terus berupaya melakukan pembiayaan mikro yang sejalan dengan visi Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM.

Ilustrasi Kolaborasi - Jihan Aldiza

Context.id,JAKARTA- Berbagai pihak terus berupaya melakukan pembiayaan mikro yang sejalan dengan visi Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM.

Seperti diketahui, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penguatan UMKM menjadi penting. Terkait dengan UMKM, berbagai studi menunjukkan bahwa sebagian usaha mikro menghadapi permasalahan dan kendala dalam mengakses permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan.

Berdasarkan data Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, sekitar 44 juta UMKM di Indonesia masih belum memiliki akses pada perbankan. Masih banyaknya UMKM yang kesulitan dalam mengakses modal dari lembaga kuangan formal dikarenakan persyaratan-persyaratan pengajuan peminjaman yang belum dapat dipenuhi. Hal ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers, dimana 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.

Menyikapi fenomena itu, Amartha, salah satu perusahaan fitnech berkolaborasi dengan organisasi nirlaba global Accion dan Mastercard Center for Inclusive Growth, badan amal dari Mastercard, untuk meningkatkan pembiayaan digital bagi para pelaku usaha mikro.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan, pihaknya menyediakan lebih dari Rp15,5 triliun kepada lebih dari 2 juta perempuan pengusaha mikro di 72.000 desa sejak 2010. Jajarannya bertujuan untuk memperluas layanan keuangan yang bertanggung jawab kepada jutaan orang lainnya dalam tiga tahun ke depan.

"Kolaborasi ini akan mempercepat inklusi keuangan digital di seluruh wilayah, dengan memanfaatkan pengalaman Amartha dalam membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif untuk menjangkau jutaan orang. Bersama-sama, kami akan menggunakan teknologi untuk menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput di Indonesia dan memperluas manfaat layanan keuangan digital lebih dari sekadar pembiayaan, membuat perbedaan besar di tingkat lokal,” ujarnya, Senin (22/1/2024).

Kemitraan ini, tuturnya, menandai langkah selanjutnya dalam kolaborasi berkelanjutan Mastercard Center for Inclusive Growth dengan Accion, yang telah membantu 12,8 juta orang secara global, termasuk hampir enam juta UKM, telah mendapatkan manfaat dari layanan keuangan digital antara 2019 dan 2022.

Ke depan, terangnya, kedua organisasi ini bertujuan untuk membantu lima juta UKM lainnya, termasuk setidaknya satu juta UKM yang dimiliki perempuan, untuk aktif menggunakan layanan keuangan digital dan meningkatkan keuangan mereka. Layanan yang disediakan dalam kemitraan ini diharapkan dapat mencapai total 10,5 juta orang dalam empat tahun ke depan.

 Vice President, Social Impact, Asia Pasific, Mastercard Center for Inclusive Growth Subhashini Chandran mengatakan sejak 2014, pihaknya telah memanfaatkan kompetensi Mastercard untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan serta inklusi keuangan di seluruh dunia.

 

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan meskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus memb ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024