Share

Stories 12 Januari 2024

Kebanjiran Imigran, Inggris Larang Mahasiswa Bawa Keluarga

Sejak tahun baru, mayoritas mahasiswa asing tidak dapat membawa anggota keluarga ke Inggris.

Context.id, JAKARTA- Inggris akhirnya menerapkan aturan mahasiswa asing dilarang membawa serta keluarganya untuk bermukim di negeri Big Ben tersebut.

Kebijakan itu diambil menyusul krisis berkepanjangan yang melanda negara itu. Kehadiran imigran dinilai makin membebani negeri Raja Charles III itu.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengumumkan kebijakan tersebut dalam unggahannya di akun X awal tahun ini. Dia mengatakan, sejak tahun baru, mayoritas mahasiswa asing tidak dapat membawa anggota keluarga ke Inggris.

“Kami mempersembahkan kebijakan 2024 ini kepada rakyat Inggris,” ujarnya.

Seperti diketahui, para mahasiswa asing biasanya datang ke Inggris setelah melewati proses admisi di perguruan tinggi.

Kemudian mereka biasanya mengajukan visa untuk membawa keluarga mereka, yang biasa disebut dependent visa. Tetapi dengan adanya aturan baru ini, mahasiswa tidak bisa membawa keluarga mereka.

Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly menyatakan bahwa mahasiswa asing yang membawa serta keluarga mereka untuk tinggal merupakan praktik yang tidak masuk akal.

Sebenarnya, aturan ini sudah disiapkan oleh Inggris beberapa tahun sebelumnya. Pada 2022, mereka sudah mempersiapkan pemberlakuan aturan itu.

Mengutip Africanews, langkah ini menyusul laporan bahwa migrasi bersih ke Inggris telah mencapai 1 juta orang dan anggota parlemen Partai Konservatif meminta Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mengatasi jumlah yang meroket itu.

Larangan ini akan berdampak pada semua mahasiswa magister dan beberapa mahasiswa pascasarjana lainnya, namun tidak berlaku bagi mahasiswa PhD yang berketerampilan tinggi dan yang masa studinya antara 3 hingga 5 tahun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 12 Januari 2024

Kebanjiran Imigran, Inggris Larang Mahasiswa Bawa Keluarga

Sejak tahun baru, mayoritas mahasiswa asing tidak dapat membawa anggota keluarga ke Inggris.

Context.id, JAKARTA- Inggris akhirnya menerapkan aturan mahasiswa asing dilarang membawa serta keluarganya untuk bermukim di negeri Big Ben tersebut.

Kebijakan itu diambil menyusul krisis berkepanjangan yang melanda negara itu. Kehadiran imigran dinilai makin membebani negeri Raja Charles III itu.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengumumkan kebijakan tersebut dalam unggahannya di akun X awal tahun ini. Dia mengatakan, sejak tahun baru, mayoritas mahasiswa asing tidak dapat membawa anggota keluarga ke Inggris.

“Kami mempersembahkan kebijakan 2024 ini kepada rakyat Inggris,” ujarnya.

Seperti diketahui, para mahasiswa asing biasanya datang ke Inggris setelah melewati proses admisi di perguruan tinggi.

Kemudian mereka biasanya mengajukan visa untuk membawa keluarga mereka, yang biasa disebut dependent visa. Tetapi dengan adanya aturan baru ini, mahasiswa tidak bisa membawa keluarga mereka.

Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly menyatakan bahwa mahasiswa asing yang membawa serta keluarga mereka untuk tinggal merupakan praktik yang tidak masuk akal.

Sebenarnya, aturan ini sudah disiapkan oleh Inggris beberapa tahun sebelumnya. Pada 2022, mereka sudah mempersiapkan pemberlakuan aturan itu.

Mengutip Africanews, langkah ini menyusul laporan bahwa migrasi bersih ke Inggris telah mencapai 1 juta orang dan anggota parlemen Partai Konservatif meminta Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mengatasi jumlah yang meroket itu.

Larangan ini akan berdampak pada semua mahasiswa magister dan beberapa mahasiswa pascasarjana lainnya, namun tidak berlaku bagi mahasiswa PhD yang berketerampilan tinggi dan yang masa studinya antara 3 hingga 5 tahun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Jack Ma Berbagi Pelajaran Hidup bagi Generasi Muda

Jack Ma, pendiri Alibaba, mengajarkan kesuksesan datang dari ketekunan menghadapi kegagalan, belajar dari kesalahan dan memberikan dampak positif ...

Context.id . 06 November 2024

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan meskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus memb ...

Context.id . 29 October 2024