Stories - 30 November 2023
KPPU Segera Adili Google Soal Sistem Pembayaran
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU tak lama segera mengadili Google terkait penerapan sistem pembayaran.
Context.id, JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU tak lama segera mengadili Google terkait penerapan sistem pembayaran yang selama ini didominasi oleh raksasa teknologi tersebut.
Direktur Penyelidikan KPPU, Goprera Panggabean mengatakan, Google LLC diduga melakukan penyalahgunaan posisi dominan dalam penerapan Google Play Billing System. Kasus tersebut, tuturnya, sudah masuk ke tahap pemberkasan.
Adapun tahap pemberkasan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan KPPU guna menyusun laporan dugaan pelanggaran untuk menilai layak tidaknya hasil penyelidikan, sebelum dilanjutkan dengan Pemeriksaan Pendahuluan oleh Sidang Majelis Komisi.
“Dalam kasus ini, Google LLC diduga melanggar Pasal 17 dan Pasal 25 UU No. 5 Tahun 1999,” tuturnya, Kamis (30/11/2023).
Dia melanjutkan, dari hasil penyelidikan terindikasi Google mewajibkan perusahaan yang mendistribusikan aplikasinya melalui Google Play Store menggunakan Google Play Billing System.
Jika tidak patuh, maka sanksi diberikan dengan menghapus aplikasi tersebut dari Google Play Store.
Lembaga ini telah mulai melakukan penyelidikan berdasarkan inisiatif atas dugaan pelanggaran UU No. 5/1999 yang dilakukan oleh Google LLC dan anak usahanya di Indonesia sejak 14 September 2022 atas dugaan penyalahgunaan posisi dominan, penjualan bersyarat, dan praktik diskriminasi dalam distribusi aplikasi secara digital di Indonesia.
Dalam proses penyelidikan, Google LLC mengajukan surat permohonan perubahan perilaku pada tanggal 13 Juni 2023 dan melakukan perbaikan surat permohonan perubahan perilaku pada tanggal 11 Juli 2023.
Permohonan perubahan perilaku di tahap penyelidikan itu dimungkinkan, berdasarkan Pasal 81 Peraturan KPPU Nomor 2 Tahun 2023.
Untuk itu, KPPU melakukan rangkaian analisa terhadap surat permohonan perubahan perilaku oleh Google LLC, khususnya atas keterkaitan poin-poin usulan perubahan perilaku dengan potensi penyalahgunaan posisi dominan dan persaingan usaha tidak sehat di masa mendatang.
Pada 30 Oktober 2023 KPPU telah mengirimkan surat persetujuan perubahan perilaku dengan penambahan atau perbaikan syarat yang ditulis dalam pernyataan perubahan perilaku.
Surat tersebut berisi poin-poin komitmen yang harus dilakukan oleh Google LLC dalam jangka waktu yang telah ditentukan, yakni 24 November 2023.
“Namun, sampai dengan batas waktu yang ditentukan, Google LLC tidak dapat memenuhi dua komitmen berupa surat pernyataan Google LLC untuk tidak akan melakukan perilaku antipersaingan dan penyalahgunaan posisi dominan, serta surat pernyataan perubahan perilaku yang telah ditandatangani pimpinan Google LLC,” jelas Goprera.
Berdasarkan hal tersebut KPPU menyimpulkan bahwa terlapor tidak menjalankan perubahan perilaku, sehingga proses pemantauan perubahan perilaku dihentikan dan penyelidikan dilanjutkan ke tahap pemberkasan.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Punya Uang Rp1 Triliun atau Lebih? Definisi Ulang Orang-Orang Super Kaya
Semakin lama pertumbuhan kelompok orang super crazy rich terus naik. Hal ini membuat definisi standar orang super kaya pun berubah
Context.id | 15-10-2024
Soal Mendirikan Perusahaan Teknologi, Gen Z Kalah dari Generasi Sebelumnya
Generasi Z atau Gen Z dianggap tidak mampu mendirikan perusahaan teknologi seperti para pendahulunya. Benarkah?
Context.id | 15-10-2024
Peringatan 70 Tahun Godzilla, dari Kritik Nuklir hingga Krisis Iklim
Pesan dalam Film Godzilla yang secara simbolis menggambarkan kritik terhadap nuklir dan perubahan iklim tetap relevan hingga kini
Naufal Jauhar Nazhif | 15-10-2024
AI atau Manajer Investasi, Siapa Lebih Unggul Memilih Instrumen Investasi?
Kecerdasan buatan (AI) mengubah manajemen investasi, menawarkan peluang dan tantangan yang memerlukan keterampilan baru.
Context.id | 15-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context