Stories - 23 November 2023

Pabrik Pupuk di Fakfak Dukung Swasembada Pangan

Pembangunan pabrik pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat resmi dilakukan, Kamis (23/11/2023).


Presiden Joko Widodo/Istimewa

Context.id, JAKARTA - Presiden Jokowi meresmikan pembangunan pabrik pupuk milik PT Pupuk Kaltim di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023).

Pabrik pupuk milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN). Pembangunan pabrik pupuk ini nantinya diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Dengan mengucap  Bismillahirrahmanirrahim,  groundbreaking   peletakan batu pertama proyek strategis nasional kawasan industri pupuk Fakfak secara resmi saya nyatakan dimulai," kata Presiden Jokowi.

Proyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak ini akan menjadi kawasan industri pupuk pertama yang dibangun di Indonesia setelah 40 tahun atau terakhir pada tahun 1982 di Aceh.

Jokowi mengapresiasi pembangunan pabrik ini sebagai langkah untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan Timur Indonesia.

Ia berharap agar pemerataan makin masif dilakukan agar kesenjangan mampu ditekan di Provinsi Papua Barat dan masyarakatnya semakin sejahtera.

“Sudah 40 tahun kita memiliki 5 industri pupuk dan semua di kawasan barat Indonesia, di kawasan timur belum ada. Oleh sebab itu, saat mendengar rencana ini saya tekankan langsung eksekusi agar kawasan timur juga memiliki industri pupuk," ujar Presiden Jokowi. 

Nantinya, pemerintah  juga punya rencana besar untuk membangun food estate atau lumbung pangan di Provinsi Papua yang diharapkan dimulai awal tahun depan. Untuk itu, lanjut presiden, pembangunan pabrik pupuk merupakan pendukung dari food estate tersebut.

"Sebab jika tidak di-back up oleh industri pupuk  juga akan berat. Ini sebuah rencana besar yang saling mendukung dan Tanah Papua akan semakin makmur,” ucap presiden .

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ancaman krisis pangan global sudah terjadi di beberapa negara. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi besar untuk mengantisipasi ancaman tersebut agar Indonesia bisa meraih swasembada pangan.

Swasembada pangan yang dicita-citakan pemerintah  bukan hanya terkait beras saja, tetapi juga komoditas pangan lainnya seperti gula, kedelai, jagung dan beberapa komoditas pangan lainnya yang saat ini masih bergantung pada negara lain.

Menurut presiden, pembangunan kawasan industri pupuk di Papua Barat menjadi sangat penting karena pupuk akan meningkatkan produktivitas tanaman baik padi, tebu, maupun jagung.

"Memang wilayah Indonesia bagian timur itu belum ada industri pupuknya sehingga harus dibangun agar lebih efisien transportasinya dan lebih murah untuk petani," ucap Jokowi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merasa sangat bangga atas kesediaan presiden untuk turun langsung meresmikan  groundbreaking Proyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak.

Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa industri pupuk ini berpotensi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Papua Barat, khususnya di Kabupaten Fakfak.

“Kami melaporkan bahwa kawasan dengan luas 2.000 hektar, 500 hektarnya dikelola oleh Pupuk Indonesia, ini akan dibangun dengan nilai investasi Rp30 triliun  yang akan dikawal langsung oleh Kementerian Investasi  dan BUMN," jelas Menteri Bahlil. 

Menteri Bahlil mengatakan tugasnya bersama dengan Kementerian BUMN untuk segera mengeksekusi kerja-kerja konstruksi.

"Untuk para masyarakat, saya katakan bahwa hak anda tidak akan dikurangi. Jadi tolong mari sukseskan bersama dan pabrik pupuk ini bisa jadi penyuplai di kawasan timur lumbung pangan nasional kita,” ungkap Bahlil.

Pembangunan kawasan industri pupuk di lahan seluas 2.000 hektar ini, ditargetkan akan selesai pada 2028. Kapasitas produksi untuk produk Ammonia sebesar 2.500 metrik ton per hari (MTPD) dan Urea sebesar 3.500 MTPD.

Rencananya, nilai investasi yang digulirkan sebesar Rp30 triliun dan  diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Papua Barat.

Pabrik pupuk ini akan juga akan meningkatkan nilai tambah terhadap komoditas gas bumi yang dimiliki tanah Papua, menciptakan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan masyarakat, serta mendukung program ketahanan nasional.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ini yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Pj. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Bupati Fakfak Untung Tamsil.

Hadir juga Presiden Direktur Pupuk Indonesia Holding Company Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024