Context.id, JAKARTA -Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan diukur dari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan.

Penduduk akan dikategorikan miskin, jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya ada di bawah garis kemiskinan alias garis batas pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok selama sebulan.

Pada Maret 2023, BPS menyebutkan, garis kemiskinan Indonesia berada di angka Rp550.048 per kapita per bulan.

Selain itu, penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 25,90 juta orang atau sebesar 9,36 persen dari total penduduk Indonesia.

Angka itu menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022, ketika masa pandemi.

Kalau dari jumlah penduduk miskin, pada Maret 2023 disebut turun 0,46 juta orang terhadap September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022.

Adapun di Asean, berdasarkan data 2022, Indonesia jadi negara dengan tingkat kemiskinan terendah keempat di Asia Tenggara.

Posisi Indonesia di atas Thailand dengan tingkat kemiskinan sebesar 6,3 persen, lalu mengekor di belakang Indonesia ada Malaysia dan Vietnam memiliki tingkat kemiskinan masing-masing sebesar 6,2 persen dan 6,1 persen.

Muncul pertanyaan, apakah bisa enggak ya kemiskinan diatasi?

Tentu bisa, asalkan ada kebijakan penanggulangan yang baik dari Pemerintah. Simak ulasan lebih lengkap di youtube Context ID!