Share

Stories 30 Oktober 2023

Festival Musikal Indonesia: Agar Indonesia Tak Sekadar Jadi Konsumen

Indonesia tidak boleh sekadar jadi konsumen seni dari pertunjukkan dari luar negeri.

Salah satu pertunjukan dalam Festival Musikal Indonesia, Sabtu (28/10/2023)/ context-Helen

Context.id, JAKARTA - Indonesia sudah mulai dilirik sebagai negara tempat menggelar konser atau pertunjukkan seni, baik musik maupun lukisan oleh seniman-seniman luar negeri. 

Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur mengatakan bahwa tahun depan banyak pelaku seni pertunjukan dari luar negeri yang akan tampil di Indonesia, khususnya di Ciputra Artpreneur.

“Ada show yang tampil Oktober tahun depan, tapi mereka sudah mulai jualan saat ini,” ucapnya di sela kegiatan Festival Musikal Indonesia, Sabtu (28/10/2023).

Dia mengatakan, jika pasar pertunjukan di Indonesia hanya diisi oleh pelaku seni dari luar negeri maka lama-kelamaan Indonesia hanya menjajdi konsumen semata.

Karena itu, dia mengajak para produser, dan penonton untuk bersatu saling mendukung memajukan seni pertunjukan musikal di Indonesia dengan memanfaatkan keberadaan Ciputra Artpreneur.

Ciputra Artpreneur sejak semula, tuturnya, menjadi tempat pertemuan artis dan produser dari luar dan dalam negeri, sekaligus menjajdi wadah sehingga para seniman bisa tampil dan memperlihatkan karya-karyanya.

“Siapa tahu kita pada akhirnya bisa ke luar negeri untuk pamerkan hasil karya kita,” ucapnya.

Dia menilai Festival Musikal Indonesia tahun lalu berjalan cukup baik dan tahun ini pun ia nilai lumayan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Adapun tahun depan, menurutnya harus lebih bagus dari tahun ini di mana program yang ditampilkan harus lebih jelas, diikuti oleh pihak lain di luar teater.

“Cara pelaksanaan dan penjualannya pun harus lebih bagus dari tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman Musik dan Media Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengatakan bahwa dia sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Rina Ciputra Sastrwinaya bahwa Indonesia tidak boleh menjadi konsumen semata dari seni pertunjukan.

Sejauh ini menurutnya, ada tiga persoalan di bidang seni pertunjukan yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama, regenerasi pemain atau pelaku komunitas.

Kedua, regerenasi penonton dan terakhir regenerasi sponsor atau oang yang berkomitmen terhadap kebudayaan.

“Kita bicarakan soal ekosistem di seni pertunjukan kita yang sedang diperkuat bagaimana menumbuhkan industri ini,” ucapnya.

Dia menuturkan seni pertunjukan juga bisa menjadi ajang pembelajaran sejarah bagi generasi muda yang butuh pengemasan materi yang berbeda.  

Di daerah, tuturnya, dengan menggelar seni pertunjukan bertema kepahlawanan lokal, kaum muda jadi lebih memahami kisah tentang tokoh lokal tersebut dibandingkan harus belajar di kelas.

Adapun Festival Musikal Indonesia yang digelar 28-29 Otkober 2023 menampilkan pertunjukan dalam dua format yakni Gala dan showcase.

Adapun Gala digelar di lantai ruang teater lantai 13 dan diperuntukkan bagi penonton yang memegang tiket. Sementara showcase bisa ditonton oleh siapa saja secara gratis di lantai 11.

Pertunjukan Gala mengusung tema Urban Legend, dan diisi oleh beberapa komunitas seperti Swargaloka, Boow Live! Musical, Teater Musikal Nusantara, EKI Dance Company serta ArtSwara.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 30 Oktober 2023

Festival Musikal Indonesia: Agar Indonesia Tak Sekadar Jadi Konsumen

Indonesia tidak boleh sekadar jadi konsumen seni dari pertunjukkan dari luar negeri.

Salah satu pertunjukan dalam Festival Musikal Indonesia, Sabtu (28/10/2023)/ context-Helen

Context.id, JAKARTA - Indonesia sudah mulai dilirik sebagai negara tempat menggelar konser atau pertunjukkan seni, baik musik maupun lukisan oleh seniman-seniman luar negeri. 

Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur mengatakan bahwa tahun depan banyak pelaku seni pertunjukan dari luar negeri yang akan tampil di Indonesia, khususnya di Ciputra Artpreneur.

“Ada show yang tampil Oktober tahun depan, tapi mereka sudah mulai jualan saat ini,” ucapnya di sela kegiatan Festival Musikal Indonesia, Sabtu (28/10/2023).

Dia mengatakan, jika pasar pertunjukan di Indonesia hanya diisi oleh pelaku seni dari luar negeri maka lama-kelamaan Indonesia hanya menjajdi konsumen semata.

Karena itu, dia mengajak para produser, dan penonton untuk bersatu saling mendukung memajukan seni pertunjukan musikal di Indonesia dengan memanfaatkan keberadaan Ciputra Artpreneur.

Ciputra Artpreneur sejak semula, tuturnya, menjadi tempat pertemuan artis dan produser dari luar dan dalam negeri, sekaligus menjajdi wadah sehingga para seniman bisa tampil dan memperlihatkan karya-karyanya.

“Siapa tahu kita pada akhirnya bisa ke luar negeri untuk pamerkan hasil karya kita,” ucapnya.

Dia menilai Festival Musikal Indonesia tahun lalu berjalan cukup baik dan tahun ini pun ia nilai lumayan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Adapun tahun depan, menurutnya harus lebih bagus dari tahun ini di mana program yang ditampilkan harus lebih jelas, diikuti oleh pihak lain di luar teater.

“Cara pelaksanaan dan penjualannya pun harus lebih bagus dari tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman Musik dan Media Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengatakan bahwa dia sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Rina Ciputra Sastrwinaya bahwa Indonesia tidak boleh menjadi konsumen semata dari seni pertunjukan.

Sejauh ini menurutnya, ada tiga persoalan di bidang seni pertunjukan yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama, regenerasi pemain atau pelaku komunitas.

Kedua, regerenasi penonton dan terakhir regenerasi sponsor atau oang yang berkomitmen terhadap kebudayaan.

“Kita bicarakan soal ekosistem di seni pertunjukan kita yang sedang diperkuat bagaimana menumbuhkan industri ini,” ucapnya.

Dia menuturkan seni pertunjukan juga bisa menjadi ajang pembelajaran sejarah bagi generasi muda yang butuh pengemasan materi yang berbeda.  

Di daerah, tuturnya, dengan menggelar seni pertunjukan bertema kepahlawanan lokal, kaum muda jadi lebih memahami kisah tentang tokoh lokal tersebut dibandingkan harus belajar di kelas.

Adapun Festival Musikal Indonesia yang digelar 28-29 Otkober 2023 menampilkan pertunjukan dalam dua format yakni Gala dan showcase.

Adapun Gala digelar di lantai ruang teater lantai 13 dan diperuntukkan bagi penonton yang memegang tiket. Sementara showcase bisa ditonton oleh siapa saja secara gratis di lantai 11.

Pertunjukan Gala mengusung tema Urban Legend, dan diisi oleh beberapa komunitas seperti Swargaloka, Boow Live! Musical, Teater Musikal Nusantara, EKI Dance Company serta ArtSwara.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Peringkat Global Negara dan Kota yang Mendorong Perusahaan Rintisan AI

Jerman menunjukkan peningkatan dalam pemeringkatan baru untuk tempat terbaik bagi perusahaan rintisan AI, sementara Prancis menurun dan AS serta I ...

Context.id . 25 November 2024

Apakah Hologram AI Yesus Bisa Menerima Pengakuan Dosa?

\"Tuhan, ampunilah saya karena telah melakukan kesalahan......\"

Context.id . 25 November 2024

Apakah Flu saat Hamil Meningkatkan Risiko Autisme Anak? Ini Kata Para Ahli

Meskipun belum bisa dipastikan sebagai penyebab langsung, infeksi seperti flu saat hamil bisa berkontribusi meningkatkan risiko gangguan spektrum ...

Context.id . 25 November 2024

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024