IKN Makin Diminati Investor Properti
Banyak investor asing maupun dalam negeri yang berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, utamanya di sektor properti.
Context.id, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menyedot perhatian investor untuk ikut berinvestasi, baik itu investor dalam negeri maupun luar negeri.
Para investor ini tentunya sudah memperhitungkan potensi luar biasa yang bisa diraih dengan berinvestasi di kota berkelanjutan ini.
Terakhir, dua perusahaan Malaysia mengaku tertarik untuk membangun tower apartemen di kawasan tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono.
Kedua perusahaan itu, tuturnya, sudah dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Kalau sudah, nanti dievaluasi oleh pemerintah, tender, dan mereka bisa bangun," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Bisnis.com
Adapun dua perusahaan Malaysia yang berminat untuk membangun apartemen di IKN yaitu IGM Properties SDN BHD dan Maxin Global BHD.
Masing-masing perusahaan itu akan membangun 10 tower di IKN sehingga total keduanya 20 tower.
Baca Juga: Hunian ASN di IKN Terbentur Anggaran
Selain perusahaan asal Malaysia, ada 10 perusahaan properti dalam negeri yang juga sudah mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.
Perusahaan dalam negeri ini akan membangun sekitar 200 tower apartemen dan rumah susun di kawasan IKN, baik itu untuk kebutuhan privat maupun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.
Perusahaan properti dalam negeri yang sudah bersedia membangun apartamen/rusun di IKN di antaranya PT Summarecon Agung Tbk., PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung), PT Intiland Development Tbk., PT Perintis Triniti Properti Tbk., serta PT Ciputra Development Tbk.
Sisanya, merupakan konsorsium China dan Indonesia, serta Korea Selatan. Hingga saat ini, Otorita IKN mencatat sudah ada sebanyak 270 Letter of Intent (LOI).
Surat investasi tersebut, didominasi dari perusahaan dalam negeri, sementara sisanya berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan.
Sektor privat diestimasikan bakal membangun sebanyak 200 tower di IKN. Sementara itu, Kementerian PUPR akan membangun 47 tower apartemen.
"Rusun itu tadi dibagi dua ada yang dibangun oleh APBN, [Kementerian] PUPR itu akan membangun 47 tower, swasta estimasi sudah 200 tower yang menyampaikan minat dan sekarang sedang diproses untuk membuat studi kelayakan," jelasnya.
RELATED ARTICLES
IKN Makin Diminati Investor Properti
Banyak investor asing maupun dalam negeri yang berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, utamanya di sektor properti.
Context.id, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menyedot perhatian investor untuk ikut berinvestasi, baik itu investor dalam negeri maupun luar negeri.
Para investor ini tentunya sudah memperhitungkan potensi luar biasa yang bisa diraih dengan berinvestasi di kota berkelanjutan ini.
Terakhir, dua perusahaan Malaysia mengaku tertarik untuk membangun tower apartemen di kawasan tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono.
Kedua perusahaan itu, tuturnya, sudah dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
“Kalau sudah, nanti dievaluasi oleh pemerintah, tender, dan mereka bisa bangun," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Bisnis.com
Adapun dua perusahaan Malaysia yang berminat untuk membangun apartemen di IKN yaitu IGM Properties SDN BHD dan Maxin Global BHD.
Masing-masing perusahaan itu akan membangun 10 tower di IKN sehingga total keduanya 20 tower.
Baca Juga: Hunian ASN di IKN Terbentur Anggaran
Selain perusahaan asal Malaysia, ada 10 perusahaan properti dalam negeri yang juga sudah mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.
Perusahaan dalam negeri ini akan membangun sekitar 200 tower apartemen dan rumah susun di kawasan IKN, baik itu untuk kebutuhan privat maupun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.
Perusahaan properti dalam negeri yang sudah bersedia membangun apartamen/rusun di IKN di antaranya PT Summarecon Agung Tbk., PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung), PT Intiland Development Tbk., PT Perintis Triniti Properti Tbk., serta PT Ciputra Development Tbk.
Sisanya, merupakan konsorsium China dan Indonesia, serta Korea Selatan. Hingga saat ini, Otorita IKN mencatat sudah ada sebanyak 270 Letter of Intent (LOI).
Surat investasi tersebut, didominasi dari perusahaan dalam negeri, sementara sisanya berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan.
Sektor privat diestimasikan bakal membangun sebanyak 200 tower di IKN. Sementara itu, Kementerian PUPR akan membangun 47 tower apartemen.
"Rusun itu tadi dibagi dua ada yang dibangun oleh APBN, [Kementerian] PUPR itu akan membangun 47 tower, swasta estimasi sudah 200 tower yang menyampaikan minat dan sekarang sedang diproses untuk membuat studi kelayakan," jelasnya.
POPULAR
RELATED ARTICLES