Stories - 10 August 2023
Truk Mercy Bagong & Sejarah Mercedes-Benz di Indonesia
Pabrikan mobil premium Mercedes Benz punya sejarah panjang di Tanah Air berkat segmen truk dan bus
Context.id, JAKARTA - Mercedes Benz alias ‘Mercy’ saat ini lebih akrab dikenal publik sebagai pabrikan mobil penumpang segmen premium. Namun, sadarkah Anda bahwa Mercedes juga punya sejarah panjang di Tanah Air berkat segmen truk dan bus?
Mercedes-Benz tercatat membuka pabrik perakitan pertamanya pada 1970 di Tanjung Priok, Jakarta, untuk merakit mobil komersial tipe 911. Truk dan bus dengan lampu bulat dan jidat 'nonong' ini lah yang justru pertama kali menjadi raja jalanan di Indonesia.
Kebanyakan masyarakat menyebut jenis mobil komersial jenis ini dengan julukan truk Mercy Bagong dan bus Mercy Tepak atau Mercy Pesek, sebab secara sekilas wajahnya memang terlihat seperti salah satu tokoh Punakawan itu.
Mercy Bagong kala itu banyak berseliweran di Tanah Air dan menjadi favorit di kalangan pengusaha kala itu, bahkan juga menjadi kendaraan operasional TNI dan polisi.
Sampai saat ini, mobil-mobil komersial Mercedes Benz yang dirakit di Indonesia pun masih laris manis, antara lain truk Axor dan bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berasal dari pabrik perakitan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, berdiri sejak 1982.
Berdasarkan data Gaikindo per Juni 2023, penjualan wholesales mobil komersial asal Jerman ini pada semester I/2023 tercatat mencapai 1.012 unit, tercatat turun 31 persen ketimbang periode sama tahun lalu sebanyak 1.466 unit.
Namun, tren mobil komersial Mercedes Benz terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun belakangan. Mercedes Benz mencatatkan penjualan ritel berturut-turut sejak 2019 sebanyak 601 unit komersial, 1.193 unit komersial pada 2020, kemudian 1.904 unit komersial pada 2021, dan 2.718 unit komersial pada 2022.
Di sisi lain, bergeser ke segmen mobil penumpang, Mercy memang telah sejak lama menjadi kendaraan para 'sultan' dan menjadi mobil-mobil dinas hampir oleh setiap presiden Republik Indonesia.
Mobil pertama yang tercatat masuk Indonesia pun merupakan Benz Victoria Phaeton 1894 milik Sultan Surakarta, Pakubuwono X. Selanjutnya, terdapat foto-foto mobil Benz sejak 1902-an yang digunakan para petinggi era kolonial di Tanah Air.
Setelah era kemerdekaan, mobil dengan logo bintang tiga ini mondar-mandir di berbagai kesempatan besar dalam sejarah RI. Salah satunya, pada KTT Asia-Afrika 1955 di Bandung, Presiden Soekarno tampak menggunakan Mercedes-Benz 600.
Sampai saat ini, Mercy pun selalu menjadi mobil pilihan setiap presiden beserta jajaran. Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi, terdapat tipe 500SEL anti peluru, S280 alias Mercy Barong, S Class W126 anti peluru, S600 Guard, juga tipe Sprinter yang biasanya menjadi iring-iringan.
Adapun, dari sisi pecinta mobil bekas premium, mobil-mobil ikonik seperti tipe W123 208E alias Mercy Tiger, tipe W124 alias Mercy Boxer, sampai mobil klasik Mercy Kebo masih menjadi buruan kolektor dan memiliki harga fantastis.
Adapun, tipe terlaris Mercedes Benz berdasarkan data wholesales Gaikindo dalam beberapa tahun terakhir, untuk jenis sedan tercatat disumbangkan tipe A200, CLA 200 AMG Line, E300 Avantgrande Line (AVA), E200 AVA Line maupun AMG Line, C200 AVA, S450, CLS 350 AMG, dan C300 AMG.
Sementara untuk jenis mobil SUV dan 4x4, tipe yang kerap berseliweran di jalanan dalam beberapa tahun belakangan, antara lain Mercedes Benz tipe GLB 200 Proggresive Line, GLC 200 AMG dan Night Edition, V250 AVA, serta GLE 450.
Saat ini, di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) meluncurkan 3 mobil sekaligus. Peluncuran ini penanda kembalinya Mercy ke GIIAS setelah sempat vakum selama 2 tahun berturut-turut akibat pandemi Covid-19.
Adapun 3 mobilnya yang diluncurkan di GIIAS 2023 adalah EQS SUV, EQS Edition One, dan Mercedes-AMG SL 43. Ketiganya termasuk 19 model baru Mercedes-Benz yang direncanakan meluncur di tahun 2023 ini.
Ketiga model Mercedes-Benz yang meluncur di GIIAS 2023 dibanderol dengan harga yang cukup wah, kisaran Rp3 miliar.
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman
Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...
Context.id | 29-10-2024
Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih
Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung
Context.id | 29-10-2024
Dari Pengusaha Menjadi Sosok Dermawan; Tren Filantropis Pendiri Big Tech
Banyak yang meragukan mengapa para taipan Big Tech menjadi filantropi, salah satunya tudingan menghindari pajak
Context.id | 28-10-2024
Dari Barak ke Ruang Rapat: Sepak Terjang Lulusan Akmil dan Akpol
Para perwira lulusan Akmil dan Akpol memiliki keterampilan kepemimpinan yang berharga untuk dunia bisnis dan pemerintahan.
Context.id | 28-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context