Stories - 24 July 2023

Indonesia Rentan Terkena Serangan Siber

Pada Semester I/2023, jumlah serangan siber ke Indonesia mencapai angka 347,17 juta


Ilustrasi peretasan digital

Context.id, JAKARTA - Indonesia kembali mendapatkan ratusan juta serangan siber dari negara lain terutama pada perangkat sensor selama Semester I/2023. Hal itu terungkap dalam laporan perusahaan keamaan perangkat lunak asal Indonesia, Awan Pintar yang menemukan sebanyak 347,17 juta serangan digital terjadi di Indonesia sejak Januari hingga Juni 2023.

Berdasarkan dataIndonesia.id yang mengutip Awan Pintar, serangan tersebut paling banyak terjadi pada bulan Mei 2023 yaitu sebanyak 112,66 juta serangan siber, kemudian pada bulan Januari 2023 juga cukup banyak serangan terjadi yaitu sebanyak 62,09 serangan siber, selanjutnya pada bulan Februari ada sebanyak 53,82 serangan siber dan bulan Maret 2023 ada sebanyak 44,64 juta serangan.

Serangan siber yang paling sedikit ada pada bulan April sebanyak 36,79 juta serangan dan Juni 37,18 juta serangan siber. Para pelaku kejahatan siber paling banyak menggunakan ransomware LockBit yang disebar di sela-sela korbannya menggunakan Internet melalui ponsel pintar dan laptop.

Tidak hanya ransomware LockBit, ada juga serangan siber bernama misc activity yang ditemukan sebanyak 11,94 juta serangan sejak Januari-Juni 2023. Serangan siber terhadap IP juga banyak terjadi pada periode yang sama yaitu sebanyak 92,79 juta serangan siber dan terakhir serangan anomali pada paket data protokol jaringan tidak sah sebanyak 55,47 juta serangan.

Ada beberapa negara yang diketahui paling sering melakukan serangan siber ke Indonesia antara lain Brasil, Amerika Serikat dan China. Ketiga negara tersebut merupakan negara yang paling banyak melakukan siber ke Indonesia.

Berdasarkan data AwanPintar.id, serangan siber ke Indonesia yang berasal dari Brasil ada sebanyak 451 juta serangan, kemudian Amerika Serikat sebanyak 361 juta serangan ke Indonesia dan China sebanyaj 109 juta serangan. Tidak hanya itu, serangan yang berasal dari dalam negeri juga ada sebanyak 38 juta serangan pada periode Semester I/2023.

Namun, meskipun serangan dari dalam negeri cukup banyak, hal tersebut bisa saja pelakunya berasal dari negara lain tetapi menggunakan IP Address asal Indonesia sehingga terdeteksi serangan dari dalam negeri.

Dari dalam negeri, wilayah yang paling banya melakukan serangan berasal dari wilayah DKI Jakarta yaitu sebanyak 11,2 juta serangan pada periode Semester I/2023, disusul wilayah Depok sebanyak 2,4 juta serangan, lalu Tangerang ada sebanyak 1,2 juta serangan, lalu Bogor sebanyak 911.000 serangan.

Selain itu, sebanyak 34 juta data pribadi dalam paspor warga negara Indonesia (WNI) diduga bocor dan diperjualbelikan. Data yang bocor meliputi nomor paspor, tanggal berlaku, nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis kelamin. Dugaan kebocoran data paspor WNI tersebut bukanlah barang baru di Indonesia. Sejak 2019, sudah ada 79 kasus serupa yang terjadi di dalam negeri. 

Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, terdapat 35 kasus kebocoran data di Indonesia sejak Januari-Juni 2023. Jumlah itu melampaui banyaknya kasus kebocoran data yang terjadi setiap tahun sejak 2019 hingga 2021.


Penulis : Sholahuddin Ayyubi

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Di Tengah Perang dan Pengungsian: Mengapa Warga Palestina Tak Mau Pergi?

Warga Palestina tetap bertahan di tengah perang karena keterikatan emosional terhadap tanah, identitas budaya, serta harapan akan masa depan yang ...

Context.id | 09-10-2024

Dua Pelopor Kecerdasan Buatan (AI) Raih Nobel Fisika 2024

Dua pelopor kecerdasan buatan (AI) menerima Nobel Fisika 2024 sebagai pengakuan atas kontribusi inovatif mereka dalam mengubah pemahaman kita tent ...

Context.id | 09-10-2024

Kembalinya Pedagang Maut Viktor Bout ke Perdagangan Senjata Global

Kembalinya Viktor Bout menggambarkan perjalanan kontroversialnya dari penjara menuju kembali terlibat dalam perdagangan senjata global yang komple ...

Context.id | 09-10-2024

Krisis Air Global, Tahun-tahun Terkering dalam Tiga Dekade

Krisis air global selama tiga dekade terakhir disebabkan oleh perubahan iklim dan pengelolaan yang buruk, berdampak pada lingkungan, sosial, dan e ...

Naufal Jauhar Nazhif | 09-10-2024