Stories - 21 July 2023
Jual-Beli Saham UMKM di Bizhare Tembus Rp25 Miliar
Pasar sekunder merupakan layanan untuk mengakomodasi investor di platform urun dana, seperti Bizhare, yang ingin menjual saham UMKM yang digenggamnya.

Context.id, JAKARTA - Platform tekfin urun dana atausecurities crowdfundingPT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) mengungkap tren positif permintaan saham UMKM dari masyarakat.
Founder dan CEO Bizhare Heinrich Vincent mengungkap bahwa hal itu tercermin dari pembukaan layanan pasar sekunder jual-beli saham UMKM selama 10 hari kerja baru-baru ini, 26 Juni sampai 12 Juli 2023.
"Pasar Sekunder Bizhare akhirnya ditutup dengan total 524.229 transaksi dan volume transaksi sebesar Rp25,43 miliar dari 28 saham penerbit yang diperdagangkan," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (20/7/2023).
Selain itu, kenaikan volume transaksi Pasar Sekunder Bizhare periode pertama 2023 ini bertumbuh lebih dari 593 persen dibandingkan dengan pasar sekunder tahun sebelumnya.
Jumlah investor yang ikut berpartisipasi pada layanan pasar sekunder Bizhare kali ini pun melesat naik sebesar 132 persen dari periode Pasar Sekunder Bizhare tahun sebelumnya.
Prestasi mencolok juga muncul pada momen hari pertama pasar sekunder, tepatnya 26 Juni 2023 pukul 09.00 - 16.00 WIB, di mana Bizhare berhasil memecahkan rekor baru di industri SCF.
Pasalnya, pada hari itu perdagangan saham UMKM mencapai 101,548 transaksi dan mencapai volume Rp5,07 miliar.
Sebagai informasi, Bizhare pada prinsipnya merupakan platform yang mempertemukan investor dengan UMKM yang butuh pendanaan lewat penerbitaan efek, baik saham maupun surat utang.
Secara sederhana, mekanismenya seperti IPO versi mini. Itulah kenapa para UMKM penerbit efek di platform urun dana disebut sebagai penerbit.
Sementara itu, pasar sekunder merupakan layanan untuk mengakomodasi investor di platform urun dana yang ingin menjual saham UMKM yang dipegangnya.
Beda dengan mekanisme pasar modal, di mana transaksi bisa dilakukan hampir setiap hari, pasar sekunder di platform SCF hanya boleh dibuka dua kali dalam setahun.
Hal ini berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu POJK No. 57/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi.
UMKM Paling Dicari
Vincent menjelaskan pada pasar sekunder kali ini, terdapat 3 Top Gainer dari bisnis-bisnis penerbit yang terdaftar, di mana menghasilkan capital gain cukup signifikan buat para investor.
Antara lain, PT Gerai Kota Pahlawan dengan bisnis Alfamidi KH Mas Mansyur di Surabaya yang harga valuasi sahamnya naik 200 persen dari sebelumnya.
Kemudian, PT Usaha Besar Bersama dengan bisnis Salsa Grosir Ritel di Banyumas yang mencatatkan kenaikan valuasi saham sebesar 92 persen.
Terakhir, PT Djakarta Mulia Sentosa dengan bisnis bertajuk Djakarta Streetfood and Barberjek Holding di Jakarta Pusat mencatatkan kenaikan valuasi saham 72,8 persen.
"Pergerakan harga saham di Pasar Sekunder Bizhare kali ini sejalan dengan fundamental dari perusahaan dan performa historikal dari bisnis yang sudah berjalan. Tentunya, para investor bisa mendapatkan capital gain dari pergerakan harga saham tersebut, selain dari dividen yang sudah diterima dalam 1 tahun terakhir," ungkapnya.
Vincent berharap peningkatan likuiditas dari transaksi saham pasar sekunder di Bizhare ini semakin menggairahkan industri tekfin SCF di Tanah Air.
Diajuga berharap bahwa OJK dapat terus mendukung perkembangan dari industri SCF ini, khususnya dengan memperbanyak jendela(window)atau frekuensi pasar sekunder menjadi empat kali setahun, atau menambah durasi perdagangan pasar sekunder agar dapat lebih dari 10 hari kerja.
Hal tersebut harapannya agar dapat memberikan ruang lebih luas bagi para pemodal untuk dapat bertransaksi secara lebih mudah dan likuid.
Selain itu, saat ini di Bizhare juga terdapat berbagai pilihan investasi dari berbagai brand terkemuka, seperti Holycow Steakhouse by Chef Afit, Alfamidi, Sour Sally, hingga pendanaan untuk 3 film lokal yang salah satunya karya sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo.
Semua investasi dari pembelian efek UMKM melalui Bizhare bisa dimulai dari nominal Rp1 juta dan kelipatannya.
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Thomas Mola
MORE STORIES

Kejagung Dalami Korupsi Dana Sawit di BPDPKS
Kerugian negara dalam dugaan korupsi di BPDPKS ini karena ada korporasi yang mendapatkan dana pengembangan biodiesel tapi hasilnya tidak sesuai
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Kementerian BUMN Gandeng Kejagung Awasi Dana Pensiun
Amburadulnya pengelolaan dana pensiun badan usaha milik negara (Dapen BUMN) yang dapat mengakibatkan kerugian besar menjadi perhatian pemerintah
Noviarizal Fernandez | 21-09-2023

Harga Masih Tinggi, Ombudsman: HET Beras Sebaiknya Dihapus
Harga eceran tertinggi (HET) beras dinilai tidak efektif menjaga stabilisasi harga beras yang masih tetap melonjak di pasaran
Noviarizal Fernandez | 19-09-2023

Benarkah Tiap WNI Menanggung Utang Rp28 Juta?
Besarnya utang negara yang dimiliki Indonesia bukan berarti setiap penduduk akan menanggung utang sebesar Rp28 juta.
Noviarizal Fernandez | 19-09-2023
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2023 - Context
Copyright © 2023 - Context