Share

Home Originals

Originals 21 Juni 2023

Jalur Sutra Baru China, Taktik Modern Jeratan Utang?

Banyak negara yang menilai China memasang jebakan utang pada negara-negara itu. Apalagi, memang bunga yang diberikan, disebut-sebut lebih tinggi.

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
 
1x

Context.id, JAKARTA - Pada 2013 kemarin, Presiden China, Xi Jinping ingin membuat kembali "jalur sutra" ini  dengan program ambisius One Belt One Road.

Tujuannya mulia, karena infrastruktur yang dibangun diprediksi dapat meningkatkan ekonomi negara-negara kecil dan meningkatkan angka perdagangan global. Walaupun, tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini dapat menguntungkan perusahaan China yang lebih dulu bersiap. 

Selain itu, yang dipermasalahkan lagi adalah pinjaman yang diberikan oleh China. Memang, harga untuk membangun infrastruktur tidaklah murah dan tidak semua negara memiliki dana yang cukup.

Oleh karena itu, untuk program ini, China memberikan pinjaman kepada negara-negara yang belum punya cukup uang, bahkan pinjaman yang diberikan ditaksir mencapai US$90 miliar

Tapi, banyak negara yang menilai China memasang jebakan utang pada negara-negara itu. Apalagi, memang bunga yang diberikan, disebut-sebut lebih tinggi. Hmm, bagaimana kalau menurutmu?


Originals 21 Juni 2023

Jalur Sutra Baru China, Taktik Modern Jeratan Utang?

Banyak negara yang menilai China memasang jebakan utang pada negara-negara itu. Apalagi, memang bunga yang diberikan, disebut-sebut lebih tinggi.

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
 
1x

Context.id, JAKARTA - Pada 2013 kemarin, Presiden China, Xi Jinping ingin membuat kembali "jalur sutra" ini  dengan program ambisius One Belt One Road.

Tujuannya mulia, karena infrastruktur yang dibangun diprediksi dapat meningkatkan ekonomi negara-negara kecil dan meningkatkan angka perdagangan global. Walaupun, tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini dapat menguntungkan perusahaan China yang lebih dulu bersiap. 

Selain itu, yang dipermasalahkan lagi adalah pinjaman yang diberikan oleh China. Memang, harga untuk membangun infrastruktur tidaklah murah dan tidak semua negara memiliki dana yang cukup.

Oleh karena itu, untuk program ini, China memberikan pinjaman kepada negara-negara yang belum punya cukup uang, bahkan pinjaman yang diberikan ditaksir mencapai US$90 miliar

Tapi, banyak negara yang menilai China memasang jebakan utang pada negara-negara itu. Apalagi, memang bunga yang diberikan, disebut-sebut lebih tinggi. Hmm, bagaimana kalau menurutmu?



RELATED ARTICLES

Indonesia Disebut Negara Paling Proteksionis, Untung atau Buntung?

Indonesia tercatat sebagai negara dengan hambatan perdagangan paling banyak, bersanding dengan Rusia, India, Venezuela, dan Thailand.

Renita Sukma . 02 June 2025

Banyak Hotel-Hotel di Jakarta Dijual, Apa yang Terjadi?

Di Jakarta, kota yang tak pernah benar-benar tidur, hotel-hotel mulai kehilangan tamu. Tak sedikit yang akhirnya kehilangan harapan

Naufal Jauhar Nazhif . 30 May 2025

Siapa Greg Abel, Pewaris Takhta Buffet di Berkshire Hathaway?

Setelah enam dekade duduk di kursi puncak, Warren Buffett akhirnya mengisyaratkan waktunya mendekat ke garis akhir

Naufal Jauhar Nazhif . 26 May 2025

Makin Banyak PHK, Makin Sedikit yang Lapor SPT

Jika upah pekerja naik signifikan walau yang lapor SPT turun, penerimaan pajak akan tetap terdongkrak r n r n

Renita Sukma . 22 May 2025