Fakta Menarik Terusan Suez, Pembelah Asia-Eropa
Terusan Suez, penghubung peradaban timur dan barat yang berada di perairan Mesir ini sudah tepat berusia 163 tahun, per Senin (25/4/2022).
Context.id, JAKARTA - Terusan Suez, penghubung peradaban timur dan barat yang berada di perairan Mesir ini sudah tepat berusia 163 tahun, per Senin (25/4/2022).
Pada dasarnya, Terusan Suez merupakan sebuah daratan yang bisa ditembus kapal. Berada di sebelah barat Semenanjung Sinai dengan panjang 163 km, dan menghubungkan Laut Tengah - Laut Merah.
Sebelum terusan ini dibangun, kapal-kapal pengangkut barang yang berlayar dari Eropa ke Asia ataupun sebaliknya, harus mengitari Afrika agar dapat mencapai lokasi tujuannya. Jika tidak mau melakukan hal tersebut, pelayar dapat mengganti kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat.
Dilansir dari History dan Tempo, berikut fakta mengenai Terusan Suez!
Ada Sejak Zaman Mesir Kuno
Walaupun secara historis tercatat bahwa Terusan Suez mulai dibangun pada 1859, dilansir dari History, Mesir dipercaya telah membangun kanal awal pada masa pemerintahan Firaun Senusret III.
Namun sayangnya, pembangunan berakhir pada pemerintahan Raja Darius I dari Persia. Kanal inipun dipercaya telah dilewati oleh banyak tokoh sejarah, termasuk Cleopatra.
Awalnya Dibangun dengan Kekerasan
Membangun Terusan Suez yang sangat besar ini tentunya membutuhkan tenaga kerja yang juga besar-besaran. Pada saat itu, dipercaya pemerintah Mesir memaksa masyarakat miskin untuk bekerja membangun megaproyek ini dengan bayaran sedikit dan dengan kekerasan.
Mulai tahun 1861, pembangunan dimulai dengan puluhan ribu petani menggunakan cangkul dan sekop untuk menggali bagian awal dengan tangan.
Beruntung, dua tahun setelahnya, penguasa Mesir yang baru, Ismail Pasha melarang penggunaan kerja paksa.
Patung Liberty di AS Awalnya Dibangun untuk Terusan Suez
Pada 1969, saat Terusan Suez hampir selesai, pematung dari Prancis, Frédéric-Auguste Bartholdi berusaha untuk meyakinkan pelopor pembangunan Ferdinand de Lesseps dan pemerintah Mesir untuk membuat patung di pintu masuk terusan tersebut.
Bartholdi membayangkan patung seorang wanita setinggi 90 kaki yang mengenakan jubah petani Mesir dan memegang obor besar (yang akan berfungsi sebagai mercusuar).
Sayangnya, ide tersebut tidak terwujud di Mesir dan terwujud di Pelabuhan New York, yang sekarang dikenal sebagai Patung Liberty.
Terusan Suez Pernah Macet
Pada Maret 2021, Terusan Suez mengalami kemacetan parah selama seminggu karena tersangkutnya kapal raksasa Ever Given.
Akibatnya, terdapat 370 kapal kontainer, termasuk 25 tanker migas yang terhambat. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang internasional dan naiknya harga minyak dunia.
RELATED ARTICLES
Fakta Menarik Terusan Suez, Pembelah Asia-Eropa
Terusan Suez, penghubung peradaban timur dan barat yang berada di perairan Mesir ini sudah tepat berusia 163 tahun, per Senin (25/4/2022).
Context.id, JAKARTA - Terusan Suez, penghubung peradaban timur dan barat yang berada di perairan Mesir ini sudah tepat berusia 163 tahun, per Senin (25/4/2022).
Pada dasarnya, Terusan Suez merupakan sebuah daratan yang bisa ditembus kapal. Berada di sebelah barat Semenanjung Sinai dengan panjang 163 km, dan menghubungkan Laut Tengah - Laut Merah.
Sebelum terusan ini dibangun, kapal-kapal pengangkut barang yang berlayar dari Eropa ke Asia ataupun sebaliknya, harus mengitari Afrika agar dapat mencapai lokasi tujuannya. Jika tidak mau melakukan hal tersebut, pelayar dapat mengganti kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat.
Dilansir dari History dan Tempo, berikut fakta mengenai Terusan Suez!
Ada Sejak Zaman Mesir Kuno
Walaupun secara historis tercatat bahwa Terusan Suez mulai dibangun pada 1859, dilansir dari History, Mesir dipercaya telah membangun kanal awal pada masa pemerintahan Firaun Senusret III.
Namun sayangnya, pembangunan berakhir pada pemerintahan Raja Darius I dari Persia. Kanal inipun dipercaya telah dilewati oleh banyak tokoh sejarah, termasuk Cleopatra.
Awalnya Dibangun dengan Kekerasan
Membangun Terusan Suez yang sangat besar ini tentunya membutuhkan tenaga kerja yang juga besar-besaran. Pada saat itu, dipercaya pemerintah Mesir memaksa masyarakat miskin untuk bekerja membangun megaproyek ini dengan bayaran sedikit dan dengan kekerasan.
Mulai tahun 1861, pembangunan dimulai dengan puluhan ribu petani menggunakan cangkul dan sekop untuk menggali bagian awal dengan tangan.
Beruntung, dua tahun setelahnya, penguasa Mesir yang baru, Ismail Pasha melarang penggunaan kerja paksa.
Patung Liberty di AS Awalnya Dibangun untuk Terusan Suez
Pada 1969, saat Terusan Suez hampir selesai, pematung dari Prancis, Frédéric-Auguste Bartholdi berusaha untuk meyakinkan pelopor pembangunan Ferdinand de Lesseps dan pemerintah Mesir untuk membuat patung di pintu masuk terusan tersebut.
Bartholdi membayangkan patung seorang wanita setinggi 90 kaki yang mengenakan jubah petani Mesir dan memegang obor besar (yang akan berfungsi sebagai mercusuar).
Sayangnya, ide tersebut tidak terwujud di Mesir dan terwujud di Pelabuhan New York, yang sekarang dikenal sebagai Patung Liberty.
Terusan Suez Pernah Macet
Pada Maret 2021, Terusan Suez mengalami kemacetan parah selama seminggu karena tersangkutnya kapal raksasa Ever Given.
Akibatnya, terdapat 370 kapal kontainer, termasuk 25 tanker migas yang terhambat. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang internasional dan naiknya harga minyak dunia.
POPULAR
RELATED ARTICLES