Share

Stories 20 Juni 2023

Mengapa Usia Jakarta Lebih Tua dari Indonesia?

Bagaimana bisa ibu kota suatu negara memiliki usia yang lebih besar daripada negara itu sendiri?

Pengunjung menyaksikan pertunjukan \\\'video mapping\\\' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (24/4/2023). - JIBI/Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Context.id, JAKARTA - Sebentar lagi, Jakarta akan merayakan ulang tahunnya yang ke-496 tahun. Namun, bagaimana bisa ibukota suatu negara memiliki usia yang jauh lebih tua daripada negara itu sendiri?

Pertanyaan ini wajar muncul, mengingat Indonesia pada Agustus mendatang baru akan merayakan ulang tahun yang ke-78 tahun. 

Sebenarnya, hal ini tidak terlepas dari sejarah wilayah Jakarta yang sudah cukup panjang dan berkali-kali berganti kepemilikan.

Dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, sekitar 600 tahun yang lalu, Jakarta saat itu masih disebut sebagai Kalapa, sebuah pelabuhan kecil yang berada di sekitar Sungai Ciliwung di Kerajaan Sunda (Padjadjaran). 

Namun, perlahan-lahan, pelabuhan kecil ini berubah menjadi pusat perdagangan internasional yang menjadi sentral perdagangan lada. Alhasil, pelabuhan ini kedatangan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah armada Portugis yang pertama kali datang pada 1513.

Akan tetapi, karena lokasi yang strategis inilah, banyak pihak yang menginginkan Kalapa. Tak terkecuali Portugis. Pada 1522, Portugis yang sudah kerap datang ke pelabuhan ini mulanya bersepakat pada pemerintah setempat untuk mendirikan pos perdagangan.

Tentu, kedatangan mereka disambut baik. Bahkan Kerajaan Sunda, penguasa pelabuhan Sunda Kelapa, dan armada Portugis membuat perjanjian dagang, yang tercatat di Prasasti Padrao. 

Soalnya, dikutip dari Dinas Kebudayaan Jakarta, pihak Sunda juga berharap Portugis dapat membantu mereka menghadapi kerajaan Islam seperti Demak dan Cirebon yang mengancam keberadaan kerajaan Hindu terakhir di Jawa ini.

Sejak itulah Portugis diperbolehkan untuk membangun pos perdagangan dan benteng di Sunda Kelapa. 

Mendengar informasi adanya aliansi Kerajaan Sunda dengan Portugis membuat Kerajaan Demak dan Cirebon gerah.Mereka menganggap perjanjian tersebut sebagai ancaman.

Oleh karena itu, mereka berkoalisi dan menugaskan Pangeran Fatahilah untuk memimpin penyerangan. Pada 22 Juni 1527, Fatahilah pun berhasil menaklukan Sunda Kelapa dan berganti nama menjadi Jayakarta. Adapun Jayakarta sendiri berarti kemenangan.

Sejak itulah, Kota Jayakarta menjadi kota yang lebih besar dan sibuk sampai menarik lebih banyak pedagang dari Eropa. Dari hari kemenangan melawan Kerajaan Sunda dan Portugis itulah, akhirnya ditetapkan menjadi hari lahir Jakarta. 

Menariknya, ternyata ada sejumlah kota di Indonesia yang  jauh lebih tua daripada Indonesia. 

1. Palembang

Kota yang dulunya pernah menjadi ibu kota dari Kerajaan Sriwijaya ini merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Hal ini pun tertulis dalam Prasasti Kedukan Bukit yang menyatakan bahwa kota ini dibuat pada 16 Juni 683 atau usia kota ini sudah 1.340 tahun pada 2023.

2. Salatiga

Berdasarkan Prasasti Plumpungan, kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah ini lahir pada 24 Juli 750 atau 1.273 tahun yang lalu. Hal ini pun sudah resmi diakui dalam Peraturan Daerah Tingkat II No.15/1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga. 

3. Kediri

Kota yang berada di Jawa Timur ini lahir pada 27 Juli 879 atau sudah berusia 1142 tahun. Namun, untuk administratifnya sendiri baru ada pada 1950 semenjak ditetapkannya UU No.15/1950 tentang pembentukan pemerintah Kota Kediri.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 20 Juni 2023

Mengapa Usia Jakarta Lebih Tua dari Indonesia?

Bagaimana bisa ibu kota suatu negara memiliki usia yang lebih besar daripada negara itu sendiri?

Pengunjung menyaksikan pertunjukan \\\'video mapping\\\' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (24/4/2023). - JIBI/Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Context.id, JAKARTA - Sebentar lagi, Jakarta akan merayakan ulang tahunnya yang ke-496 tahun. Namun, bagaimana bisa ibukota suatu negara memiliki usia yang jauh lebih tua daripada negara itu sendiri?

Pertanyaan ini wajar muncul, mengingat Indonesia pada Agustus mendatang baru akan merayakan ulang tahun yang ke-78 tahun. 

Sebenarnya, hal ini tidak terlepas dari sejarah wilayah Jakarta yang sudah cukup panjang dan berkali-kali berganti kepemilikan.

Dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, sekitar 600 tahun yang lalu, Jakarta saat itu masih disebut sebagai Kalapa, sebuah pelabuhan kecil yang berada di sekitar Sungai Ciliwung di Kerajaan Sunda (Padjadjaran). 

Namun, perlahan-lahan, pelabuhan kecil ini berubah menjadi pusat perdagangan internasional yang menjadi sentral perdagangan lada. Alhasil, pelabuhan ini kedatangan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah armada Portugis yang pertama kali datang pada 1513.

Akan tetapi, karena lokasi yang strategis inilah, banyak pihak yang menginginkan Kalapa. Tak terkecuali Portugis. Pada 1522, Portugis yang sudah kerap datang ke pelabuhan ini mulanya bersepakat pada pemerintah setempat untuk mendirikan pos perdagangan.

Tentu, kedatangan mereka disambut baik. Bahkan Kerajaan Sunda, penguasa pelabuhan Sunda Kelapa, dan armada Portugis membuat perjanjian dagang, yang tercatat di Prasasti Padrao. 

Soalnya, dikutip dari Dinas Kebudayaan Jakarta, pihak Sunda juga berharap Portugis dapat membantu mereka menghadapi kerajaan Islam seperti Demak dan Cirebon yang mengancam keberadaan kerajaan Hindu terakhir di Jawa ini.

Sejak itulah Portugis diperbolehkan untuk membangun pos perdagangan dan benteng di Sunda Kelapa. 

Mendengar informasi adanya aliansi Kerajaan Sunda dengan Portugis membuat Kerajaan Demak dan Cirebon gerah.Mereka menganggap perjanjian tersebut sebagai ancaman.

Oleh karena itu, mereka berkoalisi dan menugaskan Pangeran Fatahilah untuk memimpin penyerangan. Pada 22 Juni 1527, Fatahilah pun berhasil menaklukan Sunda Kelapa dan berganti nama menjadi Jayakarta. Adapun Jayakarta sendiri berarti kemenangan.

Sejak itulah, Kota Jayakarta menjadi kota yang lebih besar dan sibuk sampai menarik lebih banyak pedagang dari Eropa. Dari hari kemenangan melawan Kerajaan Sunda dan Portugis itulah, akhirnya ditetapkan menjadi hari lahir Jakarta. 

Menariknya, ternyata ada sejumlah kota di Indonesia yang  jauh lebih tua daripada Indonesia. 

1. Palembang

Kota yang dulunya pernah menjadi ibu kota dari Kerajaan Sriwijaya ini merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Hal ini pun tertulis dalam Prasasti Kedukan Bukit yang menyatakan bahwa kota ini dibuat pada 16 Juni 683 atau usia kota ini sudah 1.340 tahun pada 2023.

2. Salatiga

Berdasarkan Prasasti Plumpungan, kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah ini lahir pada 24 Juli 750 atau 1.273 tahun yang lalu. Hal ini pun sudah resmi diakui dalam Peraturan Daerah Tingkat II No.15/1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga. 

3. Kediri

Kota yang berada di Jawa Timur ini lahir pada 27 Juli 879 atau sudah berusia 1142 tahun. Namun, untuk administratifnya sendiri baru ada pada 1950 semenjak ditetapkannya UU No.15/1950 tentang pembentukan pemerintah Kota Kediri.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Singapura Ungguli Hong Kong dalam Perlombaan Menjadi Pusat Kripto

Singapura memberikan aturan yang lebih longgar bagi perdagangan kripto sementara Hong Kong masih memberlakukan aturan yang ketat

Context.id . 26 December 2024

Pembangunan Pabrik BYD Brasil Dihentikan karena Pekerjanya Dijadikan Budak

Para pekerja asal China itu hidup dalam kondisi yang mirip dengan perbudakan karena paspor dan sebagian besar gaji mereka dipotong oleh perusahaan ...

Context.id . 24 December 2024

Benarkah Penjualan EV Melambat pada 2024? Memahami Angka di Baliknya

Banyak yang menyebut tren kendaraan listrik global terus menurun. Namun hasil riset menunjukkan sebaliknya

Context.id . 24 December 2024

Nissan dan Honda Pertimbangkan Merger, Solusi Bertahan di Industri EV?

Para analis memandang merger ini sebagai peluang bagi kedua perusahaan untuk memperkuat posisi di pasar EV yang semakin kompetitif.

Context.id . 24 December 2024