Context.id, JAKARTA - Belakangan, produk minuman kolagen sedang diincar banyak orang. Disamping itu, kondisi iklim dan faktor genetik masyarakat Indonesia menjadikan kulit mayoritas penduduknya terlihat eksotis.

Namun, justru sebagian dari mereka merasa tidak puas bahkan menginginkan perubahan maksimal agar kulitnya bisa menjadi putih seperti 'bule'. Pada akhirnya, mengonsumsi produk berkolagen menjadi solusi praktis.

Beberapa merek viral di tengah antusias masyarakat yang mengidam-idamkan kulit cerah serta awet muda. Biasanya berupa makanan atau minuman yang dianjurkan kepada pembeli untuk dikonsumsi secara rutin setiap hari.

Menurut KBBI, kolagen merupakan protein perekat yang terdapat dalam tulang dan tulang rawan. Lalu, benarkah penggunaan kolagen berkhasiat pada kesehatan kulit?

Kolagen memiliki manfaat yang baik untuk kulit, ia akan membuat kulit lebih lembab tidak cepat kendur, cerah dan bersinar namun tidak untuk memutihkan.

Beberapa fungsi lain yaitu merekatkan keseluruhan tubuh serta membantu memulihkan jaringan tubuh yang terluka.

Secara alami manusia akan memproduksi kolagen dari tubuh, hanya saja seiring bertambahnya usia tentu menjadi tidak maksimal.

Mengutip Kemkes, pada beberapa literatur mengatakan di usia 25 hingga 30 tahun, kolagen dalam tubuh akan berkurang sekitar 1.5% setiap tahunnya. 

Maka dari itu, masyarakat berbondong-bondong untuk merasakan khasiat kolagen agar penampilannya menjadi lebih prima. Suplemen kolagen memang diperbolehkan selama tidak dikonsumsi berlebihan dan sesuai dengan takaran. 

Ada baiknya, sebelum memutuskan untuk menggunakan suplemen kolagen, seseorang bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mencegah timbulnya efek samping.