Dampak El Nino, Awas DBD Mulai Mengintai
Pasien penyakit DBD sampai saat ini terus meningkat
Context.id JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkas) mengimbau masyarakat waspada dengan penyakit demam berdarah (DBD) yang pasiennya terus meningkat dan kini mulai menyasar anak-anak.
Berdasarkan catatan Kemenkes, sepanjang tahun 2023, sudah ada sebanyak 35.694 kasus DBD, 270 kasus di antaranya telah menyebabkan kematian kepada pasien DBD di seluruh Indonesia.
Data Kemenkes juga mencatat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling banyak kasus DBD, ada sebanyak 6.000 kasus, lalu Bali 3.400 kasus. Lalu, daerah lainnya yang juga tercatat memiliki pasien DBD antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Teggara Barat (NTB).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Imran Pambudi membeberkan bahwa tingginya pasien DBD di Indonesia disebabkan oleh fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan kekeringan atau el nino. Fenomena tersebut telah berdampak pada naiknya kasus DBD di Indonesia.
“Kita khawatir akan terjadi lonjakan kasus, makanya kita ingatkan semua Pemerintah Daerah (Pemda) lewat Surat Edaran (SE),” tuturnya di Jakarta, Senin (12/6).
Kemenkes sendiri mengaku sedang menjalankan enam strategi nasional penanggulangan dengue untuk periode 2021-2025 yaitu penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan, meningkatkan akses dan mutu tata laksana dengue, menguatkan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen Kejadian Luar Biasa (KLB) yang responsif.
Ditambah lagi, Kemenkes juga akan menjalankan peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan dan komitmen pemerintah hingga pengembangan kajian, penelitian dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.
“Komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk bisa mengalokasikan sumber daya yang cukup. Dalam hal ini bisa manusia atau dana agar bisa mengatasi masalah dengue ini,” katanya.
RELATED ARTICLES
Dampak El Nino, Awas DBD Mulai Mengintai
Pasien penyakit DBD sampai saat ini terus meningkat
Context.id JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkas) mengimbau masyarakat waspada dengan penyakit demam berdarah (DBD) yang pasiennya terus meningkat dan kini mulai menyasar anak-anak.
Berdasarkan catatan Kemenkes, sepanjang tahun 2023, sudah ada sebanyak 35.694 kasus DBD, 270 kasus di antaranya telah menyebabkan kematian kepada pasien DBD di seluruh Indonesia.
Data Kemenkes juga mencatat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling banyak kasus DBD, ada sebanyak 6.000 kasus, lalu Bali 3.400 kasus. Lalu, daerah lainnya yang juga tercatat memiliki pasien DBD antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Teggara Barat (NTB).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Imran Pambudi membeberkan bahwa tingginya pasien DBD di Indonesia disebabkan oleh fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan kekeringan atau el nino. Fenomena tersebut telah berdampak pada naiknya kasus DBD di Indonesia.
“Kita khawatir akan terjadi lonjakan kasus, makanya kita ingatkan semua Pemerintah Daerah (Pemda) lewat Surat Edaran (SE),” tuturnya di Jakarta, Senin (12/6).
Kemenkes sendiri mengaku sedang menjalankan enam strategi nasional penanggulangan dengue untuk periode 2021-2025 yaitu penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan, meningkatkan akses dan mutu tata laksana dengue, menguatkan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen Kejadian Luar Biasa (KLB) yang responsif.
Ditambah lagi, Kemenkes juga akan menjalankan peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan dan komitmen pemerintah hingga pengembangan kajian, penelitian dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.
“Komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk bisa mengalokasikan sumber daya yang cukup. Dalam hal ini bisa manusia atau dana agar bisa mengatasi masalah dengue ini,” katanya.
POPULAR
RELATED ARTICLES