Stories - 08 June 2023
Mengenal Piauw, Istilah Sakti Dalam Dunia Arisan
Dunia perarisanan di Indonesia ternyata memiliki banyak istilah dan skema unik. Piauw salah satunya.

Context.id, JAKARTA - Kata arisan sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia. Kegiatan ini melengkapi kebiasaan masyarakatdi Tanah Air yang gemar membangun relasi sosial dengan sesama.
Namun, dunia perarisanan ternyata tak hanyasekadar mengocok nomor undi dan membayar iuran. Ada sekian banyak istilah yang bagi kaum awam, sungguh njlimet, dalam arisan. Salah satunya adalah piauw. Mari kita kupas tuntas istilah ini.
Menurut Joy Roesma dan Nadia Mulya dalam buku "Kocok! Uncut", piauw merupakan pengembangan undian arisan yang melihat uang arisan sebagai modal potensial:siapa pun narik di awal ibaratnya mendapat pinjaman murah. Dengan begitu, mereka yang membutuhkan modal usaha atau keperluan lain, bisa memasang harga untuk mendapat kocokan pertama.
BACA JUGA Binance dan Changpeng Zhao Digugat, Simak Profilnya
Biasanya, piauw digunakan untuk arisan dengan uang atau iuran besar, misalnya di atas Rp5 juta. Jumlah uang yang dipasang untuk piauwbiasanya minimal 10 persen dari uang arisan. Tak mengherankan, peserta arisanpiauw umumnyamereka yang memiliki usaha danmembutuhkan modal atau sedang BU (butuh uang) cepat.
Piauw dibagi menjadi dua yakni piauw tambah dan piauw kurang. Sebelum menjelaskan masing-masing jenisnya, mari kita ambil contoh kasus sebuah arisan dengan uang bulanan Rp10 juta dan diikuti oleh 10 orang.
BACA JUGAWorld Bank Perkirakan Ekonomi RI 2023 Hanya Tumbuh 4,9%
Pada piauw tambah, jika seorang anggota ingin memenangkan tarikan pertama, ia harus memasang harga, misalnya Rp1 juta. Namun, anggota arisan lain yang lebih membutuhkan dana cepat bisa memasang harga Rp1,5 juta. Nah, harga tertinggilah yang akanmenang.
Pemenang arisan pertama dengan sistem piauw ini akanmendapatkan Rp100 juta di awal. Namunpada bulanberikutnya danhingga akhir putaran, dia diwajibkan untukmenyetor Rp10 juta ditambah "bunga"Rp1,5 juta.
Dengan begitu, total setoran pemenang arisan pertama menjadi Rp11,5 juta pada bulan-bulan berikutnya.Secara otomatis,uang arisan bulan-bulan berikutnya pun naik menjadi Rp101,5 juta.
BACA JUGA Sherpa, Sang Penyelamat Menuju Puncak Gunung Everest
Bila pada bulan kedua, ada anggota arisanyang memasang piauwsenilaiRp2 juta, maka dia harus menyetor Rp10 juta plus "bunga"Rp2 juta padabulan ketiga dan berikutnya.Total uang arisan pada bulan ketiga dan seterusnya pun akannaik menjadi Rp103,5 juta.
“Ini berarti yang beruntung adalah yang menunggu manis pada akhir putaran, dengan menyetor hanya Rp10 juta setiap bulan ia bisa mendapatkan return di atas 10% perbulan,” tulis Joy Roesma dan Nadia Mulya.
“Untuk arisan Rp100 juta, ada orang yang pernah mendapatkan Rp130 juta hanya karena tidak mengambil piauw”.
BACA JUGA 10 Orang Terkaya di Dunia, Bernard Arnault Masih Jawara
Sementara itu,sistem piauw kurangtidak akan menambah uang kemenangan. Semua peserta akan tetap mendapatkan Rp100 juta, tetapi uang atau iuran bulanannya berkurang.
Sebagai contoh, seorang anggota arisan yangmemasang piauw kurang Rp1 juta pada bulan pertama hanyaakan mendapatkan Rp90 juta. Pasalnya, semua peserta di-'diskon' Rp1 juta dan hanya membayar Rp9 juta per bulan.Namun pada bulan-bulan berikutnya dan hingga putaran akhir, si pemenang pertama itu tetap membayar Rp10 juta.
Pada bulan berikutnya, bila ada lagi yang memasang piauw kurang Rp2 juta, maka peserta lain hanya membayar Rp8 juta saja. Dengan begitu, pemenang kedua akan mendapatkan Rp10 juta dari pemenang pertamaditambah Rp8 juta dari masing-masing9 peserta, sehingga totalnyamenjadi total Rp82 juta.
Sama halnya dengan piauw tambah, yang beruntung dalam sistem piauw kurangadalah peserta yang menang terakhir. Dia akan tetap mendapatkan Rp100 juta, kendati setiap bulan menyetor di bawah Rp10 juta.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Oktaviano Donald
MORE STORIES

Apa Itu Bursa Karbon Indonesia?
Indonesia meluncurkan bursa karbon yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak krisis iklim
Noviarizal Fernandez | 27-09-2023

Tok! Pemerintah Segera Batasi Social Commerce
Pemerintah benar-benar menunjukkan keseriusan mengatur social commerce yang menjadi ajang jual beli produk impor dan menggerus UMKM
Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Fintech Terus Sasar Pendanaan UMKM
Perusahaan teknologi finansial terus menyasar pembiayaan bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah.
Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Minat Tinggi Warga Ikut Uji Coba Kereta Cepat
Tiket untuk ikut uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sudah ludes. Padahal, tiket gratis untuk uji coba tahap dua baru dibuka kemarin ...
Noviarizal Fernandez | 25-09-2023
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2023 - Context
Copyright © 2023 - Context