Stories - 08 June 2023

Benarkah Flexing Bukan Perilaku Orang Kaya?

Orang kaya yang baik tidak memamerkan kekayaan mereka. Benarkah?


Ilustrasi flexing - Freepik

Context.id, JAKARTA - Pernah berhadapan dengan orang yang doyan pamer harta? Mengadopsi istilah kekinian, perilaku ini disebut flexing. Flexing berasal dari kata flex dalam bahasa Inggris yang berarti pamer.

Fenomena senang memamerkan pencapaian diri seperti barang kepunyaan, jabatan, atau kegiatan ke luar negeri memang menjadi hal yang ada sejak lama. Lalu, usaha untuk mendapatkan pengakuan publik tersebut semakin terfasilitasi oleh adanya media sosial.

Sikap flexing dipaparkan teori Individual Psychology dari Alfred Adler (Feist & Feist, 2010). Dalam teorinya, manusia senang dipandang sebagai sosok yang berhasil dan bangga berpengaruh di lingkungan sosial.  

BACA JUGA World Bank Perkirakan Ekonomi RI 2023 Hanya Tumbuh 4,9%

Adler meyakini bahwa setiap orang yang ingin menjadi bagian dari suatu kelompok akan berupaya menunjukkan eksistensinya. Artinya, dia mengalami tahap inferior lantaran terdapat kecenderungan untuk menampilkan kesuksesan ataupun superior.

Perasaan inferiorior timbul karena terdapat pengalaman memalukan, ketidaksempurnaan serta perasaan kurang kala berhadapan dengan orang lain. Jadi, dapat dikatakan kalau flexing merupakan self defense mechanism.

Profesor sosiologi New School for Social Research New York, Rachel Sherman melakukan riset dengan mempelajari kebiasaan belanja di kalangan orang kaya. Dia menilai kebanyakan mereka sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

BACA JUGA     Sherpa, Sang Penyelamat Menuju Puncak Gunung Everest

Rachel mewawancarai 50 orang kaya di New York, hasil temuannya tertuang dalam bukunya yang berjudul "Uneasy Street: The Anxieties of Affluence”. Ternyata, hasilnya menunjukkan bahwa, para orang kaya justru menjalani hidup hemat dengan membelanjakan uang sewajarnya.

Ada anekdot yang mengatakan bahwa orang kaya yang baik tidak memamerkan kekayaan mereka, dan orang kaya paling baik adalah mereka yang memakai uangnya sama seperti kebanyakan orang.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mereka yang pamer di kehidupan sebenarnya tidak amat kaya, alias biasa saja. Orang kaya sesungguhnya adalah mereka yang rendah hati dan tidak menonjolkan kepemilikannya.


Penulis : Nisrina Khairunnisa

Editor   : Oktaviano Donald

MORE  STORIES

Revolusi Bahasa di Tangan Gen Z

Di tangan Gen Z, media sosial membuat perkembangan bahasa menjadi lebih cepat bahkan melahirkan kosakata baru

Context.id | 22-10-2024

Mengapa Autisme Lebih Sering Dialami Anak Laki-Laki? Ini Penjelasannya

Peneliti menemukan petunjuk dari kromosom Y yang menjadi salah satu faktor mengapa anak laki lebih sering terkena autisme ketimbang perempuan

Context.id | 22-10-2024

Mengapa Pelajar Asia Timur Unggul dalam Prestasi Akademik Global?

Tradisi budaya yang menekankan disiplin keras dan penguasaan ilmu dasar menjadi salah satu faktor siswa Asia Timur unggul secara akademis

Context.id | 22-10-2024

Bermodal Membangun Bandara Baru, Bisakah Kamboja Saingi Singapura?

Kamboja berencana membangun Bandara Internasional Techo Takhmao seharga US 1,2 miliar untuk menyaingi Singapura, dengan kapasitas penumpang hingga ...

Naufal Jauhar Nazhif | 22-10-2024