Stories - 22 May 2023

Formula E Dongkrak Industri Gim Sim Racing di Indonesia

Kompetisi sim racing offline harus diperbanyak supaya Indonesia bisa semakin catch up dengan e-sport sim racing internasional.


Salah seorang pengunjung mencoba perangkat sim racing yang tersedia saat menghadiri pre-event Formula E yang bertajuk \\\'Road To Jakarta E-Prix 2023

Context.id, JAKARTA - Ajang balap mobil listrik Formula E turut membawa berkah bagi pegiat industri gim simulator balap di Tanah Air, baik berupa efek berganda (multiplier effect) secara nyata, maupun dari sisi munculnya momentum musiman untuk menggelar kompetisi balapan.

Sebagai informasi, seri Formula E Jakarta E-Prix akan berlangsung pada 3-4 Juni 2023 di sirkuit jalan raya Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol. Kegiatan terkait simulator balap tampak menjadi salah satu yang disorot sepanjang gelaran pra-acara Jakarta E-Prix 2023.

Context pun berkesempatan menghadiri salah satu pre-event Formula E yang bertajuk 'Road To Jakarta E-Prix 2023: Esports Championship' di Mal Artha Gading pada 19–21 Mei 2023, sekaligus mencoba langsung perangkat 'sim racing' yang tersedia. 

Memasuki kawasan acara, keberadaan 10 komputer beserta perangkat sim racing yang berjajar rapi di atas panggung tampak begitu mencolok, bahkan membuat setiap pengunjung mal tergoda mampir sejenak untuk melihat-lihat. 

Sebagai informasi, perangkat sim racing terdiri dari setir, pedal, kursi gaming, headphone, dan tentunya layar monitor jumbo demi menghadirkan sensasi balapan layaknya di sirkuit dunia nyata. 

Di samping untuk dipakai bersamaan oleh para pembalap virtual selama kompetisi e-sport berlangsung, perangkat sim racing juga bisa dijajal oleh para pengunjung, di mana mampu memberikan nuansa menunggangi mobil Formula E. 

Terselenggara pula pertunjukan balapan para pembalap All Star Indonesia dalam acara itu, serta klinik balap khusus wanita yang digelar atas kerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Women in Motorsport.

Saat berbincang dengan CEO Racelab Sim Racing Erick Derian, ia  menjelaskan Formula E menjadi momentum besar bagi pihaknya selaku penyedia perangkat. Buktinya, acara yang menggandeng Jakpro selaku official Formula E ini telah melahirkan kompetisi e-sport sim racing terbesar di Tanah Air sampai saat ini. 

"Sekitar 40 sim racer akan tampil lima ronde untuk memperebutkan hadiah senilai Rp100 juta. Dua di antaranya digelar secara offline, salah satunya di acara ini. Benar saja, animo sim racing di Indonesia ternyata terus memuncak, buktinya ada yang jauh-jauh datang dari Riau dan Bali untuk ikut berpartisipasi dan kumpul bareng," ujarnya kepada Context.id, Minggu (21/5/2023).

Menurut Erick, salah satu keunikan sim racing adalah fleksibilitas jenis acara yang tak terbatas, karena semua bisa dibuat secara virtual. Sebagai contoh, lima ronde Road To Jakarta E-Prix 2023 ini pun menggunakan sirkuit-sirkuit asli di Tanah Air. Artinya, sim racing punya potensi memperkenalkan pariwisata seluruh Indonesia dari sisi dunia balap.  

"Kalau di ronde ini, sirkuit yang dipakai adalah sirkuit Jakarta E-Prix seperti yang akan digunakan pembalap Formula E di dunia nyata. Dua ronde sebelumnya kami buat sendiri Sirkuit Senayan dan Sirkuit SCBD. Jadi sim racing juga bisa digunakan untuk mempromosikan kota-kota lain di seluruh Indonesia lewat membuat sirkuit virtual," tambahnya.

Senada, CEO JMX Phantom Presley Martono, perwakilan penyelenggara sekaligus sim racer senior Tanah Air, pun mengakui bahwa perkembangan sim racing di Indonesia menjadi semakin semarak berkat Formula E. 

"Sebelumnya, simulator balap di sini Indonesia itu cuma laku kalau ada pameran mobil, numpang acara otomotif. Maka dari itu, format kompetisi serius ini juga amanat dari Jakpro supaya jangan setengah-setengah. Harapannya, tentu untuk bisa bantu pre-event dan supporting event Formula E, supaya animonya lebih besar lagi," ungkapnya.

Pria yang juga tengah membangun tim e-sport sim racing ini juga berpandangan bahwa sebenarnya Indonesia punya potensi segera menggairahkan popularitas sim racing lewat acara-acara kompetisi offline. Harapannya, mulai muncul sim racer potensial asal Tanah Air dalam lanskap kompetisi e-sport sim racing internasional.

"Ini jadi era baru buat sim racing di Indonesia, karena sebenarnya sim racing sempat naik ketika pandemi, tapi semuanya online. Padahal, terbukti acara offline itu ramai dan seru. Tadi di acara final, ambiance penonton luar biasa, ketegangannya kerasa. Memang kompetisi sim racing offline harus diperbanyak supaya Indonesia bisa semakin catch up dengan e-sport sim racing internasional," tutupnya


Penulis : Aziz Rahardyan

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Tuai Pro-Kontra, Parlemen Swedia Sahkan Revisi UU Pergantian Kelamin

Parlemen Swedia telah mengesahkan revisi undang-undang baru yang memudahkan seseorang untuk mengubah jenis kelamin mereka

Context.id | 19-04-2024

Google Kembali PHK Karyawan, CEO Memprediksi Tahun Depan Juga

Sebelumnya, Google telah memecat ratusan karyawan pada Januari lalu demi efisiensi keuangan untuk pengembangan teknologi AI

Context.id | 19-04-2024

OJ Simpson, Dari Superstar Jadi Narapidana

Dia kemudian mencapai rekor dan menjadi salah satu pemain terhebat dalam sejarah American football.

Noviarizal Fernandez | 19-04-2024

Post Holiday Blues, Depresi Setelah Liburan

Tak jarang ditemui setelah liburan ada yang belum siap untuk kembali melakukan rutinitas sehingga mengalami kecemasan

Context.id | 19-04-2024