Context.id, JAKARTA - Banyak orang percaya, Rusia dan Ukraina dulunya merupakan satu kesatuan yang ditandai dengan pembaptisan penguasa Rus Kiev, Volodymyr Agung di Krimea. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa orang Rusia, Ukraina, Belarusia, dan sekitarnya memiliki ras yang sama.

Oleh karena itu, mungkin Putin ingin menjadikan Rusia dan Ukraina bersatu kembali, layaknya sediakala. Lalu, iapun mengambil kesempatan saat NATO dipermalukan di Afganistan, karena berharap negara Barat sedang lengah.

Selain itu, usut punya usut, Rusia ternyata mendulang keuntungan yang cukup besar selama perang ini. Soalnya, harga minyak, yang jadi barang dagangan utama Rusia mengalami kenaikan. Bahkan, Menteri Parekraf, Sandiaga Uno saja menyatakan bahwa Rusia bisa untung US$6 miliar per harinya.