Stories - 30 March 2023

Kronologi Batalnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pildun

Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Bagaimana kronologinya?


Tangisan atlet timnas Indonesia saat Pildun U-20 gagal diselenggarakan di Indonesia. - Twitter @PSSI -

Context.id, JAKARTA - Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal inipun menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi hampir seluruh masyarakat di Tanah Air, terlebih para atlet nasional yang sudah bersiap untuk bertanding di U-20.

“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” dikutip dari laman resmi FIFA, Rabu (29/3/2023). Hal ini terjadi di tengah isu mengenai penolakan sejumlah tokoh serta organisasi dengan kehadiran tim nasional Israel. 

Kendati demikian, sebenarnya kepastian timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 sudah diketahui pada Juli 2022. “Kepastian TImnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 baru kita ketahui pada bulan Juli 2022,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers, Selasa (28/3/2023).

Dikutip dari laman resmi MER-C, pada saat itu (Medical Emergency Rescue Committee) sudah melakukan penolakan mengenai hal ini. Pasalnya, jika timnas Israel datang ke Indonesia, nantinya bendera Israel akan dikibarkan dan lagu kebangsaan Israel akan diputarkan. Selain itu, sebenarnya sudah ada sejumlah penolakan lainnya walaupun masih minim.

Isu tersebut pun sebenarnya sempat meredup, hingga pada Selasa (14/3/2023), Gubernur Bali, I Wayan Koster mengirim surat resmi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga yang berisikan penolakan terhadap timnas Israel yang akan bermain di Bali. 

Kemudian, surat Gubernur Bali inipun disusul dengan penolakan dari sejumlah tokoh dan instansi lainnya. Mulai dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, MUI, dan sejumlah ormas Islam. 

Pasalnya, hal itu dinilai bertentangan dengan kebijakan politik Indonesia serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Dikutip dari Bisnis, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD menyatakan, Indonesia tidak akan pernah ada hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka.

Diketahui, pada awal kemerdekaan Indonesia, para pendiri negara merumuskan dasar konstitusi Indonesia, yakni UUD 1945. Yang mana, UU inilah yang kemudian menjadi dasar dari segala regulasi hukum di Indonesia. 

Kemudian, pada alenia pembukaan UUD 1945 sebenarnya tercantum, “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Oleh karena itu, jika menurut Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga, Muhadjir Effendy, penolakan ini bukan soal kebijakan dan politik, melainkan kepatuhan pada konstitusi. 

“Pokoknya yang kami (pemerintah) pegang itu adalah bahwa itu adalah bahwa ini masalahnya bukan soal kebijakan tetapi ini soal kepatuhan terhadap konstitusi kita di dalam UUD 1945 priambul alinea pertama itu bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa,” ujarnya.

Alhasil, penolakan terus terjadi di media sosial, hingga terdengar ke telinga FIFA. hal itupun membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan undian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. 

Setelah itu, isu mengenai batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 kian memanas. Apalagi setelah munculnya kabar bahwa Argentina dan Peru akan menjadi tuan rumah yang baru. 

Oleh karena itu, Ketua PSSI, Erick Thohir sempat diutus Presiden Jokowi untuk bertemu FIFA dan bernegosiasi agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Namun, ternyata keputusan FIFA sudah bulat dan tidak dapat diganggu-gugat. 

“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, GIanni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya dari Doha, Qatar, dikutip dari Bisnis.

Alhasil, pada Selasa (29/3/2023) pukul 22.090, FIFA secara resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.  Hal inipun semakin menimbulkan kekecewaan masyarakat Indonesia, terlebih para atlet yang telah berharap dan berlatih selama tiga tahun atau lebih.

"Memperjuangkan kemerdekaan Palestina tidak harus mengorbankan mimpi anak bangsa," ujar Punggawa Timnas Indonesia U-20, Achmad Maulana Syarif dalam akun Instagram-nya.


 

Kerugian Akibat Pembatalan Pildun U-20 Indonesia

Keputusan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sebenarnya sudah diketahui sejak tiga tahun silam. Tak heran, dana yang telah digelontorkan juga memiliki jumlah yang fantastis. 

Dikutip dari Harian Jogja dan Bisnis, pada awal perencanaan di 2020, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan dana sebesar Rp600 miliar yang digunakan sebagai acara Piala Dunia dan persiapan timnas. 

Pada tahun yang sama, Kementerian PUPR juga merenovasi dua stadion utama serta 15 lapangan dengan anggaran sebesar Rp418 miliar. Yang mana, kedua stadion utama ini merupakan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. 

Lalu dua tahun kemudian, pada Juni 2022, saat Zainudin Amali masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, ia meminta tambahan dana kepada DPR sejumlah Rp500 miliar. 

Kemudian, seiring dengan waktu persiapan yang semakin menipis, Kementerian PUPR kembali menggelontorkan dana untuk merevitalisasi lima stadion yang akan dipakai untuk berlaga serta 20 stadion yang digunakan sebagai tempat latihan. Adapun total anggaran untuk revitalisasi terakhir ini mencapai Rp175 miliar.

Dengan demikian, jika dari proyek dan pengajuan dana yang diumumkan selama ini, total anggaran dari pemerintah untuk persiapan Piala Dunia U-20 diperkirakan sekitar Rp 1,69 triliun.


Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

DJKI Gelar Klinik Kekayaan Intelektual di Seluruh Indonesia

Sejak 2022, MIC berhasil mendorong pertumbuhan KI di daerah-daerah melalui kerja sama DJKI dengan Kanwil Kemenkumham di seluruh Indonesia

Noviarizal Fernandez | 26-04-2024

Wajah Bisa Menggambarkan Status Kelas Sosial, Ini Penjelasannya

Wajah seseorang dapat menggambarkan kondisi kehidupannya

Context.id | 26-04-2024

Rusia Veto Usulan Amerika Mengenai Penempatan Nuklir di Ruang Angkasa

Rusia tidak ingin pelarangan senjata di luar angkasa hanya berlaku untuk nuklir, mereka ingin pelarangan semua senjata atau hulu ledak lainnya.

Context.id | 26-04-2024

Perpusnas Prancis Karantina Buku Terkontaminasi Racun Arsenik

Ratusan sampul buku telah diteliti dan diduga ada kandungan logam berat

Context.id | 26-04-2024