Utang Amerika Rp400.000 T, Bisa Bangkrut?
Pada 19 Januari 2023 kemarin, utang Amerika sudah mencapai US31 triliun, yang mana sudah menyentuh batas atas utang (US31,381).
Context.id, JAKARTA - Pada 19 Januari 2023 kemarin, utang Amerika sudah mencapai US$31 triliun, yang mana sudah menyentuh batas atas utang (US$31,381). Jadi, pada Juni 2023, Departemen Keuangan sudah nggak bisa lagi untuk menerbitkan surat utang untuk bayar utang negara, gaji pegawai, sampai tunjangan jaminan sosial.
Sebenarnya ada sejumlah cara untuk mengatasi hal ini. Namun, salah satu yang paling instan dan masuk akal adalah menaikkan batas utang.
Pada dasarnya, batas utang ini sudah berulang kali dinaikkan. Sejak 1960, kongres sudah menaikkan batas utang ini selama 78 kali, dengan kenaikan yang terakhir pada 1 Agustus 2021, saat batas sebelumnya adalah US$28.4 triliun.
Namun, dengan menaikkan batas utang, otomatis konsumen obligasi akan kehilangan kepercayaan mereka. Soalnya mereka ragu, apakah Amerika bisa bayar utang atau nggak. Selain itu, menaikkan batas utang juga menjurus kepada ancaman gagal bayar utang dan menyebabkan lembaga yang memperingkat utang, seperti Moody’s dan Standard and Poor’s (S&P) menurunkan peringkat kredit AS dan berdampak pada gejolak di pasar saham.
RELATED ARTICLES
Utang Amerika Rp400.000 T, Bisa Bangkrut?
Pada 19 Januari 2023 kemarin, utang Amerika sudah mencapai US31 triliun, yang mana sudah menyentuh batas atas utang (US31,381).
Context.id, JAKARTA - Pada 19 Januari 2023 kemarin, utang Amerika sudah mencapai US$31 triliun, yang mana sudah menyentuh batas atas utang (US$31,381). Jadi, pada Juni 2023, Departemen Keuangan sudah nggak bisa lagi untuk menerbitkan surat utang untuk bayar utang negara, gaji pegawai, sampai tunjangan jaminan sosial.
Sebenarnya ada sejumlah cara untuk mengatasi hal ini. Namun, salah satu yang paling instan dan masuk akal adalah menaikkan batas utang.
Pada dasarnya, batas utang ini sudah berulang kali dinaikkan. Sejak 1960, kongres sudah menaikkan batas utang ini selama 78 kali, dengan kenaikan yang terakhir pada 1 Agustus 2021, saat batas sebelumnya adalah US$28.4 triliun.
Namun, dengan menaikkan batas utang, otomatis konsumen obligasi akan kehilangan kepercayaan mereka. Soalnya mereka ragu, apakah Amerika bisa bayar utang atau nggak. Selain itu, menaikkan batas utang juga menjurus kepada ancaman gagal bayar utang dan menyebabkan lembaga yang memperingkat utang, seperti Moody’s dan Standard and Poor’s (S&P) menurunkan peringkat kredit AS dan berdampak pada gejolak di pasar saham.
POPULAR
RELATED ARTICLES