Unfold - 20 February 2023

Sejarah Hari Raya Natal, Bagaimana Asal Usulnya?

Sekitar abad ke-4, Paus Julius I menjadikan 25 Desember sebagai perayaan hari kelahiran Yesus.

Context.id, JAKARTA - Mundur sebelum kelahiran Yesus, musim dingin kerap dijadikan waktu perayaan keagamaan bagi orang-orang Eropa. Mulai dari Saturnalia atau estival penyembahan Dewa Saturnus ataupun Dies Natalis Solis Invicti yang merupakan perayaan kembalinya sinar matahari.

Namun, setelah masa ke Kristenan berjaya yakni sekitar abad ke-4, Paus Julius I menjadikan 25 Desember sebagai perayaan hari kelahiran Yesus. Ia pun mengadopsi waktu perayaan Saturnalia untuk meningkatkan antusias dari umat Kristen di Romawi.

Sejak saat itu, perayaan Natal pun mulai berkembang ke seluruh wilayah Romawi, dan bahkan seluruh dunia.

Seiring perjalanan waktu, secara global, Natal juga diidentikan dengan beberapa hal, mulai dari pohon Natal yang baru digunakan pada 1605 dan Sinterklas yang baru populer pada abad ke-19.


MORE  UNFOLD  VIDEOS

Revitalisasi TIM Menyisakan Masalah

Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang sempat mendapat penolakan keras dari seniman belakangan menyisakan masalah, salah satunya dugaan kolusi.

Noviarizal Fernandez | 10-08-2023

Pajak Natura Ciptakan Keadilan?

Pajak natura dinilai akan ciptakan keadilan bagi seluruh karyawan. Kok bisa, bagaimana sih penerapannya?

Noviarizal Fernandez | 10-08-2023

Menanti UMKM Masuk Bursa Efek

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki ingin mendorong lebih banyak UMKM melakukan penawaran saham perdana untuk melantai di bursa

Noviarizal Fernandez | 06-08-2023

Dari Surga Nikel Menuju ke Penghiliran

Indonesia memiliki cadangan terbesar nikel di dunia dan bisa menjadikan bangsa ini sebagai pemimpin industri kendaraan listrik, khususnya baterai

Noviarizal Fernandez | 06-08-2023