Tol Becakayu: Mandeg 2 Dekade, Kini Atasi Macet Nataru
Setelah mangkrak 22 tahun, akhirnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) hampir selesai dan jadi penyelamat kemacetan pada momen Nataru 2022.
![](https://context.id/images-data/2023/01/05/310822-bi-dul-23-ruas tol baru-4.jpg)
Context.id, JAKARTA - Setelah mangkrak selama 22 tahun, akhirnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) hampir selesai dan terbukti menjadi penyelamat kemacetan pada momen natal dan tahun baru (Nataru) 2022.
Diketahui, proyek pembangunan tol ini sebenarnya sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Soeharto pada 1995. Sayangnya, krisis ekonomi yang berlangsung pada tiga tahun pertama membuat pembangunan infrastruktur ini menjadi terhentI.
Ketika era Presiden Joko Widodo di tahun 2014, pembangunan tol ini pun kembali dikebut dan akhirnya selesai pada 2018 (seksi 1) dan 2022 (seksi 2). Diketahui, masih ada satu seksi yang belum rampung, yakni seksi 2B yang ditargetkan akan selesai dan dapat beroperasi penuh pada 2025.
Namun, pada momen nataru 2023 yang berlangsung pada 23 Desember 2022- 3 Januari 2023 adalah kala pertama seluruh Tol Becakayu yang sudah jadi dioperasikan secara fungsional seutuhnya.
Seperti dugaan, kehadiran tol buatan Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ini berdampak positif dalam meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi di lalu lintas Jakarta-Bekasi. Apalagi di sejumlah lajur yang rawan mengalami kepadatan seperti wilayah Kalimalang dan gerbang tol (GT) Halim yang akan mengarah ke Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Pasalnya, jalan tol dengan konstruksi layang (elevated) sepanjang 16,02 km membuat jarak tempuh dari Jakarta ke GT Marga Jaya 2 di Kota Bekasi hanya sekitar 20 menit. Diketahui, sebelumnya jarak tempuh dari dua tempat tersebut dapat mencapai satu jam (di jam-jam padat). Tak heran jika angka kendaraan yang melaju via tol baru ini mencapai lebih dari 35.000 kendaraan pada Desember 2022.
“Seiring dengan beroperasinya Seksi 2A dan 2A Ujung dan pembukaan tiga akses baru, jumlah volume lalu lintas (VLL) Becakayu pada Desember 2022 mencapai lebih dari 35.000 kendaraan. Meningkat cukup signifikan ketimbang bulan-bulan sebelumnya,” ujar Sekretaris Waskita Toll Road, Alex Siwu.
Siapa Saja di Balik Tol Layang Becakayu?
Seperti yang telah disampaikan, Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terpilih menjadi vendor untuk merampungkan seluruh seksi Tol Becakayu. Adapun WSKT juga dibantu oleh anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dalam perihal bahan baku.
Pada pengerjaan Tol Becakayu Seksi 1, WSBP berperan sebagai penyedia beton yang telah dicetak (prescast) serta beton yang sudah dicampur (ready mix). Lalu pada pengerjaan proyek seksi 2, WSBP menjadi pemasok beton jembatan (PCI Girder).
Sementara untuk Seksi 2B yang sedang dalam proses pengerjaan, WSBP juga berperan sebagai pemasok produk precast dan readymix.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Tol Becakayu: Mandeg 2 Dekade, Kini Atasi Macet Nataru
Setelah mangkrak 22 tahun, akhirnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) hampir selesai dan jadi penyelamat kemacetan pada momen Nataru 2022.
![](https://context.id/images-data/2023/01/05/310822-bi-dul-23-ruas tol baru-4.jpg)
Context.id, JAKARTA - Setelah mangkrak selama 22 tahun, akhirnya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) hampir selesai dan terbukti menjadi penyelamat kemacetan pada momen natal dan tahun baru (Nataru) 2022.
Diketahui, proyek pembangunan tol ini sebenarnya sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Soeharto pada 1995. Sayangnya, krisis ekonomi yang berlangsung pada tiga tahun pertama membuat pembangunan infrastruktur ini menjadi terhentI.
Ketika era Presiden Joko Widodo di tahun 2014, pembangunan tol ini pun kembali dikebut dan akhirnya selesai pada 2018 (seksi 1) dan 2022 (seksi 2). Diketahui, masih ada satu seksi yang belum rampung, yakni seksi 2B yang ditargetkan akan selesai dan dapat beroperasi penuh pada 2025.
Namun, pada momen nataru 2023 yang berlangsung pada 23 Desember 2022- 3 Januari 2023 adalah kala pertama seluruh Tol Becakayu yang sudah jadi dioperasikan secara fungsional seutuhnya.
Seperti dugaan, kehadiran tol buatan Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ini berdampak positif dalam meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi di lalu lintas Jakarta-Bekasi. Apalagi di sejumlah lajur yang rawan mengalami kepadatan seperti wilayah Kalimalang dan gerbang tol (GT) Halim yang akan mengarah ke Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Pasalnya, jalan tol dengan konstruksi layang (elevated) sepanjang 16,02 km membuat jarak tempuh dari Jakarta ke GT Marga Jaya 2 di Kota Bekasi hanya sekitar 20 menit. Diketahui, sebelumnya jarak tempuh dari dua tempat tersebut dapat mencapai satu jam (di jam-jam padat). Tak heran jika angka kendaraan yang melaju via tol baru ini mencapai lebih dari 35.000 kendaraan pada Desember 2022.
“Seiring dengan beroperasinya Seksi 2A dan 2A Ujung dan pembukaan tiga akses baru, jumlah volume lalu lintas (VLL) Becakayu pada Desember 2022 mencapai lebih dari 35.000 kendaraan. Meningkat cukup signifikan ketimbang bulan-bulan sebelumnya,” ujar Sekretaris Waskita Toll Road, Alex Siwu.
Siapa Saja di Balik Tol Layang Becakayu?
Seperti yang telah disampaikan, Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terpilih menjadi vendor untuk merampungkan seluruh seksi Tol Becakayu. Adapun WSKT juga dibantu oleh anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dalam perihal bahan baku.
Pada pengerjaan Tol Becakayu Seksi 1, WSBP berperan sebagai penyedia beton yang telah dicetak (prescast) serta beton yang sudah dicampur (ready mix). Lalu pada pengerjaan proyek seksi 2, WSBP menjadi pemasok beton jembatan (PCI Girder).
Sementara untuk Seksi 2B yang sedang dalam proses pengerjaan, WSBP juga berperan sebagai pemasok produk precast dan readymix.
POPULAR
RELATED ARTICLES