Share

Home Unfold

Unfold 03 Januari 2023

Benarkah Napoleon Bonaparte Kalah Karena Indonesia?

Di tempat ini lah berbagai lempeng yang ada di kerak bumi bertemu.

Context, JAKARTA - Kawasan Ring of Fire atau Cincin Api adalah zona yang dianggap sebagai sumber dari bencana tektonik, termasuk gempa dan letusan gunung api. Lebih tepatnya, zona ini terletak di Pasifik, sehingga disebut juga sebagai Cincin Api Pasifik.

Deretan bencana tersebut bisa sering terjadi karena Cincin Api Pasifik adalah zona yang sangat aktif secara seismik. Di tempat ini juga lah berbagai lempeng yang ada di kerak bumi bertemu.

Cincin Api Pasifik tidak lah membentuk lingkaran, namun jalurnya lebih mirip tapal kuda. Panjangnya mencapai 40 ribu kilometer, terbentang dari Selandia Baru, Mikronesia, Asia Tenggara, Asia Timur, pesisir barat Amerika Utara, pesisir barat Amerika Tengah, hingga pegunungan di pantai Pasifik Amerika Selatan.

Wilayah Indonesia sendiri terletak di salah satu zona Cincin Api Pasifik, yaitu pada pertemuan antara tiga lempeng utama, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Di Utara Maluku, Indonesia juga bersinggungan dengan Lempeng Laut Filipina.

Karena hal tersebut, Indonesia memiliki ratusan titik gempa. Sebagian besar terjadi akibat tiga sumber utama gempa tektonik, yaitu zona subduksi, zona transform, dan zona sesar kerak bumi dangkal.

Selain itu, Indonesia juga menjelma sebagai rumah dari ratusan gunung berapi aktif. Beberapa di antaranya pun telah tercatat sebagai gunung api dengan letusan terdahsyat di dunia, antara lain seperti Gunung Tambora (1815), Gunung Samalas (1257), dan Gunung Krakatau (1883).



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id

Unfold 03 Januari 2023

Benarkah Napoleon Bonaparte Kalah Karena Indonesia?

Di tempat ini lah berbagai lempeng yang ada di kerak bumi bertemu.

Context, JAKARTA - Kawasan Ring of Fire atau Cincin Api adalah zona yang dianggap sebagai sumber dari bencana tektonik, termasuk gempa dan letusan gunung api. Lebih tepatnya, zona ini terletak di Pasifik, sehingga disebut juga sebagai Cincin Api Pasifik.

Deretan bencana tersebut bisa sering terjadi karena Cincin Api Pasifik adalah zona yang sangat aktif secara seismik. Di tempat ini juga lah berbagai lempeng yang ada di kerak bumi bertemu.

Cincin Api Pasifik tidak lah membentuk lingkaran, namun jalurnya lebih mirip tapal kuda. Panjangnya mencapai 40 ribu kilometer, terbentang dari Selandia Baru, Mikronesia, Asia Tenggara, Asia Timur, pesisir barat Amerika Utara, pesisir barat Amerika Tengah, hingga pegunungan di pantai Pasifik Amerika Selatan.

Wilayah Indonesia sendiri terletak di salah satu zona Cincin Api Pasifik, yaitu pada pertemuan antara tiga lempeng utama, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Di Utara Maluku, Indonesia juga bersinggungan dengan Lempeng Laut Filipina.

Karena hal tersebut, Indonesia memiliki ratusan titik gempa. Sebagian besar terjadi akibat tiga sumber utama gempa tektonik, yaitu zona subduksi, zona transform, dan zona sesar kerak bumi dangkal.

Selain itu, Indonesia juga menjelma sebagai rumah dari ratusan gunung berapi aktif. Beberapa di antaranya pun telah tercatat sebagai gunung api dengan letusan terdahsyat di dunia, antara lain seperti Gunung Tambora (1815), Gunung Samalas (1257), dan Gunung Krakatau (1883).



Penulis : Context.id

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

Raja Ampat, Antara Surga dan Sekop Tambang

Raja Ampat, surga keanekaragaman hayati dunia, terancam menjadi kawasan industri tambang nikel yang seringkali menyisakan kerusakan ekologis.

Renita Sukma . 18 June 2025

Pekerja Indonesia Numpuk di Jepang, Sinyal Bagus atau Buruk?

Tingginya minat terhadap pekerja asing seperti dari Indonesia berkaitan erat dengan krisis demografi yang dialami Jepang

Renita Sukma . 13 June 2025

Mengapa Sejarah Indonesia Perlu Direvisi?

Dari mitos penjajahan 350 tahun hingga pertarungan narasi masa depan

Naufal Jauhar Nazhif . 05 June 2025

Dampak Tersembunyi Militer, Menghancurkan Sekaligus Mencemari Bumi

Sedikit yang tahu setiap ledakan bom, pelatihan militer dan bahkan keberadaan pangkalan militer menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar.

Naufal Jauhar Nazhif . 03 June 2025