Share

Home Stories

Stories 23 Desember 2022

Unik! Yuk Kenali 5 Tradisi Natal di Indonesia!

Meskipun tak bersalju, namun suasana natal di tanah air masih dapat dimeriahkan dengan beragam tradisi yang ada di tiap daerah.

Pohon Natal di Pulau Madeira, Portugal. -Unsplash-

Context, JAKARTA - Hari Raya Natal adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu bagi umat Kristen di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Meskipun tak bersalju, namun suasana natal di tanah air masih dapat dimeriahkan dengan beragam tradisi yang ada di tiap daerah.

Akibat pengaruh film-film Hollywood, Natal yang kita ketahui hanya berkaitan dengan salju, pohon cemara, atau Sinterklas. Tetapi, melansir Antara, perayaan Natal di setiap negara sebenarnya berbeda-beda. 

Seperti contohnya di negara Filipina, tepatnya di Pampanga, Natal dimeriahkan dengan perayaan Festival Lampion Raksasa. Kemudian di Austria, Natal dirayakan selayaknya Halloween. 

Tepatnya pada hari kesebelas perayaan Natal (5 Desember), masyarakat Austria akan menggunakan kostum seram yang terbuat dari kulit domba, dan topeng dengan tanduk kambing.

Lalu, bagaimana perayaan Natal di Indonesia?


1. Rabo-Rabo (Jakarta)

Di Jakarta, ada sebuah kawasan bernama Kampung Tugu, yaitu tempat pemukiman orang Indonesia keturunan Portugis. Di wilayah ini lah perayaan Natal berakulturasi dengan kebudayaan lokal, dan juga kebudayaan Portugis, hingga akhirnya dikenal dengan nama Rabo-Rabo.

Dilansir Tempo, tradisi Rabo-Rabo dilakukan setelah Misa dan kunjungan ke kuburan. Rabo-Rabo sendiri dirayakan dengan bermain musik keroncong dan menari. Para peserta Rabo-Rabo juga menyempatkan diri untuk mengunjungi setiap rumah yang ada di Kampung Tugu. Tujuannya adalah untuk mengajak penghuni rumah berpartisipasi dalam tradisi Rabo-Rabo.

Perayaan tradisi ini pun ditutup di rumah terakhir dengan melakukan tradisi mandi-mandi, yaitu saling menggambar wajah satu sama lain dengan bedak putih.


2. Pertunjukan Wayang Kulit (Yogyakarta)

Natal di Yogyakarta terasa sangat dekat dengan budaya Jawa. Pasalnya, hari raya Natal dirayakan dengan pertunjukan wayang kulit. Namun, berbeda dengan pertunjukan wayang kulit lainnya yang biasa menampilkan kisah-kisah Ramayana atau Mahabarata, kali ini yang ditampilkan adalah kisah kelahiran Yesus.


3. Marbinda (Sumatra Utara)

Sumatra Utara memberikan perayaan Natal yang cukup unik, bahkan mirip dengan perayaan Idul Adha yang dilakukan oleh umat Muslim. Perayaan Natal yang dimaksud adalah Marbinda, yaitu pengorbanan hewan untuk memelihara kehangatan, kebersamaan, mensyukuri nikmat, dan membangkitkan semangat Natal.

Diketahui, tradisi ini berkembang di daerah pemukiman masyarakat Batak di Sumatra Utara. Setiap warganya akan mengumpulkan hewan untuk disembelih, dan kemudian dagingnya dibagikan kepada mereka yang ikut menyumbang.


4. Meriam Bambu (Flores)

Natal di Flores juga berakulturasi dengan tradisi lokal, yaitu penembakan meriam bambu. Sebelumnya, penembakan meriam bambu ini dilakukan warga Flores untuk mengumumkan bahwa seseorang telah meninggal.

Namun, setelah agama Kristen masuk dan perkembangan zaman, meriam bambu digunakan juga dalam memeriahkan Hari Raya Natal. Meriam-meriam tersebut akan diletakkan di sudut kota, dan akan ditembakkan pada saat Natal tiba.


5. Barapen (Papua)

Di ujung timur Kepulauan Indonesia, tepatnya di Papua, Natal dirayakan dengan Barapen, yaitu ritual kuliner yang dimulai dengan pembakaran batu untuk memanggang babi. Ritual ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur, kebersamaan, saling berbagi, dan tentunya perayaan bagi kelahiran Yesus.

Selama perayaan ini berlangsung, beberapa tempat akan didesain bernuansa Natal ala Papua, dan musik akan diputar selama 24 jam. Selain babi, batu yang dibakar tersebut juga digunakan untuk memasak ubi, pepaya, kangkung, dan lain sebagainya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

Stories 23 Desember 2022

Unik! Yuk Kenali 5 Tradisi Natal di Indonesia!

Meskipun tak bersalju, namun suasana natal di tanah air masih dapat dimeriahkan dengan beragam tradisi yang ada di tiap daerah.

Pohon Natal di Pulau Madeira, Portugal. -Unsplash-

Context, JAKARTA - Hari Raya Natal adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu bagi umat Kristen di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Meskipun tak bersalju, namun suasana natal di tanah air masih dapat dimeriahkan dengan beragam tradisi yang ada di tiap daerah.

Akibat pengaruh film-film Hollywood, Natal yang kita ketahui hanya berkaitan dengan salju, pohon cemara, atau Sinterklas. Tetapi, melansir Antara, perayaan Natal di setiap negara sebenarnya berbeda-beda. 

Seperti contohnya di negara Filipina, tepatnya di Pampanga, Natal dimeriahkan dengan perayaan Festival Lampion Raksasa. Kemudian di Austria, Natal dirayakan selayaknya Halloween. 

Tepatnya pada hari kesebelas perayaan Natal (5 Desember), masyarakat Austria akan menggunakan kostum seram yang terbuat dari kulit domba, dan topeng dengan tanduk kambing.

Lalu, bagaimana perayaan Natal di Indonesia?


1. Rabo-Rabo (Jakarta)

Di Jakarta, ada sebuah kawasan bernama Kampung Tugu, yaitu tempat pemukiman orang Indonesia keturunan Portugis. Di wilayah ini lah perayaan Natal berakulturasi dengan kebudayaan lokal, dan juga kebudayaan Portugis, hingga akhirnya dikenal dengan nama Rabo-Rabo.

Dilansir Tempo, tradisi Rabo-Rabo dilakukan setelah Misa dan kunjungan ke kuburan. Rabo-Rabo sendiri dirayakan dengan bermain musik keroncong dan menari. Para peserta Rabo-Rabo juga menyempatkan diri untuk mengunjungi setiap rumah yang ada di Kampung Tugu. Tujuannya adalah untuk mengajak penghuni rumah berpartisipasi dalam tradisi Rabo-Rabo.

Perayaan tradisi ini pun ditutup di rumah terakhir dengan melakukan tradisi mandi-mandi, yaitu saling menggambar wajah satu sama lain dengan bedak putih.


2. Pertunjukan Wayang Kulit (Yogyakarta)

Natal di Yogyakarta terasa sangat dekat dengan budaya Jawa. Pasalnya, hari raya Natal dirayakan dengan pertunjukan wayang kulit. Namun, berbeda dengan pertunjukan wayang kulit lainnya yang biasa menampilkan kisah-kisah Ramayana atau Mahabarata, kali ini yang ditampilkan adalah kisah kelahiran Yesus.


3. Marbinda (Sumatra Utara)

Sumatra Utara memberikan perayaan Natal yang cukup unik, bahkan mirip dengan perayaan Idul Adha yang dilakukan oleh umat Muslim. Perayaan Natal yang dimaksud adalah Marbinda, yaitu pengorbanan hewan untuk memelihara kehangatan, kebersamaan, mensyukuri nikmat, dan membangkitkan semangat Natal.

Diketahui, tradisi ini berkembang di daerah pemukiman masyarakat Batak di Sumatra Utara. Setiap warganya akan mengumpulkan hewan untuk disembelih, dan kemudian dagingnya dibagikan kepada mereka yang ikut menyumbang.


4. Meriam Bambu (Flores)

Natal di Flores juga berakulturasi dengan tradisi lokal, yaitu penembakan meriam bambu. Sebelumnya, penembakan meriam bambu ini dilakukan warga Flores untuk mengumumkan bahwa seseorang telah meninggal.

Namun, setelah agama Kristen masuk dan perkembangan zaman, meriam bambu digunakan juga dalam memeriahkan Hari Raya Natal. Meriam-meriam tersebut akan diletakkan di sudut kota, dan akan ditembakkan pada saat Natal tiba.


5. Barapen (Papua)

Di ujung timur Kepulauan Indonesia, tepatnya di Papua, Natal dirayakan dengan Barapen, yaitu ritual kuliner yang dimulai dengan pembakaran batu untuk memanggang babi. Ritual ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur, kebersamaan, saling berbagi, dan tentunya perayaan bagi kelahiran Yesus.

Selama perayaan ini berlangsung, beberapa tempat akan didesain bernuansa Natal ala Papua, dan musik akan diputar selama 24 jam. Selain babi, batu yang dibakar tersebut juga digunakan untuk memasak ubi, pepaya, kangkung, dan lain sebagainya.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id


RELATED ARTICLES

Pengibaran Bendera Inggris di Sepanjang Jalan dan Sentimen Anti Imigran

Berkibarnya bendera bendera St. George s Cross dan bendera Union Jack bertebaran di seluruh wilayah Inggris menimbulkan kekhawatiran atas meluasny ...

Renita Sukma . 27 August 2025

Bukan Cuma Kafe, di Blok M Juga Ada Koperasi Kelurahan Merah Putih

Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Melawai di Blok M Hub, Jakarta Selatan merupakan Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan pertama di Indonesia

Renita Sukma . 26 August 2025

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025