Stories - 05 December 2022

Mengenal Para Maskot di 5 Piala Dunia Terakhir

Selain Qatar, berbagai tuan rumah Piala Dunia sebelumnya juga memiliki maskotnya masing-masing, berikut lima di antaranya.


Maskot Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Zakumi. -FIFA-

Context, JAKARTA - Gelaran Piala Dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini selalu menghadirkan maskot yang berbeda. Biasanya, konsep maskot Piala Dunia akan dibalut dengan ciri khas negara tuan rumah.

Melansir chinadaily.com, tradisi maskot di Piala Dunia telah dilakukan sejak 1996, ketika Inggris memperkenalkan maskot Piala Dunianya yang dinamakan World Cup Willie. Hingga sekarang maskot selalu menjadi ciri khas di setiap gelaran Piala Dunia. Seperti yang dilakukan oleh Qatar di Piala Dunia 2022, maskotnya dibuat dengan unsur-unsur Timur Tengah, lengkap dengan sorban atau gutra di kepalanya. 

Dilansir bammascots.com, selain untuk memeriahkan suatu acara, maskot memiliki tujuan yang tak kalah penting, yaitu sebagai alat pemasaran yang ampuh untuk mempersonifikasikan suatu merek, dan dalam konteks ini adalah Piala Dunia.

Selain Qatar, berbagai tuan rumah Piala Dunia sebelumnya juga memiliki maskotnya masing-masing, berikut lima di antaranya.


Qatar 2022 - La’eeb

Pada Piala Dunia 2022, Qatar selaku tuan rumah telah menghadirkan maskotnya sendiri yang dinamakan La’eeb. Namanya tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti “pemain yang sangat terampil”.

La’eeb memiliki wujud seperti kain, berwarna putih, dan memakai sorban atau gutra di kepalanya. Bagi sebagian orang, maskot ini mirip dengan dengan tokoh kartun Casper di era 90-an

La’eeb melambangkan sifat petualang, menyenangkan, berani, menggembirakan, bermain-main, nakal, muda, dan ingin tahu. La’eeb juga menggambarkan sifat untuk percaya pada diri sendiri. Mengutip sportingnews.com, FIFA juga mengatakan bahwa La’eeb dapat menjadi siapa pun yang diinginkan oleh penggemar sepak bola.


Russia 2018 - Zabivaka

Empat tahun sebelum Piala Dunia Qatar, Rusia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah. Saat itu, maskotnya adalah seekor serigala bernama Zabivaka yang berarti “orang yang mencetak gol”. Desain dari Zabivaka dikembangkan oleh mahasiswa desainer Ekaterina Bocharova. Zabivaka dibuat untuk melambangkan kesenangan, pesona, dan kepercayaan diri. 

Kemudian, maskot ini juga digambarkan sebagai pemain yang adil, menghargai anggota tim dan juga lawan. Selain itu, ia juga digambarkan sebagai sosok yang selalu menyenangkan dan kerap menjadi pelawak dalam kelompok.


Brasil 2014 - Fuleco

Sebagai tuan rumah, Brazil menamai maskot Piala Dunianya sebagai Fuleco, yaitu perpaduan dari kata “futebol” dan “ekologia”. Ada maksud tersirat dalam maskotnya, yaitu untuk menyampaikan pesan akan kesadaran lingkungan.

Selain namanya, wujud dari Fuleco juga memiliki pesan tersirat, yaitu seekor armadillo bergaris tiga, salah satu spesies terancam punah yang berada di Brasil. Cangkang yang terdapat pada maskot ini melambangkan keinginannya untuk melindungi keindahan alam Brasil. Kemudian, warna biru mewakili langit dan perairan jernih di sekitar Brazil.


Afrika Selatan 2010 - Zakumi

Piala Dunia Afrika Selatan adalah salah satu Piala Dunia yang paling berkesan bagi pecinta sepak bola, termasuk maskotnya yang hingga saat ini bentuknya masih diketahui banyak orang. 

Dilansir laman resmi FIFA, maskot Piala Dunia 2010 dinamakan Zakumi, yaitu gabungan dari ZA yang berarti “Afrika Selatan”, dan Kumi yang berarti “sepuluh”. Dilansir brandsouthafrica.com, Zakumi digambarkan sebagai sesosok macan tutul muda yang berbulu, dengan rambut gimbal berwarna hijau, dengan senyum yang lebar.

Zakumi juga melambangkan sifat bersemangat, muda, energik, antusias, mudah bergaul, percaya diri, dan ambisius.


Jerman 2006 - Goleo VI & Pille

Pada gelaran Piala Dunia 2006, Jerman memiliki maskot yang dinamakan sebagai Goleo VI dan Pille. Goleo VI adalah seekor singa berbulu yang memiliki sebuah prioritas, yaitu untuk menjadikan Piala Dunia 2006 di Jerman menjadi satu pesta besar, menyenangkan, dan tak terlupakan. 

Goleo VI juga melambangkan sebuah “Raja Pesta” yang memilih menghabiskan waktunya untuk merayakan, bernyanyi, dan menari bersama pecinta sepak bola dari seluruh dunia. Goleo VI tidak lah sendiri, ia ditemani oleh Pillea, sebuah bola yang bisa berbicara.

Dilansir news18.com, Goleo VI dan Pille adalah karakter hidup FIFA pertama yang dapat berbicara, menari, memainkan musik, dan membuat orang tertawa.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024