Stories - 06 December 2022

Waspada! Sumber Air di Seluruh Dunia Mengering

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa sumber air di seluruh dunia telah mengering.


Sungai yang mengering di Benua Afrika. -Unsplash-

Context, JAKARTA - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa sumber air di seluruh dunia telah mengering. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin parah.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh WMO tersebut tertuang dalam laporannya yang berjudul State of Global Water Resources 2021. Mengutip laman resmi WMO, laporan tersebut dibuat untuk memberikan pengetahuan mengenai dampak dari perubahan iklim, lingkungan, dan masyarakat terhadap sumber air yang ada di Bumi.

“Laporan Keadaan Sumber Daya Air Global bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan itu (sumber daya air tawar) dan memberikan gambaran singkat tentang ketersediaan air di berbagai belahan dunia. Ini akan menginformasikan investasi adaptasi dan mitigasi iklim serta kampanye PBB untuk memberikan akses universal dalam lima tahun ke depan untuk peringatan dini bahaya seperti banjir dan kekeringan,” ujar Sekretaris Jenderal WMO Prof. Petteri Taalas.


Volume Air Sungai Berkurang

Banyak sungai di berbagai wilayah yang ada di seluruh dunia tercatat memiliki volume air yang lebih sedikit pada 2021, dibandingkan dengan rata-rata periode dasar hidrologi 30 tahun.

Contohnya, seperti yang terjadi di daerah Rio de la Plata, Amerika Selatan, di mana kekeringan telah terjadi sejak 2019. Hal serupa juga telah dialami oleh berbagai sungai di Amazon Selatan dan Tenggara, dan cekungan di Amerika Utara yang meliputi sungai Colorado, Missouri, dan Mississippi.

Dilansir news.un.org, pada 2021 sungai-sungai besar di Afrika seperti Niger, Volta, Nil, dan Kong telah memiliki volume air di bawah rata-rata. Tren yang sama juga terjadi di belahan Bumi lainnya, seperti di sebagian Rusia, Siberia Barat, dan Asia Tengah.

Meski begitu, di wilayah lainnya seperti di beberapa lembah di Amerika Utara, Afrika Selatan (Zambezi dan Orange), India Utara, Amazon Utara, dan lembah sungai Amur di China volume airnya meningkat di atas rata-rata.

WMO mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 3,6 miliar orang yang memiliki akses air yang tidak memadai, setidaknya sebulan per tahun. Angka ini pun diperkirakan dapat meningkat menjadi lebih dari 5 miliar pada tahun 2050.


Berkurangnya Penyimpanan Air Terestrial

Selain air sungai, WMO juga mengungkapkan bahwa volume air di penyimpanan air terestrial telah berada di bawah normal. Penyimpanan air terestrial sendiri adalh semua air yang ada di permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah. 

Pada 2021 dilaporkan bahwa pengurangan volume penyimpanan air terestrial ini terjadi di pantai barat Amerika Serikat, Amerika Selatan bagian tengah dan Patagonia, Afrika Utara dan Madagaskar, Asia Tengah dan Timur Tengah, Pakistan dan India Utara.


Berkurangnya Sumber Air Kriosfer

Kriosfer adalah reservoir air tawar lami terbesar di dunia. Kriosfer dapat dijumpai dalam bentuk gletser, tutupan salju, tudung es, dan permafrost. Hal ini juga termasuk pegunungan yang dianggap sebagai “menara air” karena telah menjadi sumber air yang nantinya mengalir melalui sungai, dan kemudian menjadi pasokan air tawar bagi 1,9 miliar orang.

Sama seperti sungai dan penyimpanan air terestrial,  perubahan iklim telah membuat volume sumber air kriosfer berkurang. Jika dibiarkan, dampaknya akan sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup di muka Bumi.

“Perubahan sumber daya air kriosfer memengaruhi ketahanan pangan, kesehatan manusia, integritas dan pemeliharaan ekosistem, dan menyebabkan dampak signifikan pada pembangunan ekonomi dan sosial”, tulis WMO di laman resminya.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Context.id

MORE  STORIES

Pengguna Mobil Apa yang Paling Pintar di Jalanan?

Pernah kesal dengan perilaku berkendara sebagian pengemudi mobil dengan brand tertentu? Ini riset yang mengkorelasikan brand mobil yang dikendarai ...

Fahri N. Muharom | 07-09-2024

Bagaimana Sepak Bola Tunanetra Dimainkan?

Atlet sepak bola tunanetra sangat hebat dalam menggunakan kesadaran ruang dan mampu memadukan kecepatan serta teknik bermain

Context.id | 06-09-2024

Nyetir Lebih dari Dua Jam Bisa Bikin Makin Bodoh?

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa mengemudi lebih dari dua jam sehari bisa menurunkan daya otak seseorang.

Naufal Jauhar Nazhif | 06-09-2024

Saat Hewan Ditugaskan Menjadi James Bond

Penggunaan hewan dalam kegiatan militer telah berlangsung selama bertahun-tahun baik itu untuk kegiatan mata-mata atau untuk penyerangan.

Context.id | 05-09-2024