Stories - 11 April 2022
Fakta IPO GOTO: Kontribusi 2,8 Persen PDB Indonesia
GOTO melakukan go public dengan kapitalisasi pasar senilai Rp400 triliun. Jumlah itu membuat kapitalisasi pasar GOTO langsung melonjak di urutan ke-4.
![](https://context.id/images-data/2022/04/11/386251308 (1).jpg)
Context.id, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa kapitalisasi pasar atau nilai perusahaan GOTO (Gojek-Tokopedia) setara dengan 2,8 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Saya hitung IPO GOTO itu kira-kira 2,8 persen PDB Indonesia,” ujar Airlangga dalam pencatatan saham perdana GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/4/2022).
Pasalnya, GOTO resmi melantai atau initial public offering (IPO) di BEI dengan kapitalisasi pasar senilai Rp400 triliun dan tembus menjadi Rp452,43 triliun di hari pertama atau naik 15.5 persen.
Jumlah tersebut otomatis membuat GOTO berada di posisi ke empat dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, setelah Bank BCA (Rp952,3 T), Bank BRI (RP692,8 T), dan Telkom (Rp454,6 T).
Selain itu, terdapat beberapa hal menarik lainnya mengenai IPO GOTO.
1. Sempat naik hingga Rp416 per saham
Pada perdagangan sesi 1 Senin (11/04), GOTO membuka perdagangan di angka Rp338, kemudian naik hingga 14,79 persen ke level Rp388. GOTO bahkan sempat menyentuh titik tertingginya di Rp416 sebelum pada akhirnya tergelincir ke level Rp388.
Namun, pada penutupan perdagangan sesi 2 GOTO ternyata hanya mampu naik sebesar 13,61 persen ke harga Rp384. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 3,13 poin atau sekitar 0,043 persen ke level 7.207,70.
2. Investor yang berpartisipasi
Dilansir dari Tempo, Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto menyampaikan, jumlah investor yang berpartisipasi mencapai 300 ribu investor saat pemesanan, termasuk sebagian besar di antaranya adalah investor ritel.
“Pencapaian ini menunjukan ketertarikan luar biasa publik terhadap bisnis model dan prospek masa depan GoTo. Rekor baru berhasil tercipta,” ujar Moelonoto.
Adapun jumlah pemesanan saham juga kelebihan permintaan hingga 15,7 kali. Sebagai pembanding, saat IPO Bukalapak, kelebihan permintaannya hanya 8,7 kali.
3. Sederet menteri Jokowi datang ke bursa
Selain Airlangga Hartarto, terdapat beberapa menteri lainnya yang hadir dalam seremoni pencatatan perdana saham di BEI. Di antaranya adalah Medikbud Ristek Nadiem Makarim yang juga pendiri Gojek, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dan Menkop UKM Teten Masduki.
4. Sederet perusahaan asing juga ikut untung
Sejumlah perusahaan asing seperti Alibaba, Facebook, Google, Softbank, Tencent, dan Sequoia Capital India Investment juga turut meraup untung dari IPO GOTO. Pasalnya perusahaan tersebut merupakan investor lawas dari Gojek ataupun Tokopedia, sebelum mereka merger.
Penulis : Crysania Suhartanto
Editor : Putri Dewi
MORE STORIES
![](https://context.id/images-data/2024/07/26/likuiditas.jpg)
Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?
Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo
Noviarizal Fernandez | 26-07-2024
![](https://context.id/images-data/2024/07/26/inuit.jpg)
Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur
Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi
Context.id | 26-07-2024
![](https://context.id/images-data/2024/07/26/kekerasan seksual.jpg)
Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE
Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual
Noviarizal Fernandez | 26-07-2024
![](https://context.id/images-data/2024/07/25/pengawet makanan.jpg)
Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan
Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM
Noviarizal Fernandez | 25-07-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context