Share

Originals 16 November 2022

Akibat Perubahan Iklim, Nasib Dunia di Ujung Tanduk?

Saat ini, perubahan iklim akan terjadi jauh lebih cepat dan parah, dibandingkan siklus yang diperkirakan.


Context.id, JAKARTA - Sejak penciptaan bumi pada 4.5 miliar tahun yang lalu, iklim bumi telah berganti-ganti secara drastis. Buktinya saja, zaman es tercatat sudah 5 kali terjadi.

Kalau gitu apa bedanya perubahan iklim jaman dulu dengan perubahan iklim yang kita hadapi saat ini? Bukankah sekarang ini hanya fenomena alam biasa?

Memang, perubahan iklim ini dapat dibilang hanyalah siklus biasa. Namun masalahnya, untuk hal yang terjadi akhir-akhir ini, perubahan iklim terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Soalnya, kecepatan iklim bumi untuk melakukan perubahan ke titik siklus terparah ini, diperkirakan akan jadi 10 kali lebih cepat daripada siklus yang seharusnya.

Kalau dulu, perubahan satu siklus iklim bisa berjalan 100.000 tahun, nanti perubahan satu siklus bisa berganti dalam periode yang lebih cepat. Kalau dulu suhu maksimal berada di angka 58 derajat celcius, yakni di Libyan Desert. Pada waktu dekat, suhu terpanas di dunia bisa lebih tinggi daripada angka tersebut.

Masalahnya, sekarang penduduk dunia jauh lebih banyak jika dibandingkan ribuan tahun yang lalu. Jika pemanasan global ini membuat es di kutub mencair dan kemudian membuat peningkatan permukaan air laut, nanti akan lebih banyak orang di pesisir pantai yang akan kebanjiran atau rumahnya tenggelam.

Intinya, jika siklus pemanasan global datang, kerugiannya, korban jiwa, serta dampaknya akan jauh lebih banyak dibandingkan ratusan tahun yang lalu.

Contohnya saja, banjir di Pakistan yang telah menelan 1000 an korban jiwa, lalu kebakaran hutan di California, Riau, dan sejumlah daerah lainnya yang menyebabkan kerugian materil dan banyak hewan kehilangan tempat tinggalnya.


Originals 16 November 2022

Akibat Perubahan Iklim, Nasib Dunia di Ujung Tanduk?

Saat ini, perubahan iklim akan terjadi jauh lebih cepat dan parah, dibandingkan siklus yang diperkirakan.


Context.id, JAKARTA - Sejak penciptaan bumi pada 4.5 miliar tahun yang lalu, iklim bumi telah berganti-ganti secara drastis. Buktinya saja, zaman es tercatat sudah 5 kali terjadi.

Kalau gitu apa bedanya perubahan iklim jaman dulu dengan perubahan iklim yang kita hadapi saat ini? Bukankah sekarang ini hanya fenomena alam biasa?

Memang, perubahan iklim ini dapat dibilang hanyalah siklus biasa. Namun masalahnya, untuk hal yang terjadi akhir-akhir ini, perubahan iklim terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Soalnya, kecepatan iklim bumi untuk melakukan perubahan ke titik siklus terparah ini, diperkirakan akan jadi 10 kali lebih cepat daripada siklus yang seharusnya.

Kalau dulu, perubahan satu siklus iklim bisa berjalan 100.000 tahun, nanti perubahan satu siklus bisa berganti dalam periode yang lebih cepat. Kalau dulu suhu maksimal berada di angka 58 derajat celcius, yakni di Libyan Desert. Pada waktu dekat, suhu terpanas di dunia bisa lebih tinggi daripada angka tersebut.

Masalahnya, sekarang penduduk dunia jauh lebih banyak jika dibandingkan ribuan tahun yang lalu. Jika pemanasan global ini membuat es di kutub mencair dan kemudian membuat peningkatan permukaan air laut, nanti akan lebih banyak orang di pesisir pantai yang akan kebanjiran atau rumahnya tenggelam.

Intinya, jika siklus pemanasan global datang, kerugiannya, korban jiwa, serta dampaknya akan jauh lebih banyak dibandingkan ratusan tahun yang lalu.

Contohnya saja, banjir di Pakistan yang telah menelan 1000 an korban jiwa, lalu kebakaran hutan di California, Riau, dan sejumlah daerah lainnya yang menyebabkan kerugian materil dan banyak hewan kehilangan tempat tinggalnya.



RELATED ARTICLES

Mahalnya Para Pemain Timnas Indonesia, Setara Tim Eropa?

Naturalisasi besar-besaran yang dilakukan oleh PSSI, telah membuat Timnas Indonesia jadi salah satu yang termahal di Asia. Bagaimana bisa?

Naufal Jauhar Nazhif . 20 November 2024

Dukung Trump Habis-habisan, Elon Musk Dapat Kursi Menteri

Elon Musk membentuk kementerian baru di kabinet bernama DOGE yang mirip dengan nama uang digital Dogecoin yang sering dipompom Musk

Naufal Jauhar Nazhif . 18 November 2024

Universitas Indonesia Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia. Bagaimana status ijazah doktoral Bahlil?

Naufal Jauhar Nazhif . 15 November 2024

Kerja Sama Maritim Indonesia-China Bakal Merugikan Kita?

Perjanjian kerja sama Indonesia-China di bidang maritim mendapat sorotan. China dikenal seringkali mengklaim wilayah maritim yang kaya sumber daya ...

Naufal Jauhar Nazhif . 14 November 2024