Stories - 15 November 2022

Mengenal Tari Pendet, Tarian Penyambutan Tamu G20

Tari tradisional asal Pulau Bali, Tari Pendet dijadikan tari penyambutan untuk para delegasi negara yang menghadiri KTT G20 Indonesia.


Tari Pendet. -direktoripariwisata.id-

Context, JAKARTA - Tari tradisional asal Pulau Bali, Tari Pendet dijadikan tari penyambutan untuk para delegasi negara yang menghadiri KTT G20 Indonesia. Hal ini menunjukkan kekentalan budaya yang masih diadopsi Indonesia, bahkan dalam acara internasional.

Saat ini, tari pendet memang dikenal sebagai tari penyambutan atau tari selamat datang. Namun, dilansir isi-dps.ac.id, ternyata Tari Pendet awalnya merupakan bagian dari prosesi keagamaan di setiap pura yang ada di Bali.

Tari Pendet sendiri berasal dari kata mamendet atau mendet, yang sebuah kegiatan dalam suatu tahapan upacara yang dimaknai sebagai penyambutan dewa-dewa. Mamendet sendiri biasanya dilakukan oleh pemimpin upacara, atau biasa disebut sebagai pemangku.

Namun, saat berubah menjadi sebuah seni, mamendet atau Tari Pendet bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi, kini tarian tersebut lebih identik untuk diperagakan oleh perempuan. Tapi, sejak kapan tradisi keagamaan tersebut berubah menjadi seni?


Dari Tradisi Keagamaan, Menjadi Sebuah Seni

Tradisi mamendet tersebut telah menginspirasi seorang seniman Bali bernama I Wayan Rindi untuk membuat sebuah tarian. Konon katanya, setelah diciptakan oleh seniman yang dikenal sebagai penari gandrung tersebut, Tari Pendet pertama kali dibawakan oleh Ni Ketut Reneng.

Pada mulanya, Tari Pendet ini disebut sebagai Pendet Pujiastuti. Kemudian, tarian tersebut juga cepat berkembang di tengah-tengah masyarakat Bali. Setelah itu, tarian ini semakin berkembang dan dikenal Indonesia setelah ditampilkan dalam Asian Games 1962.

Dilansir Bisnis, berdasarkan kesepakatan para ahli seni pertunjukan Bali, Tari Pendet atau yang juga disebut sebagai Tari Bhatara atau Bhatari ini dilahirkan pada tahun 1950.

Dalam pertunjukannya, Tari Pendet ini ditampilkan dengan pakaian tradisional Bali, lengkap dengan kain penutup badan, kembang penghias rambut, dan Bokor atau properti tarian.


Jadi Tari Penyambutan Tamu G20 2022

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia, Tari Pendet kembali dijadikan tari penyambutan para tamu. Dilansir Antara, dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk pertunjukan Tari Pendet dalam KTT G20 ini mencapai Rp400 juta.

“Penari dapat insentif, dibiayai Pemprov Bali, itu sekitar Rp400 juta,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha,

Lanjutnya, Arya mengatakan bahwa pertunjukan Tari Pendek tersebut dilakukan oleh para remaja yang berasal dari delapan sanggar di Pulau Bali.

“Kita ada delapan grup dari sanggar-sanggar di Bali, setiap grup ada 22 orang penari untuk menyambut 37 presiden, kepala pemerintahan, dan perdana menteri, jadi semua kita sambut dengan Tari Pendet,” kata Arya.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Guru NU Harus Punya Kompetensi Berbasis Kearifan Lokal

Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama tingkatkan kompetensi guru melalui pelatihan modul akar kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal.

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Sengkarut Utang Minyak Goreng Pemerintah ke Swasta

Peraturan yang berubah-ubah menjadikan utang minyak goreng antara pemerintah dan pengusaha berlarut-larut

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Utak-atik UU MK, Kemajuan atau Kemunduran?

Rencana pembahasan revisi UU MK dilakukan seiring dengan adanya polemik di lembaga tinggi negara produk reformasi tersebut.

Noviarizal Fernandez | 28-11-2023

Tiket Final Piala Dunia U-17 2023 Ludes Terjual

Panitia menyediakan sebanyak 11 ribu tiket untuk laga final Piala Dunia u-17 yang berlangsung, Jumat 2 Desember 2023 di Stadion Manahan, Kota Solo ...

Noviarizal Fernandez | 27-11-2023