Simak Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Ada sejumlah perbedaan yang cukup signifikan antara TV analog dan TV digital, mulai dari tampilan, hingga teknologinya.
Context, JAKARTA - Pada 2 November 2022, seluruh saluran televisi (TV) analog akan diberhentikan. Sebagai gantinya, semua masyarakat yang ingin menonton TV harus beralih ke TV digital.
Dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika, pemberhentian siaran TV analog tersebut berdasarkan pasal 60A Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Untuk mengetahui apa perbedaan yang terdapat pada Tv analog dan digital, berikut penjelasannya:
TV Analog
Dilansir Tempo, Tv analog adalah TV yang memanfaatkan sinyal analog untuk menayangkan video atau audio kepada para penonton. Hal ini lah yang membuat TV analog cukup rendan dengan beberapa masalah sinyal analog, seperti noise, intervensi, dan tampilan yang terdistorsi.
Selain itu, TV analog juga masih disalurkan melalui jaringan kabel dan menggunakan tabung sinar dakota yang membuat TV analog berukuran besar. Sehinga, sangat jarang ditemukan TV analog berukuran besar. Karena jika memiliki ukuran besar, tabung pada TV analog tersebut otomatis juga akan berukuran besar.
Kemudian, dilansir differencebetween.net, sistem pengoperasian yang lebih kompleks pada TV analog juga membuatnya menghabiskan lebih banyak daya jika dibandingkan dengan TV digital. Resolusi pada TV analog juga hanya bisa menampilkan standard definition (SD).
TV Digital
Jika TV analog hanya bisa memproses sinyal analog, TV digital bisa memproses sinyal digital dan analog, namun itu terjadi sebelum sinyal analog ditiadakan.
Berbeda dengan TV analog yang masih menggunakan tabung sinar dakota, TV digital sudah menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau pun LED. Tampilan yang datar ini membuat ukuran TV digital menjadi lebih fleksibel jika dibandingkan dengan TV analog.
Selain itu, TV digital juga bisa menampilkan gambar hingga 480p atau SD dan juga 780p hingga 1080p atau high definition (HD). Keuntungannya, jika sudah didukung oleh kualitas HD, maka ukuran TV bisa ditingkatkan tanpa mengurangi kualitas gambar yang ditampilkan di layar.
Meskipun lebih canggih, ada beberapa hal dari TV digital yang terkesan kurang unggul jika dibandingkan dengan TV analog, yaitu seperti tingkat kontras yang kurang baik dan respon mencari sinyal yang lebih lama. Namun dengan TV digital, penonton bisa memilih konten atau channel TV yang lebih beragam.
Berikut poin-poin perbedaannya dikutip dari differencebetween.net:
1. TV Analog rentan terhadap noise dan distorsi sedangkan TV Digital tidak.
2. TV Analog dibuat dengan tampilan tabung sedangkan TV Digital menggunakan layar panel datar.
3. TV Analog hanya dapat menerima sinyal analog, sedangkan TV Digital dapat menerima sinyal digital dan analog.
4. Resolusi TV Digital bisa menampilkan HD, sedangkan TV analog hanya bisa menampilkan SD.
RELATED ARTICLES
Simak Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Ada sejumlah perbedaan yang cukup signifikan antara TV analog dan TV digital, mulai dari tampilan, hingga teknologinya.
Context, JAKARTA - Pada 2 November 2022, seluruh saluran televisi (TV) analog akan diberhentikan. Sebagai gantinya, semua masyarakat yang ingin menonton TV harus beralih ke TV digital.
Dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika, pemberhentian siaran TV analog tersebut berdasarkan pasal 60A Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Untuk mengetahui apa perbedaan yang terdapat pada Tv analog dan digital, berikut penjelasannya:
TV Analog
Dilansir Tempo, Tv analog adalah TV yang memanfaatkan sinyal analog untuk menayangkan video atau audio kepada para penonton. Hal ini lah yang membuat TV analog cukup rendan dengan beberapa masalah sinyal analog, seperti noise, intervensi, dan tampilan yang terdistorsi.
Selain itu, TV analog juga masih disalurkan melalui jaringan kabel dan menggunakan tabung sinar dakota yang membuat TV analog berukuran besar. Sehinga, sangat jarang ditemukan TV analog berukuran besar. Karena jika memiliki ukuran besar, tabung pada TV analog tersebut otomatis juga akan berukuran besar.
Kemudian, dilansir differencebetween.net, sistem pengoperasian yang lebih kompleks pada TV analog juga membuatnya menghabiskan lebih banyak daya jika dibandingkan dengan TV digital. Resolusi pada TV analog juga hanya bisa menampilkan standard definition (SD).
TV Digital
Jika TV analog hanya bisa memproses sinyal analog, TV digital bisa memproses sinyal digital dan analog, namun itu terjadi sebelum sinyal analog ditiadakan.
Berbeda dengan TV analog yang masih menggunakan tabung sinar dakota, TV digital sudah menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau pun LED. Tampilan yang datar ini membuat ukuran TV digital menjadi lebih fleksibel jika dibandingkan dengan TV analog.
Selain itu, TV digital juga bisa menampilkan gambar hingga 480p atau SD dan juga 780p hingga 1080p atau high definition (HD). Keuntungannya, jika sudah didukung oleh kualitas HD, maka ukuran TV bisa ditingkatkan tanpa mengurangi kualitas gambar yang ditampilkan di layar.
Meskipun lebih canggih, ada beberapa hal dari TV digital yang terkesan kurang unggul jika dibandingkan dengan TV analog, yaitu seperti tingkat kontras yang kurang baik dan respon mencari sinyal yang lebih lama. Namun dengan TV digital, penonton bisa memilih konten atau channel TV yang lebih beragam.
Berikut poin-poin perbedaannya dikutip dari differencebetween.net:
1. TV Analog rentan terhadap noise dan distorsi sedangkan TV Digital tidak.
2. TV Analog dibuat dengan tampilan tabung sedangkan TV Digital menggunakan layar panel datar.
3. TV Analog hanya dapat menerima sinyal analog, sedangkan TV Digital dapat menerima sinyal digital dan analog.
4. Resolusi TV Digital bisa menampilkan HD, sedangkan TV analog hanya bisa menampilkan SD.
POPULAR
RELATED ARTICLES