Stories - 27 October 2022

Butuh Self Healing? Kamu Bisa Ikuti Cara-Cara Ini!

Selain berobat kepada dokter, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan dunia adalah dengan melakukan self healing.


Ilustrasi self healing. -Freepik-

 

Context, JAKARTA - Menjalani kehidupan yang berat, serta terpaksa harus menghadapi berbagai masalah yang ada di dalamnya kerap membuat seseorang lelah atau bahkan sakit secara mental. Selain berobat kepada dokter, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan dunia adalah dengan melakukan self healing.

Menurut Berkeley Well Being Institute, self healing atau penyembuhan diri sendiri merupakan suatu proses pemulihan dari kondisi kesehatan emosional yang buruk, seperti trauma, depresi, kecemasan, dan stres. Tapi, self healing juga bisa dibilang termasuk proses pemulihan untuk kondisi kesehatan fisik.

Self healing bisa dilakukan dimana saja, bisa sambil bersantai di rumah, jalan-jalan, sendirian, atau pun bersama teman dan keluarga. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk self healing:


1. Mengasihi Diri Sendiri

Mengasihi diri sendiri bisa dilakukan seperti kita mengasihi orang lain. Misalnya, dengan menulis surat untuk diri sendiri. Surat tersebut bisa berisikan dukungan, kata-kata motivasi, atau pun apresiasi tentang apa yang selama ini telah dicapai.

Selain itu, mengasihi diri sendiri juga harus dibarengi dengan mengurangi menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang sudah berlalu. Sebab, tidak memaafkan diri sendiri akan mempersulit tubuh dan pikiran kita untuk sembuh dari segala masalah. 


2. Tidur Lebih Banyak

Kurang tidur akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang kita miliki. Sehingga, akan mempersulit tubuh kita untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Selain itu, kurang tidur juga akan meningkatkan hormon stres yang lebih tinggi seperti norepinefrin dan epinefrin. Sering begadang untuk bekerja juga akan membuat tubuh dan pikiran semakin lelah. 

Karena itu, memiliki waktu tidur yang cukup akan sangat membantu untuk self healing. Dilansir Kementerian Kesehatan, waktu tidur yang baik bagi orang dewasa adalah sekitar 7 hingga 8 jam per hari. Selain dapat mengistirahatkan tubuh, tidur juga akan mengistirahatkan pikiran dari memikirkan beban dan masalah hidup.


3. Bernapas Lebih Dalam

Jika kita sedang dihadapi dengan stres, trauma, atau masalah kesehatan mental dan fisik lainnya, pasti tubuh kita akan memunculkan respon yang tidak mengenakkan. Karena itu, salah satu cara untuk melawannya adalah dengan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Sistem ini lah yang dapat membantu kita kembali ke keadaan normal.

Salah satu cara paling mudah untuk mengaktifkan sistem tersebut adalah dengan melakukan pernapasan terkontrol. Salah satu tekniknya, yaitu dimulai dengan bernapas lambat (2–4 napas per menit), lalu dipercepat menjadi 30 napas permenit, kemudian ditutup dengan menghembuskan napas panjang sembari mengucapkan “om”.


4. Melakukan Kegiatan Positif

Berdiam diri di rumah karena merasa sedang sakit mental kadang akan membuat pikiran seseorang kemana-mana. Bukannya sembuh, pikiran-pikiran buruk tersebut justru akan membuat seseorang semakin stres. 

Karena itu, coba lah untuk melawan dengan melakukan kegiatan yang positif seperti mendengarkan musik yang menyenangkan, mengurangi makanan tidak sehat, berkebun, atau pun melakukan olahraga.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Profi Tiga Hakim Dissenting Opinion Putusan MK Soal Pilpres 2024

Tiga hakim ajukan pendapat berbeda dengan lima hakim lainnya terkait putusan MK yang menolak permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Context.id | 23-04-2024

Makna Simbolis dari Penetapan Hari Buku Sedunia

Raja Alfonso XIII dari Spanyol punya peran besar dalam menetapkan tanggal peringatan hari buku sedunia

Context.id | 23-04-2024

Pertama dalam Sejarah, Dissenting Opinion dalam Sidang Sengketa Pilpres

Tiga orang hakim MK menyampaikan dissenting opinion dari mayoritas hakim lainnya terkait putusan MK soal sengketa pilpres.

Context.id | 23-04-2024

Anak Muda Jepang Ogah Beli Mobil, Kenapa?

Tren penurunan pembelian mobil oleh anak muda disebut Wakamono no Kuruma Banare atau pemisahan generasi muda dari mobil.

Context.id | 23-04-2024