Share

Home Stories

Stories 05 April 2022

Ekonomi Negara Berkembang Goyah Akibat Perang Rusia

Hal ini imbas dari perang Rusia-ukraina yang dinilai menghambat aktivitas ekonomi secara global. Belum lagi karena pandemi Covid-19.

Context.id, JAKARTA – Konferensi PBB tentang perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), menyatakan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan turun, dari yang sebelumnya diproyeksikan 3,6 persen menjadi 2,6 persen. Dan yang paling berpengaruh adalah negara-negara berkembang.

Hal ini imbas dari perang Rusia-ukraina yang dinilai menghambat aktivitas ekonomi secara global. Belum lagi karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

“Kita mengantisipasi kembali hal yang terjadi pada bulan September tahun lalu, bahwa ekonomi global akan tumbuh selama 3,6 persen. Tapi diperkirakan hanya tumbuh sebesar 2,6 persen pada tahun ini. Tentu saja, faktor utamanya adalah perang Ukraina,” ujar Kozul-Wright, Direktur UNCTAD.

Dampak dari masalah ekonomi ini paling berpengaruh pada negara miskin dan berkembang. Apalagi inflasi yang meningkat menyebabkan harga pangan, energi, hingga pupuk tak terkendali. Beban utang negara-negara berkembang pun mencapai $1 triliun.

Organisasi keuangan dunia, IMF sebenarnya sudah memiliki program untuk membantu negara-negara dalam menghadapi masalah keuangan. Pakistan, Sri Lanka, dan Mesir, sudah memanfaatkan bantuan ini.

“Sri Lanka sekarang telah pergi ke IMF untuk mengatur sebuah program. Mesir yang sudah berada di bawah program, telah kembali ke IMF untuk melakukan negosiasi ulang,” kata Kozul-Wright, Direktur UNCTAD.

 

 


Stories 05 April 2022

Ekonomi Negara Berkembang Goyah Akibat Perang Rusia

Hal ini imbas dari perang Rusia-ukraina yang dinilai menghambat aktivitas ekonomi secara global. Belum lagi karena pandemi Covid-19.

Context.id, JAKARTA – Konferensi PBB tentang perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), menyatakan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan turun, dari yang sebelumnya diproyeksikan 3,6 persen menjadi 2,6 persen. Dan yang paling berpengaruh adalah negara-negara berkembang.

Hal ini imbas dari perang Rusia-ukraina yang dinilai menghambat aktivitas ekonomi secara global. Belum lagi karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

“Kita mengantisipasi kembali hal yang terjadi pada bulan September tahun lalu, bahwa ekonomi global akan tumbuh selama 3,6 persen. Tapi diperkirakan hanya tumbuh sebesar 2,6 persen pada tahun ini. Tentu saja, faktor utamanya adalah perang Ukraina,” ujar Kozul-Wright, Direktur UNCTAD.

Dampak dari masalah ekonomi ini paling berpengaruh pada negara miskin dan berkembang. Apalagi inflasi yang meningkat menyebabkan harga pangan, energi, hingga pupuk tak terkendali. Beban utang negara-negara berkembang pun mencapai $1 triliun.

Organisasi keuangan dunia, IMF sebenarnya sudah memiliki program untuk membantu negara-negara dalam menghadapi masalah keuangan. Pakistan, Sri Lanka, dan Mesir, sudah memanfaatkan bantuan ini.

“Sri Lanka sekarang telah pergi ke IMF untuk mengatur sebuah program. Mesir yang sudah berada di bawah program, telah kembali ke IMF untuk melakukan negosiasi ulang,” kata Kozul-Wright, Direktur UNCTAD.

 

 



RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025