Suka Bikin Astronot Sedih, Apa itu Overview Effect?
Perjalanan saya ke luar angkasa seharusnya menjadi perayaan, sebaliknya, itu terasa seperti pemakaman," - Aktor Star Trek, William Shartner.

Context, JAKARTA - Overview Effect menjadi perbincangan akhir-akhir ini karena pernyataan aktor film Star Trek, William Shatner setelah pergi keluar angkasa. Menurutnya, apa yang dibayangkannya selama ini salah, melihat bumi dari luar angkasa malah menimbulkan perasaan sedih.
"Setiap hari, kita dihadapkan dengan pengetahuan tentang penghancuran lebih lanjut bumi di tangan kita: kepunahan spesies hewan, flora dan fauna ... hal-hal yang membutuhkan waktu lima miliar tahun untuk berevolusi, dan tiba-tiba kita tidak akan pernah melihatnya lagi karena campur tangan umat manusia. Itu membuat saya ketakutan,” tulis Shatner dalam bukunya yang berjudul Boldly Go seperti dikutip Science Alert.
“Perjalanan saya ke luar angkasa seharusnya menjadi perayaan, sebaliknya, itu terasa seperti pemakaman," lanjutnya.
Semenjak itu, apa yang diungkapkan oleh Shatner tentang perjalanan luar angkasanya menjadi perbincangan banyak orang. Hal ini lah yang disebut sebagai Overview Effect.
Overview Effect
Istilah Overview Effect sendiri diciptakan oleh seorang penulis bernama Frank White pada 1987 dalam bukunya The Overview Effect — Space Exploration and Human Evolution.
Shatner tentu bukan lah orang pertama yang mengalami Overview Effect. Orang-orang yang pergi keluar angkasa sebelumnya, atau pun para astronot juga pasti pernah mengalami hal ini. Contohnya, seperti yang dialami oleh salah satu astronot Apollo 8 Jim Lovell.
“Kesendirian yang luas di sini di bulan sangat menginspirasi, dan itu membuat Anda menyadari apa yang anda miliki di bumi. Bumi dari sini adalah oasis besar bagi ruang angkasa yang sangat luas.” kata Lovell dikutip dari geographyrealm.com.
Hal yang sama juga pernah dirasakan oleh orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan, Neil Armstrong. “Tiba-tiba saya tersadar bahwa kacang kecil itu, cantik dan biru, adalah bumi. Saya mengacungkan ibu jari saya dan menutup satu mata, dan ibu jari saya menghapus planet bumi. Saya tidak merasa seperti raksasa. Saya merasa sangat, sangat kecil.” katanya.
Overview Effect ini telah dirasakan oleh banyak astronot. Sebagian besar, efeknya baru dirasakan saat mereka melihat kecilnya bumi dari luar angkasa. Dilansir Time, Overview Effect sendiri merupakan perubahan kesadaran ketika kita melihat bumi dari atas. Dengan kecilnya bumi, kita tidak akan melihat perbatasan yang memisahkan negara, ras, agama, mau pun ekonomi.
Pada saat ini, para astronot biasanya akan menganggap bumi sebagai “bola kehidupan yang kecil dan rapuh”. Pasalnya, jika dibandingkan dengan alam semesta yang sangat luas, bumi akan terasa sangat kecil, begitu pun umat manusia yang hidup di dalamnya.
Pergi ke luar angkasa memang bisa membuat umat manusia merasakan kekaguman bumi dan kehidupan di dalamnya. Hal tersebut akan menyentuh sisi emosional seseorang. Namun, bukan berarti overview effect ini hanya bisa dirasakan oleh astronot atau pun orang lainnya yang pernah keluar angkasa saja.
Overview effect juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang belum pernah meninggalkan luar angkasa. Caranya mudah, coba lah untuk pergi ke suatu tempat di bumi, misalnya seperti lautan yang luas, pegunungan, atau pun tempat keajaiban alam seperti Grand Canyon di Amerika Serikat, Puncak Everest, atau Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, coba renungkan dan perhatikan pemandangan sekitar. Dari cara ini, kita akan merasakan sentuhan emosional dan perasaan kagum atas apa yang ada di bumi, seperti keindahan dan kekayaan alamnya, serta makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya.
RELATED ARTICLES
Suka Bikin Astronot Sedih, Apa itu Overview Effect?
Perjalanan saya ke luar angkasa seharusnya menjadi perayaan, sebaliknya, itu terasa seperti pemakaman," - Aktor Star Trek, William Shartner.

Context, JAKARTA - Overview Effect menjadi perbincangan akhir-akhir ini karena pernyataan aktor film Star Trek, William Shatner setelah pergi keluar angkasa. Menurutnya, apa yang dibayangkannya selama ini salah, melihat bumi dari luar angkasa malah menimbulkan perasaan sedih.
"Setiap hari, kita dihadapkan dengan pengetahuan tentang penghancuran lebih lanjut bumi di tangan kita: kepunahan spesies hewan, flora dan fauna ... hal-hal yang membutuhkan waktu lima miliar tahun untuk berevolusi, dan tiba-tiba kita tidak akan pernah melihatnya lagi karena campur tangan umat manusia. Itu membuat saya ketakutan,” tulis Shatner dalam bukunya yang berjudul Boldly Go seperti dikutip Science Alert.
“Perjalanan saya ke luar angkasa seharusnya menjadi perayaan, sebaliknya, itu terasa seperti pemakaman," lanjutnya.
Semenjak itu, apa yang diungkapkan oleh Shatner tentang perjalanan luar angkasanya menjadi perbincangan banyak orang. Hal ini lah yang disebut sebagai Overview Effect.
Overview Effect
Istilah Overview Effect sendiri diciptakan oleh seorang penulis bernama Frank White pada 1987 dalam bukunya The Overview Effect — Space Exploration and Human Evolution.
Shatner tentu bukan lah orang pertama yang mengalami Overview Effect. Orang-orang yang pergi keluar angkasa sebelumnya, atau pun para astronot juga pasti pernah mengalami hal ini. Contohnya, seperti yang dialami oleh salah satu astronot Apollo 8 Jim Lovell.
“Kesendirian yang luas di sini di bulan sangat menginspirasi, dan itu membuat Anda menyadari apa yang anda miliki di bumi. Bumi dari sini adalah oasis besar bagi ruang angkasa yang sangat luas.” kata Lovell dikutip dari geographyrealm.com.
Hal yang sama juga pernah dirasakan oleh orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan, Neil Armstrong. “Tiba-tiba saya tersadar bahwa kacang kecil itu, cantik dan biru, adalah bumi. Saya mengacungkan ibu jari saya dan menutup satu mata, dan ibu jari saya menghapus planet bumi. Saya tidak merasa seperti raksasa. Saya merasa sangat, sangat kecil.” katanya.
Overview Effect ini telah dirasakan oleh banyak astronot. Sebagian besar, efeknya baru dirasakan saat mereka melihat kecilnya bumi dari luar angkasa. Dilansir Time, Overview Effect sendiri merupakan perubahan kesadaran ketika kita melihat bumi dari atas. Dengan kecilnya bumi, kita tidak akan melihat perbatasan yang memisahkan negara, ras, agama, mau pun ekonomi.
Pada saat ini, para astronot biasanya akan menganggap bumi sebagai “bola kehidupan yang kecil dan rapuh”. Pasalnya, jika dibandingkan dengan alam semesta yang sangat luas, bumi akan terasa sangat kecil, begitu pun umat manusia yang hidup di dalamnya.
Pergi ke luar angkasa memang bisa membuat umat manusia merasakan kekaguman bumi dan kehidupan di dalamnya. Hal tersebut akan menyentuh sisi emosional seseorang. Namun, bukan berarti overview effect ini hanya bisa dirasakan oleh astronot atau pun orang lainnya yang pernah keluar angkasa saja.
Overview effect juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang belum pernah meninggalkan luar angkasa. Caranya mudah, coba lah untuk pergi ke suatu tempat di bumi, misalnya seperti lautan yang luas, pegunungan, atau pun tempat keajaiban alam seperti Grand Canyon di Amerika Serikat, Puncak Everest, atau Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, coba renungkan dan perhatikan pemandangan sekitar. Dari cara ini, kita akan merasakan sentuhan emosional dan perasaan kagum atas apa yang ada di bumi, seperti keindahan dan kekayaan alamnya, serta makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya.
POPULAR
RELATED ARTICLES