Share

Home Stories

Stories 28 September 2022

Profil dan Kekayaan Mohammed bin Salman, PM Baru Saudi

Mohammed bin Salman baru saja diangkat sebagai Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi yang baru.

Ilustrasi Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Mohammed bin Salman baru saja diangkat sebagai Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi yang baru. Hal ini menjadikan Putra Mahkota Arab Saudi tersebut sebagai salah satu perdana menteri terkaya di dunia.

Mohammed bin Salman atau yang biasa disingkat sebagai MBS ini lahir pada 31 Agustus 1985. Ia merupakan putra dari Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan istri ketiganya, Fahdah binti Falah.

Dilansir Britannica, putra mahkota Saudi ini memang sudah tertarik pada pemerintahan sejak masa mudanya. Ia selalu mempelajari bagaimana caranya menjalin komunikasi dengan berbagai pejabat tinggi. 

Setelah lulus dengan gelar sarjana hukum dari Universitas King Saud di Riyadh pada 2007, MBS mulai mendirikan beberapa perusahaan dan organisasi nirlaba. Tujuannya, untuk mempromosikan kewirausahaan di kerajaan. 

Kemudian pada 2009, ia sempat menjadi penasihat resmi ayahnya, yang saat itu masih menjadi Gubernur Riyadh. Lalu pada saat Salman diangkat menjadi Raja pada 2015 setelah Raja Abdullah meninggal, MBS pun ditunjuk sebagai menteri pertahanan. 

Sejak MBS menjadi menteri pertahanan, Arab Saudi kerap membuat langkah-langkah yang berani. Salah satunya, seperti intervensi militer pada perang saudara yang terjadi di Yaman.

Kemudian, ia juga diberikan jabatan dalam Perusahaan Minyak Negara Aramco dan diangkat sebagai Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Pada saat ini, ia juga telah membuat keputusan yang berani, yaitu dengan membuka Aramco untuk penawaran umum perdana (IPO). Ia juga mencoba untuk menarik berbagai investasi asing bagi industri di luar sektor energi. Tetapi menurut beberapa pihak, kebijakan-kebijakannya tersebut terlalu ambisius.


Diangkat Jadi Putra Mahkota

Pada 2017, MBS diangkat sebagai Putra Mahkota, dan menjadi lebih berkuasa dan bebas untuk menjalankan kebijakan-kebijakannya yang berani. Hal itu terbukti ketika beberapa hari setelahnya, ia langsung mempelopori blokade multinegara terhadap Qatar, akibat sikap bersahabatnya dengan musuh bebuyutan Arab Saudi, yaitu Iran.

Kemudian, pada saat MBS menjadi putra mahkota, terjadi juga peristiwa ‘gerakan antikorupsi’ dengan menahan lusinan pangeran Saudi, pejabat senior, dan pemimpin bisnis. Anehnya, yang ditangkap adalah beberapa orang terkaya dan paling berkuasa di negara tersebut. Para pengamat menduga peristiwa tersebut adalah cara MBS untuk memuluskan jalannya untuk mengamankan kekuasaan di tangannya. 

MBS juga pernah membuat kebijakan yang terbilang kontroversial di Arab Saudi, seperti mencabut larangan bioskop, mengizinkan perempuan menghadiri acara olahraga, mencabut kewajiban perempuan untuk mengenakan jubah hitam panjang (abayah) di depan umum, serta mengizinkan perempuan untuk membuat SIM, bekerja, sekolah, dan beraktivitas tanpa pendampingan.


Kekayaan Mohammed bin Salman

Saat ini, harta kekayaan bersih yang dimiliki oleh Mohammed bin Salman adalah US$18 miliar atau sekitar Rp274 triliun, menjadikannya di antara 10 orang terkaya di Arab Saudi, dan salah satu Perdana Menteri terkaya di dunia. Dilansir finty.com, Kekayaan yang dimiliki MBS itu sebagian besar berasal dari harta kekayaan kerajaan sebesar US$2 triliun atau sekitar Rp30.483 triliun. 

Dari kekayaannya tersebut, ia memiliki beberapa aset yang terbilang mewah, seperti kastil Louis XIV seharga Rp4 triliun, kapal pesiar mewah seharga Rp6 triliun, dan juga lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci seharga Rp6,4 triliun yang ia dapatkan dari Rumah Lelang Christie’s.

Kemudian pada tahun lalu, Mohammed bin Salman telah resmi 100 persen mengakuisisi klub sepak bola Newcastle melalui Public Investment Fund (PIF) yang dipimpinnya. Dilansir Tempo, total nilai akuisisinya tersebut sekitar Rp5,8 triliun.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Home Stories

Stories 28 September 2022

Profil dan Kekayaan Mohammed bin Salman, PM Baru Saudi

Mohammed bin Salman baru saja diangkat sebagai Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi yang baru.

Ilustrasi Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Mohammed bin Salman baru saja diangkat sebagai Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi yang baru. Hal ini menjadikan Putra Mahkota Arab Saudi tersebut sebagai salah satu perdana menteri terkaya di dunia.

Mohammed bin Salman atau yang biasa disingkat sebagai MBS ini lahir pada 31 Agustus 1985. Ia merupakan putra dari Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan istri ketiganya, Fahdah binti Falah.

Dilansir Britannica, putra mahkota Saudi ini memang sudah tertarik pada pemerintahan sejak masa mudanya. Ia selalu mempelajari bagaimana caranya menjalin komunikasi dengan berbagai pejabat tinggi. 

Setelah lulus dengan gelar sarjana hukum dari Universitas King Saud di Riyadh pada 2007, MBS mulai mendirikan beberapa perusahaan dan organisasi nirlaba. Tujuannya, untuk mempromosikan kewirausahaan di kerajaan. 

Kemudian pada 2009, ia sempat menjadi penasihat resmi ayahnya, yang saat itu masih menjadi Gubernur Riyadh. Lalu pada saat Salman diangkat menjadi Raja pada 2015 setelah Raja Abdullah meninggal, MBS pun ditunjuk sebagai menteri pertahanan. 

Sejak MBS menjadi menteri pertahanan, Arab Saudi kerap membuat langkah-langkah yang berani. Salah satunya, seperti intervensi militer pada perang saudara yang terjadi di Yaman.

Kemudian, ia juga diberikan jabatan dalam Perusahaan Minyak Negara Aramco dan diangkat sebagai Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Pada saat ini, ia juga telah membuat keputusan yang berani, yaitu dengan membuka Aramco untuk penawaran umum perdana (IPO). Ia juga mencoba untuk menarik berbagai investasi asing bagi industri di luar sektor energi. Tetapi menurut beberapa pihak, kebijakan-kebijakannya tersebut terlalu ambisius.


Diangkat Jadi Putra Mahkota

Pada 2017, MBS diangkat sebagai Putra Mahkota, dan menjadi lebih berkuasa dan bebas untuk menjalankan kebijakan-kebijakannya yang berani. Hal itu terbukti ketika beberapa hari setelahnya, ia langsung mempelopori blokade multinegara terhadap Qatar, akibat sikap bersahabatnya dengan musuh bebuyutan Arab Saudi, yaitu Iran.

Kemudian, pada saat MBS menjadi putra mahkota, terjadi juga peristiwa ‘gerakan antikorupsi’ dengan menahan lusinan pangeran Saudi, pejabat senior, dan pemimpin bisnis. Anehnya, yang ditangkap adalah beberapa orang terkaya dan paling berkuasa di negara tersebut. Para pengamat menduga peristiwa tersebut adalah cara MBS untuk memuluskan jalannya untuk mengamankan kekuasaan di tangannya. 

MBS juga pernah membuat kebijakan yang terbilang kontroversial di Arab Saudi, seperti mencabut larangan bioskop, mengizinkan perempuan menghadiri acara olahraga, mencabut kewajiban perempuan untuk mengenakan jubah hitam panjang (abayah) di depan umum, serta mengizinkan perempuan untuk membuat SIM, bekerja, sekolah, dan beraktivitas tanpa pendampingan.


Kekayaan Mohammed bin Salman

Saat ini, harta kekayaan bersih yang dimiliki oleh Mohammed bin Salman adalah US$18 miliar atau sekitar Rp274 triliun, menjadikannya di antara 10 orang terkaya di Arab Saudi, dan salah satu Perdana Menteri terkaya di dunia. Dilansir finty.com, Kekayaan yang dimiliki MBS itu sebagian besar berasal dari harta kekayaan kerajaan sebesar US$2 triliun atau sekitar Rp30.483 triliun. 

Dari kekayaannya tersebut, ia memiliki beberapa aset yang terbilang mewah, seperti kastil Louis XIV seharga Rp4 triliun, kapal pesiar mewah seharga Rp6 triliun, dan juga lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci seharga Rp6,4 triliun yang ia dapatkan dari Rumah Lelang Christie’s.

Kemudian pada tahun lalu, Mohammed bin Salman telah resmi 100 persen mengakuisisi klub sepak bola Newcastle melalui Public Investment Fund (PIF) yang dipimpinnya. Dilansir Tempo, total nilai akuisisinya tersebut sekitar Rp5,8 triliun.



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Teknologi AI China Tetap Maju Meski Ada Embargo Cip AS

Perusahaan teknologi China terus mengembangkan AI generatif yang canggih bahkan bisa mengalahkan AS meskipun mendapat embargo cip untuk semikonduktor

Context.id . 03 February 2025

Rumah Sakit Swasta Terbaik di Asia 2025: Panduan untuk Perawatan Kesehatan

Biaya murah tapi menggunakan teknologi mutakhir membuat rumah sakit di Asia jadi pilihan untuk pasien global berobat

Context.id . 03 February 2025

Elon Musk Kehilangan Rp178 Triliun di Awal 2025, Apa Penyebabnya?

Penurunan kekayaan Musk karena turunnya harga saham Tesla yang menjadi sumber utama pendapatannya

Context.id . 03 February 2025

Memanfaatkan Teknologi AI untuk Konservasi Satwa Liar Terancam Punah

Penggunaan teknologi AI dapat mengurangi pengaruh manusia terhadap perilaku satwa liar ataupun ekosistem mereka.

Context.id . 03 February 2025