Stories - 09 September 2022

Bocornya Operasi London Bridge Ratu Elizabeth ke Publik

Setelah kematian Ratu Elizabeth II, akan ada sejumlah protokol yang harus dipatuhi, bernama Operation London Bridge. Berikut ini isinya!


Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (8/9/2022) pukul 12.32 waktu setempat atau 18.32 WIB. - Bloomberg -

Context.id, JAKARTA - Saat ini, dunia sedang berduka karena berita kematian perempuan nomor satu di Britania Raya, Ratu Elizabeth II. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 96 tahun, pada Kamis (8/9/2022) pukul 12.32 waktu setempat atau 18.32 WIB.

Tapi siapa sangka, ternyata prosedur pengumuman kematian dan pemakamannya sudah dipikirkan, bahkan dari awal ia menjabat sebagai ratu. Nama prosedur itu adalah “Operation London Bridge”.

Menariknya, dokumen yang membahas mengenai operasi kematian ini pernah bocor ke publik pada 2021 lalu.

Berdasarkan laporan “Operation London Bridge” yang bocor, pemerintah Inggris telah bersiap untuk hal-hal yang akan terjadi setelah kematian Ratu Elizabeth II hingga 10 hari setelahnya.

Dilansir dari Politico, media yang mendapatkan salinan laporan tersebut, saat peristiwa itu terjadi, perdana menteri, sekretaris kabinet, sejumlah menteri, serta pejabat paling senior akan diberitahukan pertama kali mengenai berita ini.

Adapun khusus perdana menteri, berita akan diberitahukan oleh sekretaris pribadi ratu, yang juga akan memberitahukan Kantor Dewan Penasihat. Pasalnya, perdana menteri akan menjadi perwakilan pemerintah pertama yang membuat pernyataan mengenai hal apapun terkait kematian sang ratu.

Lalu para menteri dan pegawai negeri senior juga akan menerima email dari sekretaris kabinet, yang berbunyi “rekan-rekan yang terhormat, dengan sedih saya menulis untuk memberitahu Anda tentang kematian Yang Mulia Ratu”.

Setelah menerima email ini, bendera di Whitehall (salah satu jalanan utama di London) akan diturunkan menjadi setengah tiang. Selain itu, situs web keluarga kerajaan “Royal UK” dan situs pemerintah Inggris “GOV UK” juga langsung menampilkan spanduk hitam di bagian atas.

Lebih lanjut, semua halaman sosial media departemen pemerintah akan menampilkan spanduk hitam dan mengubah gambar profil mereka menjadi lambang departemen mereka. Konten yang mendesak dan retweet yang eksplisit juga dilarang untuk dipublikasikan, kecuali disetujui oleh kepala komunikasi pusat.


Hari Setelah Kematian Ratu Elizabeth II

Secara internal, hari kematian ratu akan disebut sebagai Day-H dan setiap hari berikutnya akan disebut “D+1”, “D+2”, dan seterusnya hingga “D+10” yakni saat pemakaman.

Pada H+1, tokoh-tokoh senior pemerintah baru akan mengumumkan bahwa Raja Charles sebagai penguasa baru. Proklamasi kemudian akan dibacakan di St. James’s Palace dan Royal Exchange di London, yang dengan hal itu Pangeran Charles dinobatkan menjadi raja.

Kemudian pada H+2, seharusnya peti ratu akan kembali ke Istana Buckingham. Namun, karena Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Balmoral, Skotlandia, maka akan dilakukannya operasi unicorn, sebuah sandi untuk rencana yang dilakukan di Skotlandia.

Dilansir dari Guardian, operasi unicorn adalah cara di mana peti mati Ratu Elizabeth II dibawa dan diterbangkan dari Skotlandia ke London. Operasi ini akan memakan waktu sekitar 4 hari, dimulai dari H+2 hingga paling lambat untuk sampai di London pada H+5, karena akan ada prosesi upacara besar di London.

Selagi pegawai pemerintahan mengurus prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II, Raja Charles akan berkunjung ke setiap negara bagian Inggris untuk menerima mosi belasungkawa dari masing-masing parlemen di negara bagian.

Lalu pada H+6 hingga H+9, ratu akan disemayamkan di Istana Westminster, London. Masyarakat pun dapat melayat ke Westminster dengan membeli tiket.

Kemudian pada H+10, akan dilakukan pemakaman kenegaraan, yang akan diperingati sebagai hari berkabung nasional di Westminster Abbey. Nanti akan ada keheningan dua menit di seluruh penjuru Britania Raya.

Selain di London, prosesi pemakaman juga akan berlangsung di Kastil Windsor, dimana ratu akan dimakamkan di Kapel Memorial Raja George VI di kastil tersebut.


Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

Apa Itu Bursa Karbon Indonesia?

Indonesia meluncurkan bursa karbon yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak krisis iklim

Noviarizal Fernandez | 27-09-2023

Tok! Pemerintah Segera Batasi Social Commerce

Pemerintah benar-benar menunjukkan keseriusan mengatur social commerce yang menjadi ajang jual beli produk impor dan menggerus UMKM

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Fintech Terus Sasar Pendanaan UMKM

Perusahaan teknologi finansial terus menyasar pembiayaan bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah.

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023

Minat Tinggi Warga Ikut Uji Coba Kereta Cepat

Tiket untuk ikut uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sudah ludes. Padahal, tiket gratis untuk uji coba tahap dua baru dibuka kemarin ...

Noviarizal Fernandez | 25-09-2023