Share

Home Stories

Stories 06 September 2022

Jokowi Sambut Presiden Filipina, Ini yang Dibahas

Pada hari Senin (5/9/2022) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Presiden Joko Widodo didampingi Iriana Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. didampingi Louise Araneta Marcos. -Antara-

Context, JAKARTA - Pada hari Senin (5/9/2022) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. 

Kunjungan Ferdinand Marcos ke Indonesia ini adalah lawatan pertamanya ke luar negeri setelah terpilih dan dilantik menjadi Presiden Filipina pada Juni 2022 lalu. Dilansir dari laman setkab.go.id, Indonesia dipilih karena didasari kedekatan secara geografis, budaya, dan etnis.

“Saya memilih Indonesia, Jakarta, menjadi kunjungan kepresidenan pertama saya karena berbagai alasan. Salah satunya adalah bahwa kita dekat dalam hal, tidak hanya dalam hal lokasi geografis tetapi kita dekat dalam hal budaya, kita dekat dalam hal etnis. Saya pikir itu akan menjadi kemitraan yang kuat yang akan kita lakukan, seiring secara perlahan kita keluar dari ekonomi pandemi,” ujar Presiden Marcos Jr. 

Dalam kunjungannya tersebut, Marcos membawa sejumlah menteri dan jajaran lainnya, seperti Speaker of the House of Representatives Ferdinand Martin G. Romualdez, Member of Congress Ferdinand Alexander Araneta Marcos, dan Secretary of Foreign Affairs Enrique A. Manalo.

Kemudian hadir juga Secretary of Finance Benjamin E. Diokno, Secretary of Trade and Industry Alfredo E. Pascual, Officer in Charge of Department of National Defense Jose Faustino Jr., Assistant Secretary of Department of National Defense Neal Imperial, dan CDA of the Philippine Embassy in Jakarta Bryan Dexter Lao.


Kerja Sama antar Dua Negara

Melansir Bisnis, dalam pertemuan dua pemimpin negara tersebut, ada lima kerja sama yang dibahas. Pertama, pengembangan potensi perdagangan dan konektivitas di wilayah perbatasan. Jokowi juga mengusulkan untuk merevitalisasi jalur kapal Roro Bitung-Davao, dan dibukanya jalur udara antara Manado-Davao.

Kedua, Peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Pasalnya, saat ini beberapa BUMN Indonesia sudah berkontribusi pada pembangunan di Filipina. Kemudian yang ketiga, yaitu penguatan kerja sama perbatasan. Dua negara sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan, yaitu border patrol agreement dan revised border crossing agreement.

Keempat, kerja sama yang dibahas adalah bidang pertahanan dan keamanan, terutama di wilayah perairan perbatasan. Selain itu, Jokowi juga menyambut baik ditandatanganinya agreement on cooperatives activities in the field of defense and security. 

"Saya senang Indonesia dan Filipina telah memperbarui trilateral cooperative arrangement [TCA] antara Indonesia Filipina dan Malaysia Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan," kata Jokowi.

Kelima, yang dibahas adalah kerja sama kawasan, yaitu mengokohkan sentralitas dan kesatuan ASEAN. Jokowi meminta agar Filipina, bersama Indonesia dan negara ASEAN lainnya dapat mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkuat sentralitas ASEAN. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 06 September 2022

Jokowi Sambut Presiden Filipina, Ini yang Dibahas

Pada hari Senin (5/9/2022) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Presiden Joko Widodo didampingi Iriana Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. didampingi Louise Araneta Marcos. -Antara-

Context, JAKARTA - Pada hari Senin (5/9/2022) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. 

Kunjungan Ferdinand Marcos ke Indonesia ini adalah lawatan pertamanya ke luar negeri setelah terpilih dan dilantik menjadi Presiden Filipina pada Juni 2022 lalu. Dilansir dari laman setkab.go.id, Indonesia dipilih karena didasari kedekatan secara geografis, budaya, dan etnis.

“Saya memilih Indonesia, Jakarta, menjadi kunjungan kepresidenan pertama saya karena berbagai alasan. Salah satunya adalah bahwa kita dekat dalam hal, tidak hanya dalam hal lokasi geografis tetapi kita dekat dalam hal budaya, kita dekat dalam hal etnis. Saya pikir itu akan menjadi kemitraan yang kuat yang akan kita lakukan, seiring secara perlahan kita keluar dari ekonomi pandemi,” ujar Presiden Marcos Jr. 

Dalam kunjungannya tersebut, Marcos membawa sejumlah menteri dan jajaran lainnya, seperti Speaker of the House of Representatives Ferdinand Martin G. Romualdez, Member of Congress Ferdinand Alexander Araneta Marcos, dan Secretary of Foreign Affairs Enrique A. Manalo.

Kemudian hadir juga Secretary of Finance Benjamin E. Diokno, Secretary of Trade and Industry Alfredo E. Pascual, Officer in Charge of Department of National Defense Jose Faustino Jr., Assistant Secretary of Department of National Defense Neal Imperial, dan CDA of the Philippine Embassy in Jakarta Bryan Dexter Lao.


Kerja Sama antar Dua Negara

Melansir Bisnis, dalam pertemuan dua pemimpin negara tersebut, ada lima kerja sama yang dibahas. Pertama, pengembangan potensi perdagangan dan konektivitas di wilayah perbatasan. Jokowi juga mengusulkan untuk merevitalisasi jalur kapal Roro Bitung-Davao, dan dibukanya jalur udara antara Manado-Davao.

Kedua, Peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Pasalnya, saat ini beberapa BUMN Indonesia sudah berkontribusi pada pembangunan di Filipina. Kemudian yang ketiga, yaitu penguatan kerja sama perbatasan. Dua negara sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan, yaitu border patrol agreement dan revised border crossing agreement.

Keempat, kerja sama yang dibahas adalah bidang pertahanan dan keamanan, terutama di wilayah perairan perbatasan. Selain itu, Jokowi juga menyambut baik ditandatanganinya agreement on cooperatives activities in the field of defense and security. 

"Saya senang Indonesia dan Filipina telah memperbarui trilateral cooperative arrangement [TCA] antara Indonesia Filipina dan Malaysia Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan," kata Jokowi.

Kelima, yang dibahas adalah kerja sama kawasan, yaitu mengokohkan sentralitas dan kesatuan ASEAN. Jokowi meminta agar Filipina, bersama Indonesia dan negara ASEAN lainnya dapat mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkuat sentralitas ASEAN. 



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Negosiasi RI-AS Mandek Tapi Vietnam Berhasil, Kok Bisa?

Menilai paket negosiasi yang ditawarkan Vietnam kepada AS secara signifikan mengurangi defisit neraca perdagangan AS

Renita Sukma . 11 July 2025

Ditekan Tarif Trump, Indonesia Bisa Perluas Pasar Tekstil ke Eropa

Di tengah tekanan tarif Trump 32%, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar ke Uni Eropa

Renita Sukma . 11 July 2025

Tarif Jadi Senjata Trump Jegal China di Panggung Global

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk menghambat China dalam rantai pasok global

Renita Sukma . 11 July 2025

Ancaman Tarif Trump untuk 14 Negara, Indonesia Kena!

Negara-negara ini akan menghadapi tarif baru jika gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu yang ditentukan

Noviarizal Fernandez . 10 July 2025