Share

Home Stories

Stories 24 Agustus 2022

Data Pengguna TikTok Bisa Dicuri Lewat Keyboard

Aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya, benarkah?

Ilustrasi aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Baru-baru ini beredar isu bahwa aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya.

Menurut peneliti keamanan Felix Krause dilansir dari ABC, Tiktok dipercaya menggunakan kode pemrograman Java Script bernama keylogger yang memungkinkan perusahaan untuk memantau semua penekanan tombol, setiap ketukan di layar, hingga input teks termasuk kata sandi dan informasi kartu kredit.

“Masalahnya adalah (dengan adanya keylogger) mereka memiliki infrastruktur dan sistem yang siap untuk melacak semua penekanan tombol ini. Itu sendiri merupakan masalah besar,” ujar Felix.

Diketahui, informasi ini diketahui setelah Felix Krause meneliti aplikasi Tiktok selama beberapa tahun menggunakan alat keamanan InAppsBrowser.com. Adapun alat tersebut dapat mendeteksi hal apa saja yang dilacak dari aplikasi yang dibuka di browser tersebut. 

Faktanya, tidak hanya Tiktok yang diduga melakukan pelanggaran keamanan. Namun, aplikasi medsos Instagram juga sama.  Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa aplikasi Instagram memiliki kemampuan untuk mengamati ketukan telepon dan klik pada gambar.


 

Bantahan Tiktok

Setelah hal ini cukup ramai menjadi bahan perbincangan, Tiktok justru mengonfirmasi keberadaan keylogger tersebut. Namun, Tiktok juga menyatakan bahwa mereka tidak mengumpulkan data pengguna dari kode tersebut.

Sebaliknya, kode ini hanya digunakan untuk pemecahan masalah dan pemantauan kinerja program. “Kami tidak mengumpulkan keystroke atau input teks melalui kode ini, kode ini hanya digunakan untuk debugging, pemecahan masalah, dan pemantauan kinerja,” ujar juru bicara Tiktok.

Lebih lanjut, Tiktok juga menyatakan bahwa kode tersebut adalah bagian dari peralatan untuk pengembangan perangkat lunak pihak ketiga serta seperangkat alat yang digunakan untuk membangun dan memelihara aplikasi. Tiktok mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut seringkali menyertakan fitur yang tidak digunakan Tiktok.

Namun menurut sang peneliti, Felix Krause, penggunaan keylogger ini tidak seharusnya ada di versi final aplikasi yang telah digunakan jutaan orang. Maka dari itu, ia menyatakan bahwa ini bukanlah hal yang tidak sengaja.

“Itu bukan sesuatu yang terjadi secara tidak sengaja, terutama di perusahaan sebesar ini,” ujar Felix.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi

Stories 24 Agustus 2022

Data Pengguna TikTok Bisa Dicuri Lewat Keyboard

Aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya, benarkah?

Ilustrasi aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya. - Puspa Larasati -

Context.id, JAKARTA - Baru-baru ini beredar isu bahwa aplikasi media sosial Tiktok dapat melacak tulisan yang diketik penggunanya.

Menurut peneliti keamanan Felix Krause dilansir dari ABC, Tiktok dipercaya menggunakan kode pemrograman Java Script bernama keylogger yang memungkinkan perusahaan untuk memantau semua penekanan tombol, setiap ketukan di layar, hingga input teks termasuk kata sandi dan informasi kartu kredit.

“Masalahnya adalah (dengan adanya keylogger) mereka memiliki infrastruktur dan sistem yang siap untuk melacak semua penekanan tombol ini. Itu sendiri merupakan masalah besar,” ujar Felix.

Diketahui, informasi ini diketahui setelah Felix Krause meneliti aplikasi Tiktok selama beberapa tahun menggunakan alat keamanan InAppsBrowser.com. Adapun alat tersebut dapat mendeteksi hal apa saja yang dilacak dari aplikasi yang dibuka di browser tersebut. 

Faktanya, tidak hanya Tiktok yang diduga melakukan pelanggaran keamanan. Namun, aplikasi medsos Instagram juga sama.  Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa aplikasi Instagram memiliki kemampuan untuk mengamati ketukan telepon dan klik pada gambar.


 

Bantahan Tiktok

Setelah hal ini cukup ramai menjadi bahan perbincangan, Tiktok justru mengonfirmasi keberadaan keylogger tersebut. Namun, Tiktok juga menyatakan bahwa mereka tidak mengumpulkan data pengguna dari kode tersebut.

Sebaliknya, kode ini hanya digunakan untuk pemecahan masalah dan pemantauan kinerja program. “Kami tidak mengumpulkan keystroke atau input teks melalui kode ini, kode ini hanya digunakan untuk debugging, pemecahan masalah, dan pemantauan kinerja,” ujar juru bicara Tiktok.

Lebih lanjut, Tiktok juga menyatakan bahwa kode tersebut adalah bagian dari peralatan untuk pengembangan perangkat lunak pihak ketiga serta seperangkat alat yang digunakan untuk membangun dan memelihara aplikasi. Tiktok mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut seringkali menyertakan fitur yang tidak digunakan Tiktok.

Namun menurut sang peneliti, Felix Krause, penggunaan keylogger ini tidak seharusnya ada di versi final aplikasi yang telah digunakan jutaan orang. Maka dari itu, ia menyatakan bahwa ini bukanlah hal yang tidak sengaja.

“Itu bukan sesuatu yang terjadi secara tidak sengaja, terutama di perusahaan sebesar ini,” ujar Felix.



Penulis : Crysania Suhartanto

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Paus dari Chicago, Leo XIV dan Langkah Baru Gereja Katolik

Dikenal cukup moderat tapi tetap memegang teguh doktrin gereja

Context.id . 09 May 2025

Diplomasi Olahraga RI-Inggris: Sumbangsih BritCham untuk Anak Indonesia

Program GKSC diharapkan dapat menjadi langkah awal perubahan positif anak-anak dalam hidup mereka.

Helen Angelia . 08 May 2025

Bobby Kertanegara Dapat Hadiah Spesial dari Pendiri Microsoft

Dari boneka paus untuk kucing presiden, hingga keris untuk sang filantropis. Momen yang memperlihatkan diplomasi tak selalu kaku.

Noviarizal Fernandez . 07 May 2025

Siap-siap, Sampah Antariksa Era Soviet Pulang Kampung ke Bumi

Diluncurkan Uni Soviet pada 1972, sayangnya wahana ini gagal menuju Venus karena roket pengangkutnya gagal total

Noviarizal Fernandez . 06 May 2025