Stories - 12 August 2022

Inilah Cara Pemerintah Indonesia Atasi Inflasi

Meskipun sudah melandai, inflasi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) masih mengancam perekonomian Indonesia.


Ilustrasi dunia yang terancam inflasi. - Puspa Larasati -

Context, JAKARTA - Meskipun sudah melandai, inflasi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) masih mengancam perekonomian Indonesia. Jika inflasi ini menular, pemerintah sudah punya beberapa cara untuk mengatasi inflasi di dalam negeri. 

Setelah inflasi AS menyentuh angka 8,6 persen year-on-year (yoy) pada Mei 2022 lalu, inflasi yang terjadi di AS tersebut digadang-gadang akan menjadi inflasi tertinggi yang terjadi di negara adidaya tersebut sejak 1981. Sebab, ini adalah tingkat kenaikan yang paling cepat dalam empat dekade terakhir.

Pada Mei lalu, inflasi di AS telah menyebabkan beberapa harga naik. Contohnya, seperti harga bensin yang melonjak 4,1 persen, biaya makanan yang naik 1,2 persen, dan tarif listrik serta beberapa sumber energi lainnya naik hingga 3,9 persen.


Apa yang Menyebabkan AS Inflasi?

Jika melansir pada New York Times, ada beberapa penyebab utama inflasi di Amerika Serikat. Pertama, adanya permintaan yang kuat pada beberapa tahun terakhir dikarenakan rakyat AS yang semakin boros. 

Pada 2021, setiap keluarga di AS sebenarnya banyak yang menabung karena negara tersebut sedang dihantam pandemi. Apalagi, PHK terjadi dimana-mana, toko-toko hingga tempat hiburan pun juga tutup. 

Di tahun yang sama, pemerintah masih memberikan bantuan ekonomi pada setiap keluarga di AS. Ternyata, hal ini malah membuat mereka memiliki lebih banyak uang. Setelah pandemi membaik dan lockdown dilonggarkan, banyak masyarakat AS yang kembali mendapatkan pekerjaan dan bahkan dapat kenaikan gaji. 

Punya uang yang melimpah membuat banyak masyarakat di AS sana untuk berbelanja. Uang yang melimpah tersebut mereka habiskan untuk membeli makanan, mobil, barang-barang rumah, hingga untuk pergi liburan. 

Kemudian, sedikitnya ketersediaan barang di tengah melonjaknya permintaan. Ketika setiap keluarga di AS telah menabung banyak dan siap untuk menghabiskan uangnya untuk berbelanja, ternyata ketersediaan barang di AS tidak mencukupi banyaknya permintaan.

Hal ini disebabkan oleh banyak hal, seperti banyaknya pabrik yang tutup karena pandemi hingga terhambatnya pasokan komoditas global. Pendistribusian komoditas global yang terhambat ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu lockdown yang dilakukan China dan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Kemudian, karena permintaan lebih banyak dari ketersediaan barang, banyak perusahaan di Amerika Serikat berani untuk menaikkan harga produknya. 


Apa Dampaknya Buat Indonesia?

Inflasi AS sebelumnya sempat menyentuh 8,6 persen pada Mei 2022, naik menjadi 9,1 persen pada Juni 2022, dan akhirnya melandai kembali ke angka 8,5 persen pada Juli 2022 lalu. 

Melandainya angka inflasi AS ini disambut baik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Bagus, kita harapkan itu akan kontinyu ya sehingga itu juga akan membuat ekonomi AS recover dan juga seluruh dunia tidak akan terpengaruh," ujar Sri Mulyani dikutip dari Bisnis.

Meskipun begitu, perang yang masih berlangsung di Eropa Timur, ketegangan China-Taiwan, dan ketidakstabilan dunia lainnya telah membuat ketidakpastian terhadap perekonomian dunia. Jadinya, inflasi bisa saja kembali menyerang AS beberapa bulan ke depan. 

Kalau hal ini terjadi, maka Indonesia akan terkena beberapa dampaknya. Dilansir Tempo, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira menyebutkan bahwa salah satu sektor yang akan terdampak adalah industri manufaktur Indonesia. 

Hal ini disebabkan oleh akan berkurangnya prospek AS sebagai salah satu negara tujuan utama ekspor manufaktur Indonesia. Kemudian, transisi moneter yang lebih agresif akan membuat industri manufaktur menghadapi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengkhawatirkan inflasi di AS akan menular ke Indonesia. Jika itu terjadi, hal tersebut bisa membuat pemulihan ekonomi nasional terhambat. 


Adakah Rencana Pemerintah dalam Menghadapi Inflasi?

Jika amit-amit Indonesia ketularan inflasi dengan gejala akut seperti yang terjadi di AS, Indonesia sudah punya beberapa strategi untuk menghadapi masalah ini. 

Dalam menghadapi inflasi di sektor energi dan pangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan ada strategi 4K yang sudah disiapkan pemerintah. Strategi 4K tersebut antara lain menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. 

Selain strategi 4K ala Menko Airlangga, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah juga telah menyepakati lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan langkah pertama yang akan dilakukan adalah memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi.

Kedua, melakukan mitigasi dampak upside risks, seperti dampak normalisasi kebijakan likuiditas global dan peningkatan harga komoditas dunia terhadap daya beli masyarakat dan inflasi. Langkah ketiga, yaitu menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak dalam kisaran 3 hingga 5 persen.

Keempat, memperkuat komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi inflasi masyarakat. Kemudian yang kelima, memperkuat koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengendalikan inflasi.

Strategi-strategi tersebut telah disepakati pemerintah dan beberapa lembaga terkait dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) yang dipimpin oleh Menko Airlangga.


Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

MORE  STORIES

DJKI Gelar Klinik Kekayaan Intelektual di Seluruh Indonesia

Sejak 2022, MIC berhasil mendorong pertumbuhan KI di daerah-daerah melalui kerja sama DJKI dengan Kanwil Kemenkumham di seluruh Indonesia

Noviarizal Fernandez | 26-04-2024

Wajah Bisa Menggambarkan Status Kelas Sosial, Ini Penjelasannya

Wajah seseorang dapat menggambarkan kondisi kehidupannya

Context.id | 26-04-2024

Rusia Veto Usulan Amerika Mengenai Penempatan Nuklir di Ruang Angkasa

Rusia tidak ingin pelarangan senjata di luar angkasa hanya berlaku untuk nuklir, mereka ingin pelarangan semua senjata atau hulu ledak lainnya.

Context.id | 26-04-2024

Perpusnas Prancis Karantina Buku Terkontaminasi Racun Arsenik

Ratusan sampul buku telah diteliti dan diduga ada kandungan logam berat

Context.id | 26-04-2024