Share

Home Stories

Stories 29 Juni 2022

Kena Badai PHK Massal Startup, Pahamify Pamit

Salah satu startup edutech ternama di Indonesia, Pahamify menyatakan pamit pada Selasa (28/6/2022).

Unggahan gambar di akun Twitter Pahamify saat menyatakan pamit kepada para penggunanya pada Selasa (28/6/2022).

Context, JAKARTA - Salah satu startup edutech ternama di Indonesia, Pahamify menyatakan pamit pada Selasa (28/6/2022). Pernyataan ini dikeluarkan oleh Pahamify lewat semua akun media sosialnya.

“23 Juni 2022 lalu adalah saat-saat menegangkan untuk Pahamifren, dan juga untuk mipi. Namun, betapa senangnya mipi saat mengetahui Pahamifren kesayangan mipi banyak mendapat kabar bahagia. Walaupun beberapa masih ada yang harus terus berjuang. Dengan begitu, mipi rasa tugas mipi saat ini sudah selesai. Tidak banyak yang bisa sampaikan lagi selain ucapan terima kasih dan juga maaf atas segala kekurangan mipi untuk Pahamifren hingga tahun 2022 ini.”  tulis Pahamify di unggahan akun instagramnya.

Meski telah menyatakan pamit, para penggunanya yang masih berlangganan tetap bisa mengakses aplikasi Pahamify seperti biasa. 

“notes: Untuk yang sudah berlangganan, tenang aja aplikasi akan tetap beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pengguna akan diinfokan lebih lanjut, ya!” tulis Pahamify di utas Twitternya.


Sekilas Tentang Pahamify

Pahamify dirintis oleh dua orang warga negara Indonesia bernama Mohammad Ikhsan dan Syarif Rousyan Fikri. Awalnya, mereka hanya membuat konten edukasi mengenai sains dan teknologi lewat kanal YouTube. Dari YouTube, ambisinya membawa mereka untuk membuat sebuah perusahaan startup edutech PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) pada 2018.

Dalam perjalanannya, Pahamify menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para pelajar yang ingin mencari ilmu di luar sekolah. Bahkan, pada tahun 2020 Pahamify pernah dinobatkan oleh HolonIQ sebagai startup edutech paling inovatif di Asia Tenggara.

Sampai akhirnya, 23 Juni 2022 yang lalu menjadi kontribusi terakhir dari Pahamify untuk membantu para penggunanya yang ingin berjuang di SBMPTN 2022. 


Sempat Melakukan PHK Massal

Tahun 2022 menjadi tahun yang buruk bagi perusahaan startup di Indonesia. Alasannya, situasi ekonomi dunia membuat startup-startup tersebut terpaksa untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada banyak karyawannya. Ternyata, hal ini juga tidak bisa dihindari oleh Pahamify.

Menurut Syarif, keputusan PHK massal ini adalah sebagai bentuk adaptasi dari kondisi makro ekonomi. Ia juga mengatakan kalau keputusan ini didasari oleh evaluasi bisnis untuk visi jangka panjang. Syarif berharap jika hal ini akan berdampak baik untuk kegembiraan belajar bagi siswa di Indonesia.

“Jumlah karyawan yang terpengaruh lebih sedikit daripada yang dirumorkan. Kami juga mematuhi peraturan Indonesia dalam memenuhi hak dan kewajiban karyawan kami," ujar Syarif pada Senin (6/6/2022).



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi

Stories 29 Juni 2022

Kena Badai PHK Massal Startup, Pahamify Pamit

Salah satu startup edutech ternama di Indonesia, Pahamify menyatakan pamit pada Selasa (28/6/2022).

Unggahan gambar di akun Twitter Pahamify saat menyatakan pamit kepada para penggunanya pada Selasa (28/6/2022).

Context, JAKARTA - Salah satu startup edutech ternama di Indonesia, Pahamify menyatakan pamit pada Selasa (28/6/2022). Pernyataan ini dikeluarkan oleh Pahamify lewat semua akun media sosialnya.

“23 Juni 2022 lalu adalah saat-saat menegangkan untuk Pahamifren, dan juga untuk mipi. Namun, betapa senangnya mipi saat mengetahui Pahamifren kesayangan mipi banyak mendapat kabar bahagia. Walaupun beberapa masih ada yang harus terus berjuang. Dengan begitu, mipi rasa tugas mipi saat ini sudah selesai. Tidak banyak yang bisa sampaikan lagi selain ucapan terima kasih dan juga maaf atas segala kekurangan mipi untuk Pahamifren hingga tahun 2022 ini.”  tulis Pahamify di unggahan akun instagramnya.

Meski telah menyatakan pamit, para penggunanya yang masih berlangganan tetap bisa mengakses aplikasi Pahamify seperti biasa. 

“notes: Untuk yang sudah berlangganan, tenang aja aplikasi akan tetap beroperasi sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pengguna akan diinfokan lebih lanjut, ya!” tulis Pahamify di utas Twitternya.


Sekilas Tentang Pahamify

Pahamify dirintis oleh dua orang warga negara Indonesia bernama Mohammad Ikhsan dan Syarif Rousyan Fikri. Awalnya, mereka hanya membuat konten edukasi mengenai sains dan teknologi lewat kanal YouTube. Dari YouTube, ambisinya membawa mereka untuk membuat sebuah perusahaan startup edutech PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) pada 2018.

Dalam perjalanannya, Pahamify menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para pelajar yang ingin mencari ilmu di luar sekolah. Bahkan, pada tahun 2020 Pahamify pernah dinobatkan oleh HolonIQ sebagai startup edutech paling inovatif di Asia Tenggara.

Sampai akhirnya, 23 Juni 2022 yang lalu menjadi kontribusi terakhir dari Pahamify untuk membantu para penggunanya yang ingin berjuang di SBMPTN 2022. 


Sempat Melakukan PHK Massal

Tahun 2022 menjadi tahun yang buruk bagi perusahaan startup di Indonesia. Alasannya, situasi ekonomi dunia membuat startup-startup tersebut terpaksa untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada banyak karyawannya. Ternyata, hal ini juga tidak bisa dihindari oleh Pahamify.

Menurut Syarif, keputusan PHK massal ini adalah sebagai bentuk adaptasi dari kondisi makro ekonomi. Ia juga mengatakan kalau keputusan ini didasari oleh evaluasi bisnis untuk visi jangka panjang. Syarif berharap jika hal ini akan berdampak baik untuk kegembiraan belajar bagi siswa di Indonesia.

“Jumlah karyawan yang terpengaruh lebih sedikit daripada yang dirumorkan. Kami juga mematuhi peraturan Indonesia dalam memenuhi hak dan kewajiban karyawan kami," ujar Syarif pada Senin (6/6/2022).



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Putri Dewi


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025