Persib Mau IPO, Klub Bola Jadi Investasi?
Persib mau IPO dan itu berarti siapa pun termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil saham atau memiliki klub biru ini
Context.id, JAKARTA - Di tengah euforia konvoi kemenangan Persib Bandung di Liga 1, sebuah kabar menarik mulai beredar di balik layar, tim kebanggaan warga Jawa Barat itu berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ya, Persib mau IPO alias penawaran perdana saham ke publik dan itu berarti, kamu, saya, atau siapa pun, termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil dari klub biru ini.
Langkah ini bukan yang pertama di Indonesia. Bali United lebih dulu mencatatkan sahamnya di BEI pada 2019.
Tapi momentum Persib datang di saat berbeda dua kali juara Liga 1 berturut-turut, basis pendukung yang militan dan sistem manajemen yang menurut petingginya kini jauh lebih profesional.
“Sekarang klub jauh lebih sehat, secara manajemen maupun struktur bisnis. Ini membuat kami merasa langkah menuju IPO bukan lagi mimpi, tapi sesuatu yang bisa segera diwujudkan,” kata Glenn Sugita, CEO PT Persib Bandung Bermartabat, dalam pernyataan resmi.
Bobotoh siap-siap punya saham
Transformasi Persib jadi klub terbuka adalah bagian dari tren baru sepak bola global. Di Inggris, Jerman, dan bahkan Thailand, kepemilikan bersama suporter bukan hal asing.
Kini di Indonesia, Bobotoh juga bisa ikut serta tak hanya di tribun, tapi juga di dalam hal neraca keuangan.
Lebih dari sekadar simbol keterbukaan, IPO bisa memberi pendanaan jangka panjang untuk klub, membangun akademi, memperbaiki infrastruktur, atau memperluas bisnis merchandise dan hak siar.
Tapi ini juga berarti lebih banyak transparansi dan tekanan dari publik dan investor.
Yang mengejutkan, dukungan datang tak cuma dari suporter. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait alias Ara, menyatakan siap investasi besar.
“Kalau untuk Persib, saya siap! Saya siapkan investasi Rp100 miliar untuk jadi bagian dari transformasi besar klub kebanggaan Jawa Barat ini,” ujarnya, dengan nada yang lebih mirip Bobotoh daripada birokrat.
Keterlibatan tokoh publik seperti Ara bisa membawa dampak ganda modal finansial dan pengaruh politik. Tapi juga menimbulkan pertanyaan, apakah ini langkah murni bisnis atau bagian dari strategi pencitraan?
IPO Persib bisa jadi awal dari cara baru masyarakat terlibat dalam klub sepak bola. Sebagian mungkin hanya ingin ikut euforia. Tapi bagi sebagian lainnya, ini bisa jadi investasi emosional sekaligus finansial
POPULAR
RELATED ARTICLES
Persib Mau IPO, Klub Bola Jadi Investasi?
Persib mau IPO dan itu berarti siapa pun termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil saham atau memiliki klub biru ini
Context.id, JAKARTA - Di tengah euforia konvoi kemenangan Persib Bandung di Liga 1, sebuah kabar menarik mulai beredar di balik layar, tim kebanggaan warga Jawa Barat itu berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ya, Persib mau IPO alias penawaran perdana saham ke publik dan itu berarti, kamu, saya, atau siapa pun, termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil dari klub biru ini.
Langkah ini bukan yang pertama di Indonesia. Bali United lebih dulu mencatatkan sahamnya di BEI pada 2019.
Tapi momentum Persib datang di saat berbeda dua kali juara Liga 1 berturut-turut, basis pendukung yang militan dan sistem manajemen yang menurut petingginya kini jauh lebih profesional.
“Sekarang klub jauh lebih sehat, secara manajemen maupun struktur bisnis. Ini membuat kami merasa langkah menuju IPO bukan lagi mimpi, tapi sesuatu yang bisa segera diwujudkan,” kata Glenn Sugita, CEO PT Persib Bandung Bermartabat, dalam pernyataan resmi.
Bobotoh siap-siap punya saham
Transformasi Persib jadi klub terbuka adalah bagian dari tren baru sepak bola global. Di Inggris, Jerman, dan bahkan Thailand, kepemilikan bersama suporter bukan hal asing.
Kini di Indonesia, Bobotoh juga bisa ikut serta tak hanya di tribun, tapi juga di dalam hal neraca keuangan.
Lebih dari sekadar simbol keterbukaan, IPO bisa memberi pendanaan jangka panjang untuk klub, membangun akademi, memperbaiki infrastruktur, atau memperluas bisnis merchandise dan hak siar.
Tapi ini juga berarti lebih banyak transparansi dan tekanan dari publik dan investor.
Yang mengejutkan, dukungan datang tak cuma dari suporter. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait alias Ara, menyatakan siap investasi besar.
“Kalau untuk Persib, saya siap! Saya siapkan investasi Rp100 miliar untuk jadi bagian dari transformasi besar klub kebanggaan Jawa Barat ini,” ujarnya, dengan nada yang lebih mirip Bobotoh daripada birokrat.
Keterlibatan tokoh publik seperti Ara bisa membawa dampak ganda modal finansial dan pengaruh politik. Tapi juga menimbulkan pertanyaan, apakah ini langkah murni bisnis atau bagian dari strategi pencitraan?
IPO Persib bisa jadi awal dari cara baru masyarakat terlibat dalam klub sepak bola. Sebagian mungkin hanya ingin ikut euforia. Tapi bagi sebagian lainnya, ini bisa jadi investasi emosional sekaligus finansial
POPULAR
RELATED ARTICLES