Share

Home Originals

Originals 09 Juni 2025

Persib Mau IPO, Klub Bola Jadi Investasi?

Persib mau IPO dan itu berarti siapa pun termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil saham atau memiliki klub biru ini

Ilustrasi pemain Persib dan Piala Juara Liga 1/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Di tengah euforia konvoi kemenangan Persib Bandung di Liga 1, sebuah kabar menarik mulai beredar di balik layar, tim kebanggaan warga Jawa Barat itu berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Ya, Persib mau IPO alias penawaran perdana saham ke publik dan itu berarti, kamu, saya, atau siapa pun, termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil dari klub biru ini.

Langkah ini bukan yang pertama di Indonesia. Bali United lebih dulu mencatatkan sahamnya di BEI pada 2019. 

Tapi momentum Persib datang di saat berbeda dua kali juara Liga 1 berturut-turut, basis pendukung yang militan dan sistem manajemen yang menurut petingginya kini jauh lebih profesional.

“Sekarang klub jauh lebih sehat, secara manajemen maupun struktur bisnis. Ini membuat kami merasa langkah menuju IPO bukan lagi mimpi, tapi sesuatu yang bisa segera diwujudkan,” kata Glenn Sugita, CEO PT Persib Bandung Bermartabat, dalam pernyataan resmi.

Bobotoh siap-siap punya saham
Transformasi Persib jadi klub terbuka adalah bagian dari tren baru sepak bola global. Di Inggris, Jerman, dan bahkan Thailand, kepemilikan bersama suporter bukan hal asing. 

Kini di Indonesia, Bobotoh juga bisa ikut serta tak hanya di tribun, tapi juga di dalam hal neraca keuangan.

Lebih dari sekadar simbol keterbukaan, IPO bisa memberi pendanaan jangka panjang untuk klub, membangun akademi, memperbaiki infrastruktur, atau memperluas bisnis merchandise dan hak siar. 

Tapi ini juga berarti lebih banyak transparansi dan tekanan dari publik dan investor.

Yang mengejutkan, dukungan datang tak cuma dari suporter. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait alias Ara, menyatakan siap investasi besar. 

“Kalau untuk Persib, saya siap! Saya siapkan investasi Rp100 miliar untuk jadi bagian dari transformasi besar klub kebanggaan Jawa Barat ini,” ujarnya, dengan nada yang lebih mirip Bobotoh daripada birokrat.

Keterlibatan tokoh publik seperti Ara bisa membawa dampak ganda modal finansial dan pengaruh politik. Tapi juga menimbulkan pertanyaan, apakah ini langkah murni bisnis atau bagian dari strategi pencitraan?

IPO Persib bisa jadi awal dari cara baru masyarakat terlibat dalam klub sepak bola. Sebagian mungkin hanya ingin ikut euforia. Tapi bagi sebagian lainnya, ini bisa jadi investasi emosional sekaligus finansial



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 09 Juni 2025

Persib Mau IPO, Klub Bola Jadi Investasi?

Persib mau IPO dan itu berarti siapa pun termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil saham atau memiliki klub biru ini

Ilustrasi pemain Persib dan Piala Juara Liga 1/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Di tengah euforia konvoi kemenangan Persib Bandung di Liga 1, sebuah kabar menarik mulai beredar di balik layar, tim kebanggaan warga Jawa Barat itu berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Ya, Persib mau IPO alias penawaran perdana saham ke publik dan itu berarti, kamu, saya, atau siapa pun, termasuk Bobotoh, bisa punya sebagian kecil dari klub biru ini.

Langkah ini bukan yang pertama di Indonesia. Bali United lebih dulu mencatatkan sahamnya di BEI pada 2019. 

Tapi momentum Persib datang di saat berbeda dua kali juara Liga 1 berturut-turut, basis pendukung yang militan dan sistem manajemen yang menurut petingginya kini jauh lebih profesional.

“Sekarang klub jauh lebih sehat, secara manajemen maupun struktur bisnis. Ini membuat kami merasa langkah menuju IPO bukan lagi mimpi, tapi sesuatu yang bisa segera diwujudkan,” kata Glenn Sugita, CEO PT Persib Bandung Bermartabat, dalam pernyataan resmi.

Bobotoh siap-siap punya saham
Transformasi Persib jadi klub terbuka adalah bagian dari tren baru sepak bola global. Di Inggris, Jerman, dan bahkan Thailand, kepemilikan bersama suporter bukan hal asing. 

Kini di Indonesia, Bobotoh juga bisa ikut serta tak hanya di tribun, tapi juga di dalam hal neraca keuangan.

Lebih dari sekadar simbol keterbukaan, IPO bisa memberi pendanaan jangka panjang untuk klub, membangun akademi, memperbaiki infrastruktur, atau memperluas bisnis merchandise dan hak siar. 

Tapi ini juga berarti lebih banyak transparansi dan tekanan dari publik dan investor.

Yang mengejutkan, dukungan datang tak cuma dari suporter. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait alias Ara, menyatakan siap investasi besar. 

“Kalau untuk Persib, saya siap! Saya siapkan investasi Rp100 miliar untuk jadi bagian dari transformasi besar klub kebanggaan Jawa Barat ini,” ujarnya, dengan nada yang lebih mirip Bobotoh daripada birokrat.

Keterlibatan tokoh publik seperti Ara bisa membawa dampak ganda modal finansial dan pengaruh politik. Tapi juga menimbulkan pertanyaan, apakah ini langkah murni bisnis atau bagian dari strategi pencitraan?

IPO Persib bisa jadi awal dari cara baru masyarakat terlibat dalam klub sepak bola. Sebagian mungkin hanya ingin ikut euforia. Tapi bagi sebagian lainnya, ini bisa jadi investasi emosional sekaligus finansial



Penulis : Renita Sukma

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Jepang Pecahkan Rekor Internet Dunia, 1,02 Petabit per Detik

Kecepatanya memungkinkan mengunduh seluruh koleksi film di Netflix, puluhan gim berukuran besar atau jutaan lagu dalam hitungan detik

Naufal Jauhar Nazhif . 25 July 2025

Film Superman 2025 Anti Israel, Apa Benar?

Film Superman 2025 mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena dianggap mempolitisasi perang Israel-Hamas/Palestina.

Naufal Jauhar Nazhif . 23 July 2025

WNI Kini Bisa Ajukan Visa Schengen Multiple Entry, Apa Artinya?

Untuk pertama kalinya, WNI bisa mengajukan Multiple Entry Visa ke wilayah Schengen. Apa bedanya dengan visa sebelumnya dan apa maknanya?

Naufal Jauhar Nazhif . 22 July 2025

Rock Is Back!? Saatnya Suara Gelegar Kembali Merajai Tangga Lagu

Di Indonesia pun, hasil survei tahun 2024 menunjukkan genre rock telah tergeser popularitasnya oleh K-pop, bahkan berada di bawah dangdut dan pop

Naufal Jauhar Nazhif . 17 July 2025