Share

Home Originals

Originals 15 Mei 2025

Proyek Nexus dan Masa Depan QRIS di Asean

Proyek Nexus bakal memudahkan WNI, warga negara Malaysia, Thailand dan Singapura untuk berbelanja saat melancong di kawasan Asia Tenggara

Ilustrasi sistem pembayaran digital/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Negara-negara Asia Tenggara tengah menyiapkan lompatan baru dalam sistem pembayaran digital. Namanya Nexus, sebuah proyek lintas negara yang digagas oleh Bank for International Settlements Innovation Hub bersama bank-bank sentral dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. 

Targetnya membuat pembayaran lintas batas semudah scan QR di warung kopi sebelah. Pertanyaannya, jika QRIS sudah canggih, lalu Nexus untuk apa lagi?

Kita mungkin sudah akrab dengan QRIS, sistem pembayaran digital serba bisa di Indonesia. Bahkan sekarang QRIS bisa dipakai di Malaysia dan Thailand tentu setelah serangkaian kerja sama bilateral antar bank sentral. 

Tapi sistem seperti ini ibarat membangun jembatan satu per satu. Begitu ingin terhubung ke negara lain, perlu lagi jembatan baru, perjanjian baru, dan tentu saja waktu lebih lama.

Di sinilah Nexus hadir. Ia dirancang sebagai jaringan utama (backbone) yang menghubungkan sistem pembayaran digital di berbagai negara sekaligus. Tidak perlu lagi koneksi satu-satu. Cukup satu integrasi ke Nexus, dan semua sistem bisa saling terkoneksi.

Ambisinya besar, membuat pembayaran lintas negara menjadi murah, cepat, transparan, dan mudah diakses. 

Jika selesai sesuai target pada 2027, kamu bisa beli es kopi di Orchard Road atau mango sticky rice di Chatuchak pakai QRIS yang sama dengan yang kamu gunakan untuk bayar parkir di Jakarta. Semuanya tersambung lewat jalur Nexus.

Artinya, QRIS tidak digantikan, melainkan diperkuat. Ia tetap akan jadi andalan transaksi digital dalam negeri, sekaligus jadi paspor ke sistem pembayaran digital kawasan tanpa perlu operator menandatangani perjanjian demi perjanjian lagi.

Nexus lahir dari semangat yang digaungkan dalam forum G20, mendorong sistem pembayaran lintas batas yang lebih inklusif dan efisien. Selama ini, setiap sistem berjalan dengan aturan dan infrastruktur masing-masing. Nexus berusaha menyatukan itu semua ke dalam satu protokol yang bisa dipakai bersama.

Bagi kamu yang suka traveling, belanja lintas negara, atau sekadar kirim uang ke teman di luar negeri, Nexus bisa jadi pengubah permainan. Bagi pelaku tekfin dan perbankan, ini adalah kesempatan sekaligus tantangan untuk membangun sistem yang benar-benar terhubung global.

QRIS-mu kelak bukan cuma berfungsi di warteg atau supermarket, tapi bakal berguna  di Hawker Stall Singapura, pasar malam Bangkok, atau kedai kopi di Ho Chi Minh. Pertanyaannya sekarang, kamu mau liburan ke mana dulu?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 15 Mei 2025

Proyek Nexus dan Masa Depan QRIS di Asean

Proyek Nexus bakal memudahkan WNI, warga negara Malaysia, Thailand dan Singapura untuk berbelanja saat melancong di kawasan Asia Tenggara

Ilustrasi sistem pembayaran digital/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Negara-negara Asia Tenggara tengah menyiapkan lompatan baru dalam sistem pembayaran digital. Namanya Nexus, sebuah proyek lintas negara yang digagas oleh Bank for International Settlements Innovation Hub bersama bank-bank sentral dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. 

Targetnya membuat pembayaran lintas batas semudah scan QR di warung kopi sebelah. Pertanyaannya, jika QRIS sudah canggih, lalu Nexus untuk apa lagi?

Kita mungkin sudah akrab dengan QRIS, sistem pembayaran digital serba bisa di Indonesia. Bahkan sekarang QRIS bisa dipakai di Malaysia dan Thailand tentu setelah serangkaian kerja sama bilateral antar bank sentral. 

Tapi sistem seperti ini ibarat membangun jembatan satu per satu. Begitu ingin terhubung ke negara lain, perlu lagi jembatan baru, perjanjian baru, dan tentu saja waktu lebih lama.

Di sinilah Nexus hadir. Ia dirancang sebagai jaringan utama (backbone) yang menghubungkan sistem pembayaran digital di berbagai negara sekaligus. Tidak perlu lagi koneksi satu-satu. Cukup satu integrasi ke Nexus, dan semua sistem bisa saling terkoneksi.

Ambisinya besar, membuat pembayaran lintas negara menjadi murah, cepat, transparan, dan mudah diakses. 

Jika selesai sesuai target pada 2027, kamu bisa beli es kopi di Orchard Road atau mango sticky rice di Chatuchak pakai QRIS yang sama dengan yang kamu gunakan untuk bayar parkir di Jakarta. Semuanya tersambung lewat jalur Nexus.

Artinya, QRIS tidak digantikan, melainkan diperkuat. Ia tetap akan jadi andalan transaksi digital dalam negeri, sekaligus jadi paspor ke sistem pembayaran digital kawasan tanpa perlu operator menandatangani perjanjian demi perjanjian lagi.

Nexus lahir dari semangat yang digaungkan dalam forum G20, mendorong sistem pembayaran lintas batas yang lebih inklusif dan efisien. Selama ini, setiap sistem berjalan dengan aturan dan infrastruktur masing-masing. Nexus berusaha menyatukan itu semua ke dalam satu protokol yang bisa dipakai bersama.

Bagi kamu yang suka traveling, belanja lintas negara, atau sekadar kirim uang ke teman di luar negeri, Nexus bisa jadi pengubah permainan. Bagi pelaku tekfin dan perbankan, ini adalah kesempatan sekaligus tantangan untuk membangun sistem yang benar-benar terhubung global.

QRIS-mu kelak bukan cuma berfungsi di warteg atau supermarket, tapi bakal berguna  di Hawker Stall Singapura, pasar malam Bangkok, atau kedai kopi di Ho Chi Minh. Pertanyaannya sekarang, kamu mau liburan ke mana dulu?



Penulis : Naufal Jauhar Nazhif

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Indonesia Berburu Pendanaan Iklim di COP30

Sejak COP21, negara-negara maju berjanji mengucurkan US100 miliar per tahun untuk membantu negara berkembang beralih ke energi bersih tapi itu han ...

David Eka . 08 August 2025

Brand Uniqlo akan Terdampak Tarif Trump, Apa Alasannya?

Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mengakui kebijakan Tarif Trump yang tinggi akan berdampak besar pada operasional bisnis mereka mulai akhir tahu ...

Naufal Jauhar Nazhif . 05 August 2025

Jepang Pecahkan Rekor Internet Dunia, 1,02 Petabit per Detik

Kecepatanya memungkinkan mengunduh seluruh koleksi film di Netflix, puluhan gim berukuran besar atau jutaan lagu dalam hitungan detik

Naufal Jauhar Nazhif . 25 July 2025

Film Superman 2025 Anti Israel, Apa Benar?

Film Superman 2025 mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena dianggap mempolitisasi perang Israel-Hamas/Palestina.

Naufal Jauhar Nazhif . 23 July 2025