Share

Home Stories

Stories 29 April 2025

Akankah AI Menggantikan Insinyur Perangkat Lunak? Ini Kata Para Ahli

AI akan mengubah cara kerja pengembang perangkat lunak, tapi bukan berarti pekerjaan mereka langsung hilang

Ilustrasi hardware dan software/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - OpenAI tengah mengembangkan agen AI baru bernama A-SWE (Agentic Software Engineer), yang diklaim mampu menulis kode, menguji, memperbaiki bug, hingga membuat dokumentasi secara otomatis. 

Menurut CFO OpenAI Sarah Friar seperti dikutip dari Zdnet, A-SWE bisa melakukan tugas yang sering dihindari oleh para insinyur, dan secara praktis bisa membangun aplikasi sendiri dari permintaan yang diberikan.

Haruskah insinyur perangkat lunak khawatir?

Beberapa pakar teknologi menilai AI seperti A-SWE akan mengguncang dunia software engineering. "Yang jago akan bertahan, yang tidak akan tergantikan," kata Andy Thurai, mantan analis di IBM Watson. 

AI generatif kini bukan cuma asisten, tapi mulai mengambil alih proses coding secara keseluruhan. Namun, tak semua sepakat bahwa AI akan langsung menggantikan manusia. 

Menurut Neil Sahota dari ACSILabs, AI memang bisa menulis kode, tapi belum bisa memahami konteks bisnis, keamanan, atau kompleksitas dunia nyata. AI belum bisa sepenuhnya merancang sistem berskala besar yang aman dan efisien.

Peran insinyur akan berubah, bukan lenyap. Alih-alih menulis kode, para developer akan lebih banyak bertugas sebagai peninjau, arsitek, atau pemecah masalah.

Cassie Kozyrkov, mantan ilmuwan data di Google, menyebut bahwa AI mungkin akan membuat pekerjaan teknisi lebih membosankan. "Daripada jadi pembuat, kita bisa berubah jadi pengasuh bot."

AI akan sangat berguna untuk pekerjaan cepat, misalnya saat sistem error atau ketika waktu terbatas. Tapi jika dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, hasil kerja AI bisa menambah masalah teknis jangka panjang.

Namun, yang tidak bisa memanfaatkan AI akan tertinggal. Tapi selama teknologi belum bisa sepenuhnya memahami konteks, manusia tetap dibutuhkan setidaknya untuk jadi pengarah, penguji, dan pengontrol keputusan akhir.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 29 April 2025

Akankah AI Menggantikan Insinyur Perangkat Lunak? Ini Kata Para Ahli

AI akan mengubah cara kerja pengembang perangkat lunak, tapi bukan berarti pekerjaan mereka langsung hilang

Ilustrasi hardware dan software/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - OpenAI tengah mengembangkan agen AI baru bernama A-SWE (Agentic Software Engineer), yang diklaim mampu menulis kode, menguji, memperbaiki bug, hingga membuat dokumentasi secara otomatis. 

Menurut CFO OpenAI Sarah Friar seperti dikutip dari Zdnet, A-SWE bisa melakukan tugas yang sering dihindari oleh para insinyur, dan secara praktis bisa membangun aplikasi sendiri dari permintaan yang diberikan.

Haruskah insinyur perangkat lunak khawatir?

Beberapa pakar teknologi menilai AI seperti A-SWE akan mengguncang dunia software engineering. "Yang jago akan bertahan, yang tidak akan tergantikan," kata Andy Thurai, mantan analis di IBM Watson. 

AI generatif kini bukan cuma asisten, tapi mulai mengambil alih proses coding secara keseluruhan. Namun, tak semua sepakat bahwa AI akan langsung menggantikan manusia. 

Menurut Neil Sahota dari ACSILabs, AI memang bisa menulis kode, tapi belum bisa memahami konteks bisnis, keamanan, atau kompleksitas dunia nyata. AI belum bisa sepenuhnya merancang sistem berskala besar yang aman dan efisien.

Peran insinyur akan berubah, bukan lenyap. Alih-alih menulis kode, para developer akan lebih banyak bertugas sebagai peninjau, arsitek, atau pemecah masalah.

Cassie Kozyrkov, mantan ilmuwan data di Google, menyebut bahwa AI mungkin akan membuat pekerjaan teknisi lebih membosankan. "Daripada jadi pembuat, kita bisa berubah jadi pengasuh bot."

AI akan sangat berguna untuk pekerjaan cepat, misalnya saat sistem error atau ketika waktu terbatas. Tapi jika dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, hasil kerja AI bisa menambah masalah teknis jangka panjang.

Namun, yang tidak bisa memanfaatkan AI akan tertinggal. Tapi selama teknologi belum bisa sepenuhnya memahami konteks, manusia tetap dibutuhkan setidaknya untuk jadi pengarah, penguji, dan pengontrol keputusan akhir.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025

Riuh Formula E Jakarta 2025, Dan Ticktum Melesat Menuju Podium Kemenangan

Dentuman suara knalpot terdengar bersahutan dari puluhan mobil balap yang berlaga di ajang Formula E di Jakarta. Di aspal panas itu Dan Tickum me ...

Renita Sukma . 21 June 2025

Peluang UMKM Indonesia Masuk ke Pasar Asia Tengah

Kedutaan Besar Kazakhstan untuk Indonesia memberikan peluang bagi UMKM Indonesia agar dapat memasarkan produknya di Kazakhstan.

Helen Angelia . 20 June 2025

Pakaian dari Jerami, Masa Depan Mode Berasal dari Limbah

Dalam lanskap industri mode yang sarat emisi dan limbah, secercah harapan muncul dari tempat yang tidak terduga ladang gandum

Noviarizal Fernandez . 19 June 2025