Share

Home Stories

Stories 12 Maret 2025

Anggur Ini Dibiarkan Menua di Bawah Laut, Apa Bedanya?

Konon, anggur atau wine yang mengalami penuaan di laut lebih enak karena memiliki karakter lebih dalam dan halus dibandingkan yang disimpan di darat

Ilustrasi wine laut/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Biasanya, anggur disimpan di gudang bawah tanah agar proses penuaan berjalan sempurna. Tapi, bagaimana kalau anggur justru direndam di dasar laut?  

Beberapa produsen anggur atau wine di dunia punya cara unik dalam mematangkan minuman ini: mereka menenggelamkan botol atau tong anggur ke kedalaman sekitar 24 meter di laut!  

Pertanyaannya, kenapa harus di laut?  

Proses penuaan anggur di bawah laut disebut underwater aging. Metodenya hampir sama dengan penyimpanan biasa, hanya saja faktor alam laut ikut berperan dalam membentuk karakter rasa anggur.  

Di dalam air, suhu tetap stabil di sekitar 14°C, arus laut memberikan pergerakan alami pada cairan di dalam botol, dan tekanan bawah laut membuat anggur lebih kompleks dalam rasa.  

Selain itu, botol-botol yang lama berada di laut sering kali dilapisi oleh cangkang kerang dan karang kecil, menjadikannya memiliki tampilan unik yang semakin meningkatkan daya tariknya.  

Menurut beberapa produsen, anggur yang mengalami penuaan di laut memiliki karakter lebih dalam dan halus dibandingkan yang disimpan di darat alias lebih enak. Namun, metode ini masih menimbulkan perdebatan. 

Sebagian ahli anggur berpendapat bahwa faktor seperti kualitas anggur, fermentasi, dan jenis penyimpanan tetap lebih berpengaruh daripada sekadar penyimpanan di bawah laut.  

Meski begitu, anggur bawah laut tetap dianggap sebagai produk eksklusif. Harganya pun tidak murah, mulai dari Rp1,2 juta hingga Rp6,5 juta per botol, tergantung mereknya.  

Jadi, apakah metode penuaan bawah laut benar-benar membuat anggur lebih istimewa, atau ini hanya strategi pemasaran? Apa kamu tertarik untuk mencobanya? 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 12 Maret 2025

Anggur Ini Dibiarkan Menua di Bawah Laut, Apa Bedanya?

Konon, anggur atau wine yang mengalami penuaan di laut lebih enak karena memiliki karakter lebih dalam dan halus dibandingkan yang disimpan di darat

Ilustrasi wine laut/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Biasanya, anggur disimpan di gudang bawah tanah agar proses penuaan berjalan sempurna. Tapi, bagaimana kalau anggur justru direndam di dasar laut?  

Beberapa produsen anggur atau wine di dunia punya cara unik dalam mematangkan minuman ini: mereka menenggelamkan botol atau tong anggur ke kedalaman sekitar 24 meter di laut!  

Pertanyaannya, kenapa harus di laut?  

Proses penuaan anggur di bawah laut disebut underwater aging. Metodenya hampir sama dengan penyimpanan biasa, hanya saja faktor alam laut ikut berperan dalam membentuk karakter rasa anggur.  

Di dalam air, suhu tetap stabil di sekitar 14°C, arus laut memberikan pergerakan alami pada cairan di dalam botol, dan tekanan bawah laut membuat anggur lebih kompleks dalam rasa.  

Selain itu, botol-botol yang lama berada di laut sering kali dilapisi oleh cangkang kerang dan karang kecil, menjadikannya memiliki tampilan unik yang semakin meningkatkan daya tariknya.  

Menurut beberapa produsen, anggur yang mengalami penuaan di laut memiliki karakter lebih dalam dan halus dibandingkan yang disimpan di darat alias lebih enak. Namun, metode ini masih menimbulkan perdebatan. 

Sebagian ahli anggur berpendapat bahwa faktor seperti kualitas anggur, fermentasi, dan jenis penyimpanan tetap lebih berpengaruh daripada sekadar penyimpanan di bawah laut.  

Meski begitu, anggur bawah laut tetap dianggap sebagai produk eksklusif. Harganya pun tidak murah, mulai dari Rp1,2 juta hingga Rp6,5 juta per botol, tergantung mereknya.  

Jadi, apakah metode penuaan bawah laut benar-benar membuat anggur lebih istimewa, atau ini hanya strategi pemasaran? Apa kamu tertarik untuk mencobanya? 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025