Share

Home Stories

Stories 17 Februari 2025

Benarkah Pilek Harus Diberi Makan dan Demam Harus Dibiarkan Kelaparan?

Sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan nutrisi saat tubuh sedang melawan infeksi

Ilustrasi makan saat sakit/Getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Mitos lama yang menyatakan saat terkena flu, seseorang harus diberi makan, sementara saat demam sebaiknya dibiarkan kelaparan, ternyata mengandung sebagian kebenaran. 

Tom Wilkinson, Profesor Kedokteran Pernapasan di University of Southampton, menjelaskan saat tubuh terserang infeksi virus pernapasan seperti flu alias pilek, sistem kekebalan tubuh kita menjadi aktif. 

Aktivasi ini memerlukan banyak energi, yang dapat diperoleh dari asupan makanan yang bergizi.

"Sel imun yang aktif membutuhkan metabolisme yang tinggi, sehingga tubuh memerlukan energi untuk mendukung sistem imun tersebut," ujar Wilkinson seperti dilaporkan The Guardian 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan nutrisi saat tubuh sedang melawan infeksi. 

Sebuah eksperimen yang melibatkan relawan menunjukkan bahwa mereka yang diberi makanan padat nutrisi menunjukkan respon imun yang lebih kuat dibandingkan mereka yang dibiarkan kelaparan selama 24 jam.

Namun, pandangan tentang menahan makan saat demam masih menjadi perdebatan. 

Beberapa orang percaya bahwa kelaparan dapat membantu tubuh melawan demam, tetapi Wilkinson mengatakan hal ini bisa jadi merupakan kesalahpahaman. 

Ia menyebutkan kalimat yang sering kita dengar, "beri makan flu, hindari demam," lebih tepat daripada versi yang mengatakan "kelaparan saat demam." 

Menurutnya, pemberian nutrisi yang tepat dapat membantu mencegah infeksi sekunder yang mungkin terjadi setelah demam.

Meski begitu, banyak orang yang kehilangan nafsu makan saat demam, tetapi belum ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim kelaparan dapat mempengaruhi respons imun secara signifikan. 

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelaparan dapat memengaruhi respons imun, namun bukti ini belum cukup meyakinkan," jelasnya. Oleh karena itu, ia tidak menyarankan agar seseorang sengaja tidak makan atau kelaparan saat sedang demam.

Pastinya, untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang seimbang, kaya akan kalori, dan gizi yang dibutuhkan tubuh. 

Selain itu, menjaga hidrasi juga sangat penting, karena banyak penelitian menunjukkan hidrasi yang cukup dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan kinerja sistem imun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 17 Februari 2025

Benarkah Pilek Harus Diberi Makan dan Demam Harus Dibiarkan Kelaparan?

Sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan nutrisi saat tubuh sedang melawan infeksi

Ilustrasi makan saat sakit/Getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Mitos lama yang menyatakan saat terkena flu, seseorang harus diberi makan, sementara saat demam sebaiknya dibiarkan kelaparan, ternyata mengandung sebagian kebenaran. 

Tom Wilkinson, Profesor Kedokteran Pernapasan di University of Southampton, menjelaskan saat tubuh terserang infeksi virus pernapasan seperti flu alias pilek, sistem kekebalan tubuh kita menjadi aktif. 

Aktivasi ini memerlukan banyak energi, yang dapat diperoleh dari asupan makanan yang bergizi.

"Sel imun yang aktif membutuhkan metabolisme yang tinggi, sehingga tubuh memerlukan energi untuk mendukung sistem imun tersebut," ujar Wilkinson seperti dilaporkan The Guardian 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalori dan nutrisi saat tubuh sedang melawan infeksi. 

Sebuah eksperimen yang melibatkan relawan menunjukkan bahwa mereka yang diberi makanan padat nutrisi menunjukkan respon imun yang lebih kuat dibandingkan mereka yang dibiarkan kelaparan selama 24 jam.

Namun, pandangan tentang menahan makan saat demam masih menjadi perdebatan. 

Beberapa orang percaya bahwa kelaparan dapat membantu tubuh melawan demam, tetapi Wilkinson mengatakan hal ini bisa jadi merupakan kesalahpahaman. 

Ia menyebutkan kalimat yang sering kita dengar, "beri makan flu, hindari demam," lebih tepat daripada versi yang mengatakan "kelaparan saat demam." 

Menurutnya, pemberian nutrisi yang tepat dapat membantu mencegah infeksi sekunder yang mungkin terjadi setelah demam.

Meski begitu, banyak orang yang kehilangan nafsu makan saat demam, tetapi belum ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim kelaparan dapat mempengaruhi respons imun secara signifikan. 

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelaparan dapat memengaruhi respons imun, namun bukti ini belum cukup meyakinkan," jelasnya. Oleh karena itu, ia tidak menyarankan agar seseorang sengaja tidak makan atau kelaparan saat sedang demam.

Pastinya, untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang seimbang, kaya akan kalori, dan gizi yang dibutuhkan tubuh. 

Selain itu, menjaga hidrasi juga sangat penting, karena banyak penelitian menunjukkan hidrasi yang cukup dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan kinerja sistem imun.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025