Context.id, JAKARTA - Liburan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Setelah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan bekerja keras, akhirnya ada waktu untuk bersantai, bepergian, dan menikmati hidup tanpa beban rutinitas. 

Namun, begitu liburan berakhir, banyak orang justru merasakan kesedihan, kehilangan semangat, bahkan malas kembali ke aktivitas sehari-hari. Jika kamu pernah mengalami hal ini, bisa jadi kamu sedang mengalami post-holiday blues.  

Post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau kehilangan semangat setelah liburan berakhir. Meskipun tidak tergolong sebagai gangguan mental, kondisi ini bisa berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan seseorang.  

Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari suasana hati yang buruk, rasa malas, sulit berkonsentrasi, hingga stres berkepanjangan. Beberapa orang bahkan mengalami gangguan tidur atau merasa hampa setelah kembali ke rutinitas sehari-hari.  

Ada beberapa faktor yang dapat memicu post-holiday blues, di antaranya perubahan rutinitas yang drastis, kelelahan fisik dan mental, kesadaran bahwa liburan telah berakhir dan masalah keuangan.  

Agar perasaan sedih setelah liburan tidak berlarut-larut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti  beradaptasi secara bertahap sehingga tubuh dan pikiran bisa menyesuaikan diri.  

Bisa juga melakukan aktivitas yang tetap menyenangkan seperti menonton film favorit, berolahraga, atau sekadar mengobrol dengan teman. Ini bisa membantu mengalihkan fokus dari rasa sedih.  

Lalu istirahat yang cukup. Tubuh yang bugar akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan rutinitas, baru kemudian memikirkan liburan berikutnya. 

Post-holiday blues adalah hal yang wajar dan bisa dialami siapa saja. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kondisi ini bisa diatasi agar kita bisa kembali menjalani aktivitas dengan semangat.