Amerika Serikat Takut Sama TikTok! Ini Alasannya
Pemerintah AS sudah lama khawatir ByteDance bisa menyerahkan data pengguna Amerika ke pemerintah China
Context.id, JAKARTA - Siapa sih yang nggak kenal TikTok? Aplikasi ini jadi salah satu media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Jumlah penggunanya mencapai 1,58 miliar orang, menjadikannya platform terbesar kelima secara global.
Tapi, di balik popularitasnya, pemerintah Amerika Serikat justru ingin memblokir TikTok. Kenapa?
TikTok adalah anak perusahaan dari ByteDance, perusahaan teknologi asal China.
Pemerintah AS sudah lama khawatir ByteDance bisa menyerahkan data pengguna Amerika ke pemerintah China.
Ketakutan ini muncul karena di China berlaku aturan yang memungkinkan pemerintahnya mengakses data dari perusahaan atau warga negaranya demi kepentingan intelijen.
Selain soal data, AS juga menuding TikTok bisa digunakan untuk menyebarkan misinformasi yang menguntungkan kepentingan China.
Karena alasan itu, pemerintah AS memberikan dua opsi untuk TikTok:
1. Dilarang beroperasi di AS
2. Melakukan divestasi, alias menjual TikTok ke pihak Amerika agar data warganya tetap aman
Karena potensi TikTok yang sangat besar, banyak pihak yang tertarik untuk membeli, mulai dari Perplexity AI, Project Liberty, pebisnis Kanada Kevin O’Leary, hingga Elon Musk.
Bahkan, TikTok juga sempat ditawarkan ke perusahaan seperti Amazon, Microsoft dan Mr Beast.
Berapa Harga TikTok?
Menurut analis Wedbush Securities, Dan Ives, nilai TikTok saat ini ditaksir mencapai US$100 miliar atau sekitar Rp1.637 triliun.
Jadi, menurutmu, apa benar TikTok itu berbahaya atau ini cuma strategi dagang Amerika?
RELATED ARTICLES
Amerika Serikat Takut Sama TikTok! Ini Alasannya
Pemerintah AS sudah lama khawatir ByteDance bisa menyerahkan data pengguna Amerika ke pemerintah China
Context.id, JAKARTA - Siapa sih yang nggak kenal TikTok? Aplikasi ini jadi salah satu media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Jumlah penggunanya mencapai 1,58 miliar orang, menjadikannya platform terbesar kelima secara global.
Tapi, di balik popularitasnya, pemerintah Amerika Serikat justru ingin memblokir TikTok. Kenapa?
TikTok adalah anak perusahaan dari ByteDance, perusahaan teknologi asal China.
Pemerintah AS sudah lama khawatir ByteDance bisa menyerahkan data pengguna Amerika ke pemerintah China.
Ketakutan ini muncul karena di China berlaku aturan yang memungkinkan pemerintahnya mengakses data dari perusahaan atau warga negaranya demi kepentingan intelijen.
Selain soal data, AS juga menuding TikTok bisa digunakan untuk menyebarkan misinformasi yang menguntungkan kepentingan China.
Karena alasan itu, pemerintah AS memberikan dua opsi untuk TikTok:
1. Dilarang beroperasi di AS
2. Melakukan divestasi, alias menjual TikTok ke pihak Amerika agar data warganya tetap aman
Karena potensi TikTok yang sangat besar, banyak pihak yang tertarik untuk membeli, mulai dari Perplexity AI, Project Liberty, pebisnis Kanada Kevin O’Leary, hingga Elon Musk.
Bahkan, TikTok juga sempat ditawarkan ke perusahaan seperti Amazon, Microsoft dan Mr Beast.
Berapa Harga TikTok?
Menurut analis Wedbush Securities, Dan Ives, nilai TikTok saat ini ditaksir mencapai US$100 miliar atau sekitar Rp1.637 triliun.
Jadi, menurutmu, apa benar TikTok itu berbahaya atau ini cuma strategi dagang Amerika?
POPULAR
RELATED ARTICLES